Ch.7 Ashabul Ukhdud

24 4 0
                                    

Keesokan harinya Zidan kembali berangkat kerumah Kazim, untuk belajar sihir.
Sesuai yang ia janjikan kemarin, dia akan menemui Mustafa kembali.

Maka Zidan pun berhenti dulu di gua, namun ketika sampai di gua dia mendengar orang yang mengucapkan "Subhanallah, Walhamdulillah, walaila'haillaulah, Wallahu Akbar" dari  arah samping gua.

Tepat nya di pinggir sungai, dia pun menuju kesana dan menemukan Mustafa sedang duduk di atas batu sungai.

"Bagaimana kabarmu Zidan?" Tanya Mustafa.

"Bagaimana kau tau kalau aku yang datang?" Tanya Zidan heran, padahal dia masih berdiri di belakang Mustafa.

"Bukankah kau sudah berjanji untuk menemui ku kembali." Jawab Mustafa.
Zidan pun berjalan dan duduk di batu tepat didepan Mustafa.

"Rencananya aku mau menuju rumah Kazim." Tutur Zidan.

"Hah" kejut Mustafa.

"Tapi sejak bertemu dengan mu aku selalu memikirkan tentang Allah, eh mau kah kau menjelaskan lagi kepada ku tentang Allah?" Sambung Zidan.

"Dan apakah Allah juga mempunyai kemampuan seperti Kazim?" Tanya Zidan bersemangat.

"Sihir apakah yang ditunjukkan Kazim kepada mu Zidan?" Tanya Mustafa.

"Dia bisa mengubah tali menjadi ular, lalu kucing menjadi macan, dan air menjadi ular yang sangat besaaarr..." Jawab Zidan dengan semangat yang berkobar.

"Apakah menurutmu semua sihir itu berguna bagi orang banyak? Atau itu hanya untuk menakut-nakuti dan menindas orang lain?" Tanya Mustafa.

Hati Zidan pun terunyah, di diam cukup lama hingga Mustafa berkata.

"Anak muda coba kau celupkan jarum ini kedalam air lalu angkatlah." Perintah Mustafa, sambil menyerahkan jarum yang ada di tangannya.

Zidan pun mengambilnya, dan mencelupkan jarum itu kedalam air, lalu mengangkat nya dia melihat jarum itu tidak berbuat apapun.

"Ilmu Allah bagaikan air samudera, sementara ilmu manusia seperti air yang menetes dari jarum itu." Jelas Mustafa.

"Wah sungguh menarik penjelasan mu, aku pasti akan mampir lagi sebelum kerumah Kazim, oh iya sekarang aku akan kerumah Kazim, karena kalau tidak aku pasti di hukum." Ucap Zidan sambil berdiri dari duduknya. Dia pun berjalan meninggalkan Mustafa.

Belum jauh dia berjalan, Mustafa berkata.

"Namun ingatlah Zidan, jika kau ingin terus bertemu dengan ku, janganlah sekali-kali engkau menyebut ku di depan raja ataupun Kazim." Peringatan Mustafa.

"Baiklah." Jawab Zidan, kemudian diapun berlari.

________

Jangan lupa vote

Thanks

Kisah Ashabul Ukhdud (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang