02. Masa lalu

158 27 4
                                    

Bel istiharahat berbunyi 5 menit yang lalu siswa dan siswi SMA samudra berhamburan keluar kelas mereka masing masing.

Ada yang memilih ke kantin, ke taman ataupun hanya sekedar ke toilet untuk membasuh muka yang kusut karena pelajaran tadi.

Disaat semua orang berhamburan entah kemana Reyhan hanya duduk dikursi tempat duduknya sambil memainkan handphonenya dan menyumpal telinganya menggunakan earphone.

Entah mengapa dia sangat malas untuk melakukan sesuatu dan hanya berdiam diri sambil mendengarkan lagu dari handphonenya itu.

***

Dinda kembali masuk ke kelasnya dia baru saja ke toilet untuk mencuci mukanya yang dari pagi rasanya mau copot akibat keseringan cemberut.

Benar saja baru juga mukanya segar kembali dinda harus kembali emosi saat melihat manusia kadal yang sedang duduk dibelakang kursi tempat duduknya.

Entah mengapa dia menjadi emosi saat melihat Reyhan padahal Reyhan hanya sedang duduk diam sambil menyumpal telinganya itu.

Padahal Dinda tidak pernah begini saat melihat cowok, ya karena dia mengaggap semua cowok itu sama, sama sama tidak tau diri.

Dinda beranggapan seperti itu bukan tanpa sebab dia dulu pernah berpacaran dengan orang yang salah akibatnya dia begini sekarang.

***

Flashback on

Dinda gadis periang yang baik kepada semua orang hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi dirinya karena dia baru saja dia ditembak oleh cowok ganteng yang selama ini ia idam idamkan.

Itu adalah Alex Wijaya most wanted SMA samudra. Dia memang ganteng tapi dia mempunyai sifat buruk yakni menganggap wanita cuma mainan.

Singkat cerita hari ini adalah hari yang memperingati satu bulan jadianya Dinda dan alex. Dinda sedang menuju sebuah cafe tempat ia dan alex janjian.

Saat masuk ke cafe dinda melihat alex duduk di pojok cafe bersama teman temanya.

"Lex...." panggil dinda.

"sini dulu nay." Alex selalu memanggil dinda dengan nama tengahnya yakni nadya atau bisa juga naya.

Dinda menghampiri Alex yang sedang berbincang bincang bersama teman temanya.

"Lex... aku mau ngo-..."saat ia ingin mengambil sebuah hadiah didalam tasnya yang sempat ia beli tadi dijalan sebagai kado untuk anivnya bersama alex yang satu bulan alex langsung menarik tanganya.

"Nay gue mau putus sama lo." Ucap alex tanpa basa basi.

Deg...

Jantung dinda terasa begitu sesak tiba tiba.

"Kamu bercanda kan lex? Kamu mau kasih aku surprise kan jadi kamu ngomong gitu." Tebak dinda
"Gue bosen sama lo". Jelas alex yang membuat jantung dinda semakin sesak dan mencoba menahan air matanya.

"Lo cuma mainan gue selama ini nay-..."

Plak...

Tangan Dinda yang kecil itu mendarat di pipi alex. Dinda langsung menangis sejadi jadinya ketika orang yang sangat ia cinta bicara kalo dia itu cuma mainanya selama ini.

Sejak saat itu Dinda menjadi Cewek garang yang membenci Semua Pria kecuali Ayah dan kakaknya.

Kakak? Ya dinda punya kakak dia bernama Rio Faidan dia sekarang sedang kuliah di salah satu univ ternama di Yogyakarta.

***

"Heh lo jangan kira gue lupa perbuatan lo yang tadi pagi ya." Ucap dinda sembari menunjuk telunjuknya ke wajah Reyhan yang sedari tadi cuma melihat ponselnya.

Reyhan mecopot earphone dari telinganya terus menatap dinda bingung."Maaf lo ngomong apa gue gak denger gue lagi denger musik soalnya." Jawab reyhan dangan santai tanpa dosa.

"ihhh nyebelin banget sih lo..." ucap dinda kesal.

Reyhan yang melihatnya pun bingung entah ingin menjawab apa soalnya dia merasa tidak pernah bertemu dengan wanita didapanya tersebut.

"Maaf lo siapa ya? apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Reyhan bertanya seperti itu bukan berarti dia lupa ingatan atau gimana hanya saja dia malas untuk mengingat kejadian yang dianggapnya tidak penting itu.

"Hah?" Ucap Dinda dengan heran nih cowok bego atau gimana, batinya.

"Lo itu ya..." emosi Dinda mulai meluap

"Ganteng? Ya emang gue emang ganteng dari lahir." Reyhan bicara begitu bukan tanpa sebab tapi memang dia itu ganteng hidung mancung, alis tebal, bibirnya pun berwarna pink kemerah merahan yang menambah kesan seksi pada pemuda tersebut.

"Kalo lo gak punya urusan yang penting mending lo pergi aja deh." Ucap Reyhan mengusir dinda.

"Awas lo...." Dinda pun keluar dari ruangan tersebut karena dirasanya sudah semakin panas saja wajah cantiknya itu. Entah apa yang akan terjadi jika ia tidak pergi meninggalkan Reyhan mungkin ia sudah mencakar muka reyhan yang nyebelin itu.

***

Maaf kalo banyak typonya mungkin nanti akan ku koreksi lagi...

Jangan lupa divote ya gays😘😙

Lazy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang