7 | Nyaman // re-write

4K 317 11
                                    

"No amount of guilt, can change the past
No amout of anxiety, can change the future."
-Anonymous


***

Chrystal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chrystal

Nyaman, satu kata sederhana yang mudah didengar, tapi sulit dirasakan. Tidak semua orang bisa membuat kita nyaman atau memberi kita kenyamanan, bahkan orang yang sudah lama mengenal kita sekalipun, bisa siapa saja, teman, pacar, sahabat, kakak, adik atau lainnya.

Kurang lebih delapan tahun gue pacaran dengan Athala. Delapan kali kami merayakan Anniversary, delapan kali juga kami merayakan ulang tahun satu sama lain bersama-sama. Tapi ternyata waktu selama itu nggak menjamin gue nyaman berada di sisi Athala.

Gue selalu merasa cemas jika satu kelompok dengan teman cowok, karena mood Athala akan seketika memburuk saat dia tahu gue satu kelompok dengan mereka. Iya, Athala nggak suka gue punya temen cowok. Dia nggak pernah mengijinkan gue berteman dengan cowok manapun selama delapan tahun gue pacaran sama dia. Dan tanpa gue sadari selama delapan tahun itu, Athala membuat gue tergantung padanya, dia juga jadi pengendali hidup gue. Athala jadi pengatur siapa saja yang bisa masuk ke dalam hidup gue. Termasuk dengan menjadikan Nisa satu-satunya orang yang bisa berteman dengan gue, karena hanya Nisa yang Athala percaya dan ijinkan untuk berada disekitar gue selain dirinya sendiri.

Namun, selama delapan tahun itu, nggak semua hal dalam hidup gue, bisa gue bagi pada Athala. Banyak hal yang gue rahasiakan dari Athala. Dimulai dari hal yang besar seperti alasan sebenarnya kenapa hanya ada Mama dan Chelsea di hidup gue, Athala Cuma tahu Mama jadi tulang punggung keluarga karena Papa meninggal, bukan karena Mama meninggalkannya. Bahkan hal kecil seperti nilai ulangan matematika atau ujian kalkulus gue yang selalu jelek saja, gue sembunyikan dari Athala. Alasannya, karena gue benci merasa bodoh setiap Athala tahu lalu berkomentar, "masa yang gini aja nggak bisa."

Gue diam-diam juga mencoret Fakultas Kedokteran dari pilihan jurusan yang gue pilih saat SNMPTN, karena gue merasa butuh berjarak dengan Athala.

Gue selalu berpikir lama dan berakhir menjawab, "nggak tahu," setiap ada yang bertanya alasan gue bisa pacaran selama itu dengan Athala. Padahal gue menjawabnya karena gue nggak mau mereka dengar alasan yang sebenarnya, bahwa gue udah ketergantungan dengan Athala dan gue merasa nggak bisa apa-apa kalau di hidup gue nggak ada dia.

Athala selalu antar jemput gue selama tujuh tahun terakhir, kemanapun, kapanpun, membuat gue takut mencoba naik jenis transportasi publik apapun. Athala selalu menjadi tangan dan kaki gue, dia selalu memilih dan memesankan gue makanan saat kita makan, memilihkan baju seperti apa yang pantas gue pakai, hingga hal-hal sepele yang bisa gue lakukan sendiri, seperti mendorongkan troli atau membawakan tas. Karena itulah jika gue harus berpisah dalam jangka waktu yang lama dengan dia, gue akan merasa gelisah, merasa tidak bisa melakukan apa-apa tanpa dia.

Vous (Amour Series #2) Proses PenerbitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang