Ch.19 Ashabul Ukhdud (END)

26 4 1
                                    


Keesokkan paginya para penduduk telah berkumpul, penasaran apa yang akan disampaikan raja dengan cara mendesak seperti ini. Terompet pun dibunyikan dengan suara yang keras.

Sedangkan Zidan sudah diikat di tiang tepat ditengah-tengah para penduduk berkumpul.
"Mengapa seluruh penduduk dikumpulkan dengan tempat seperti ini?" Tanya salah satu penduduk.

"Akupun tidak tahu, tapi pengawal bilang ini adalah perintah Zidan, agar raja dapat membunuhnya." Jawab yang lainnya.

"Oh jadi raja yang selama ini mempunyai tukang sihir hebat, dan tentara yang banyaknya itu, belum bisa membunuhnya juga?" Tanya penduduk yang lainnya dengan nada meremehkan raja Zalim itu.

Raja Sudah berdiri agak jauh dari zidan diikat, dia telah memegang busur panah nya, dan bersiap untuk memanah Zidan.
Para penduduk sekarang perhatian nya hampir seluruhnya kearah raja, lalu raja mengangkat busur nya dan, "dengan menyebut nama Allah Tuhan pemuda ini." Ucap raja dengan pelan.

Para penduduk sudah was-was, namun yang terjadi panah itu meleset, "Agrrhh kenapa tidak kena?! Apa kau telah membohongi ku?!" Teriak raja dengan sangat marah.

"Tidak! Tapi suara mu itu tidak terdengar oleh orang lain yang disini!" Jawab Zidan.

"DENGAN MENYEBUT NAMA ALLAH TUHAN PEMUDA INI HAH!" teriak raja dengan lantang.

Lalu menembakkan panah nya, Akhirnya panah itu meleset dengan kecepatan tinggi, dan tepat mengenai Zidan, "Lailahaillaulah tiada tuhan selain Allah dialah yang maha kuasa." Setelah Zidan mengucapkan kalimat syahadat, akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Para penduduk shock melihatnya hingga salah satunya, berdiri didepan jasad Zidan yang masih diikat, "HAI YANG MEMBUAT PEMUDA INI MATI BUKAN LAH RAJA, MELAINKAN TUHAN PEMUDA INILAH YANG MENGHENDAKI PEMUDA INI MATI! KALIAN DENGAR ITU! JADI ALLAH LAH YANG BERKUASA ATAS SESUATU BUKAN RAJA." Teriak salah satu penduduk itu dengan lantang.

Dengan serentak seluruh penduduk mengucapkan kalimat ini, "LAILAHAILLAULAH TIADA TUHAN SELAIN ALLAH, LAILAHAILLAULAH."

Raja murka dia sampai bingung, "Hah kenapa jadi begini?!"

"Ini tidak boleh dibiarkan, bisa-bisa tidak ada lagi yang mau menyembah ku." Ucap raja sambil berfikir keras.

"Wahai tuanku jika mereka dibiarkan hidup, mereka akan mengajak rakyat lainnya untuk tidak menyembahmu lagi, sebaiknya mereka segera dibinasakan tuanku." Usul Kazim, yang bukannya sadar malah bertambah kafir.

" Pengawal! Buat parit di seluruh sudut, periksa seluruh penduduk jika ada yang beriman kepada Allah, maka lemparkan dia kedalam parit yang berisi api yang membakar! Jika dia masih menyembahku maka ampuni dia!." Setelah mendapat perintah dari raja, pengawal mulai memeriksa penduduk.
Berbaris lah beribu-ribu penduduk, "Kami beri kalian kesempatan terakhir untuk kembali menyembah raja agar kalian selamat!" Ucap kepala prajurit.

"Kami tetap akan menyembah Allah apapun yang terjadi!" Jawab penduduk dengan serentak.

"Ya! Lakukanlah apa yang ini kalian lakukan, lebih baik kami mati dalam keimanan, daripada hidup dalam kesesatan." Teriak penduduk yang tadi berteriak didepan jasad Zidan.

Penduduk yang beriman kepada Allah langsung dilemparkan kedalam parit, satu persatu para penduduk terjun kedalam parit, dengan keteguhan hati yang yakin bahwa Allah lah tuhan seluruh alam.

Dan penduduk yang masuk kedalam parit mati syahid, mati dalam keadaan beriman kepada Allah Subhanahu Wata'ala.
Hingga giliran ibu yang membawa bayinya, dia bingung dan sedih, "kasian sekali kau anakku, kau belum lama tinggal di bumi, ibu tidak rela melepaskan keimanan kepada Allah, karena Allah lah yang pantas disembah, dan bukan Allah raja yang zalim itu." Ucap sang ibu kepada bayi yang digendong nya.

"Tapi ibupun tidak tega melihat mu terbakar hidup-hidup didalam api, mungkin untuk sementara waktu ibu akan mengikuti saja keinginan raja, agar kau selamat nak meskipun itu membuat hati ibu berdosa kepada Allah." Sambung sang ibu sambil menangis.

Namun tiba-tiba dengan izin Allah sang bayi itu dapat berbicara, "ibu janganlah kau ragu Allah telah menyiapkan surganya kepada kita, kuatkan tekad mu dengan nama Allah tentunya dengan keimanan."

Sang ibunda terkejut mendengar bayinya dapat berbicara, namun ketika mendengar bayinya berkata, dia menguatkan tekadnya.

Pengawal yang mendengar nya juga sungguh tidak percaya apa yang didengarnya, "hah! Ini aneh sekali, bagaimana mungkin seorang bayi dapat berbicara?." Tanya pengawal tak percaya.

Dengan keteguhan hatinya, akhirnya sang ibu terjun ke parit api, "Lailahaillaulah tiada tuhan selain Allah."

Allah berfirman, "Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah yang Maha perkasa, Maha Terpuji Yang memiliki kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu." (Al Buruj : 8)




END

________


Gimana? Komen ya

Bye sampai jumpa, di cerita saya yang satunya lagi "Trouble Girl"

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatu

🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah Ashabul Ukhdud (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang