Ch.3 Ashabul Ukhdud

31 4 0
                                    

"Baik tuanku." Jawab peserta itu, sambil membungkuk.
Kemudian dia mengeluarkan, patung orang-orangan.

"Khaza kalawakum, Khaza kalawata. Bergerak lah." Ucap peserta itu mengucapkan mantra, lalu patung itu pun bergerak, berjalan sambil berkeliling.

"Lumayan, namun tidak cukup menakutkan." Ucap sang raja.

"Sekarang giliran mu, meskipun terlihat dari wajah mu aku meragukan mu." Akhirnya sang raja pun menunjuk Zidan, peserta terakhir.

"Baik tuan" jawab nya.

Zidan pun mengeluarkan tali dari dalam tas nya, dia putar-putar lalu dia lemparkan tali itu di hadapan raja, seketika tali temali itu berubah menjadi ular cobra. Raja pun terkejut, pengawal-pengawal kerajaan berlarian karena takut.

"Ahahahahaha, aku rasa kaulah yang pantas menjadi penerus tukang sihir ku, dan besok pagi berangkat lah ketempat Kazim, si penyihir tua belajar lah darinya, kau mengerti?!" Raja pun tertawa puas, akhirnya raja memilih Zidan menjadi penerus tukang sihir nya.

"Baik tuan ku." Jawab Zidan, kemudian dia berbalik keluar istana.

_______

Keesokan harinya, di siang hari yang terik Zidan berangkat menuju tempat Kazim penyihir tua,  ketika dia melewati penduduk, dia terkejut karena melihat para penduduk di siksa, ada yang di cambuk, dan dipukuli oleh pengawal raja.

'mengapa pengawal kerajaan memukul penduduk? Apa mungkin penduduk ini melakukan kejahatan?' tanya Zidan dalam hati.

Zidan pun melanjutkan perjalanan nya,
Ketika dia sampai di hutan, dan menjumpai gua. Dia mendengar orang yang sedang berzikir.

'subhanaullah, Allahuakbar' ucap suara yang berasal dari dalam gua.

Zidan pun berhenti, dia bertanya dalam hati.
'apa itu? Apakah itu mantera sihir?'

Dia mengeluarkan pisau nya dari baju, kemudian berjalan memasuki gua.

'lailahaillaulah, subhanallah, Allahuakbar'

Kisah Ashabul Ukhdud (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang