“Masalah harusnya cepat lo kelarin. Kalau semakin lama menghindar bukan solusi yang lo dapet tapi penyesalan. Semakin lama dibiarin masalah bisa buat lo kehilangan seseorang”
-Bayu🍬🍬🍬
“Lan, lo pulang dijemput siapa?” tanya Bayu ketika melihat Landa hanya diam mematung didepan pintu rumah Alex.
Latihan hari ini telah usai dan mereka pun bergegas pulang. Kini yang tersisa hanya Bayu dan Landa.
Melihat sahabatnya yang diam membisu, Bayu pun melambaikan tangannya didepan wajah gadis itu. Mencoba menyadarkan gadis itu dari lamunan.
“Lo pulang sama siapa?” tanya laki-laki itu sekali lagi, hingga tangan Landa terangkat untuk menunjuk sesuatu didepan mereka.
Disana, mobil Rafan sudah terparkir tepat didepan pintu gerbang mansion Alex. Cukup membuat kedua manusia itu sangat terkejut.
Pasalnya, bagaimana bisa laki-laki itu tau dimana rumah Alex?
“Samper sana” bisik Bayu sembari mendorong pelan bahu gadis itu.
“Bay, gue pulang sama lo aja ya ya” pinta Landa dengan memelas pada sahabatnya itu.
“Ga. Sana” tolak Bayu mentah-mentah kemudian berjalan menuju motornya.
“Bayu mah. Lo tau sendiri kan masalahnya gimana? Bantuin gue sekali ini” melas gadis itu sembari mengikuti langkah sahabatnya itu sembari sesekali melirik ke arah Rafan.
“Masalah harus cepet dikelarin” ucap Bayu singkat tanpa peduli pada gadis disampingnya itu.
“Bay, pleasseee” pinta gadis itu sekali lagi dengan mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyes.
Bayu pun hanya menghela nafasnya kemudian mengangguk dan berjalan menghampiri Rafan yang sepertinya menunggu sejak tadi.
“Kak, Landa pulang bareng gue” ucap Bayu to the point.
“Landa bareng gue” jawab Rafan dengan nada dinginnya kentara sekali ia tidak suka dengan apa yang diucapkkan sahabat tunangannya itu.
“Dia minta. Kalian lagi ada masalah kan? Dia bilang ga mau ketemu lo dulu. Kalian butuh waktu. Biar nanti gue yang ngomong sama dia” jelas Bayu dengan nada santainya.
Rafan yang mendengar hal itu pun terdiam. Laki-laki itu memandang ke arah Bayu lalu kembali mengarahkan pandangannya pada tunangannya itu.
Melihat gadis itu hanya tertunduk sembari memainkan jari-jari mungilnya, bersandar pada motor Bayu. Sepertinya memang benar, mereka berdua membutuhkan waktu untuk berpikir.
Ia sadar kesalahannya kemarin sangat melukai hati gadis itu. Dengan berat hati pun, laki-laki itu menganggukkan kepalanya tanda setuju. “Titip dia. Gue pulang”
Rafan langsung masuk kedalam mobil dan melaju pergi meninggalkan rumah kediaman salah satu sahabat Landa. Melihat kepergian Rafan, Landa pun menghela nafas lega.
Meski ia sudah tidak bisa menahan rindu pada laki-laki itu, tapi ia tetap kukuh akan keputusannya diawal. Menjauhi pria yang ia sebut tunangan itu.
“Ayo pulang” ajak Bayu kemudian menyalakan kendaraan beroda dua itu.
Landa pun hanya mengangguk lesu kemudian naik keatas motor Bayu. “Huhh” Dengusan pelan dikeluarkan oleh gadis itu yang sayangnya didengar oleh Bayu.
Bayu pun hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang labil ini. Apa gadis itu menyesal menolak ajakan Rafan?
🍬🍬🍬
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFLAN : Endless Love
Fiksi Remaja[ Typo Bertebaran Jadi Harap Teliti dalam Membaca ] • Tidak diperuntukkan untuk anak dibawah umur alias 15th kebawah. • Proses pengeditan akan dilakukan setelah cerita tamat, jadi apabila ada bagian part yang aneh harap dimaklumi. • Cerita dibuat at...