Memaafkan bukan berarti kalah
Berdamai atau tidak dengan masa lalu adalah pilihan
Tapi akan lebih baik jika memilih berdamai
Masa lalu tidak selalu buruk
Walau terkadang menyakitkan-
Ting!
Line18.45
Hana
Nestle Millo, paswordnya?Millo
Sialan lo dasar kunti.Hana
Sinting. Harusnya lo jangan jawab gitu
"Hana cantik, milik Arkan seorang"
Gitu.Millo
Lo lebih sinting.Hana
Mill, ada waktu?Millo
Lo tuh ya manggil nama kalo ada maunya
Yes, ada apa?Hana
Heheheheh
Bisa ketemu di cafe seberang sekolah?
Sekarang, bisa?Millo
Oke, 10 menit lagi otw.Hana
Thank uDentingan pada pintu masuk membuat Hana menoleh, di sana Millo masuk dengan rambut dan kaos yang sedikit basah. Hana tersenyum saat netranya bertemu dengan netra milik Millo.
"Sorry, udah nunggu lama?" sapa Millo lalu mendudukan dirinya di depan Hana.
Hana menggeleng, "Nggak kok, harusnya gue yang minta maaf. Gara-gara gue lo jadi kehujanan."
"Santai kali, kaya sama siapa aja. Lagian cuma jalan dari parkiran ke sini. Lo udah pesen makan?" tanya Millo. Hana menggeleng.
"Kok geleng? Ya udah makan dulu ya, laper gue."
Millo memanggil pelayanan, lalu meyebutkan makanan pesanannya.
"Han, mau makan apa?"
"Samain aja."
"Kalau begitu saya permisi, ditunggu makanannya." ujar pelayan itu. Millo dan Hana mengangguk.
"Masalah Arkan?" tanya Millo.
Hana menerjap berkali-kali, kaget dengan pertanyaan Millo lalu mengangguk ragu.
"Kenapa?"
"Enggak. Gue cuma mau titip ini. Tolong kasihin ke Arkan," jawab Hana, menyerahkan kotak hitam.
"Perasaan Arkan ulang tahunnya masih lama."
"Bukan, itu isinya obat kok."
"Wah, jangan-jangan narkoba. Nggak nyangka gue," tuduh Millo.
"Ngawur lo, ngomong seenak jidat," Hana sewot lalu memukul tangan lelaki itu. "Tim lo kan bentar lagi mau turnamen, jadi ya gue kasih itu buat Arkan."
"Enak ya jadi Arkan, walaupun udah putus tetep aja mba mantan masih perhatian." Millo meledek.
Hana mendelik, bisa-bisanya Millo meledek dirinya seperti itu. "Sialan lo, dasar susu coklat. Makannya cari pacar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Good Bye
Genç KurguTakdir yang tak pernah peduli dan tak mau peduli tentang kita -Maret2020 ©arianazeen