Seperti biasa Dinda bangun jam 05:00 pagi.
Ia langsung menunaikan sholat habis itu mandi dan memakai seragam sekolahnya yang sudah ia siapkan tadi malam.
Tidak terasa waktu sudah berjalan 30 menit sejak Dinda tadi bangun.
Saat hendak turun dari kamar untuk pergi sarapan ditangga Dinda dikejutkan oleh laras yang sedang membawa sepotong roti bakar dan berjalan menuju keluar.
"Mah.... Itu buat siapa?" tanya Dinda sepontan.
"Kepo..." jawab laras tidak memberitahu.
"Ihh mamah ada ada aja deh...." Dinda terkekeh melihat kelakuan mamahnya itu.
"Biarin... Orang ini buat catu ko-.. UPS..."ucapanya nampak terbata bata.
"Hahh catu? Apaan catu?" tanya Dinda.
"Yaudah gih sana kamu ke dapur! Sarapan! Terus kedepan cepat!" suruh laras kepada Dinda.
Dinda tidak sarapan dia hanya membawa 2 roti bakar untuk bekalnya disekolah.
Setelah selesai dengan urusanya di dapur Dinda segera menuju ke depan untuk mengambil sepatunya dan segera barangkat sekolah.
Saat hendak keluar Dinda terkejut, ia melihat sosok laki laki yang sangat familiar ya siapa lagi kalo buka Reyhan.
"Reyy....?"
***
Reyhan pov
Gue sengaja berangkat pagi karena sekarang gue mau jemput cewe yang selalu bikin gue naik darah ya... Cewe itu bernama Adinda Nadya salsabila disaat semua cewe ngejauh dari gue karena sifat malas plus kepribadian gue yang dingin, tapi Dinda berbeda dia malah membuatku tak bisa hidup tenang dengan mulutnya yang mirip seperti mercon.
Gue penasaran sama tuh cewe knpa sih dia selalu gangguin gue dan selalu buang buang waktu gue?
Btw, untuk gue tadi malem nolongin dia plus sebagai balasanya gue minta dia jadi pacar gue dan dia terima itu karena alasan gak mau hutang budi.
Saat ini gue sedang barada didepan rumahnya, gue pencet bel rumahnya itu.
Ting tong.
Bunyi bel rumah dinda terdengar begitu keras karena suasana masih pagi dan sangat sepi.
Cklek...
Tiba tiba gagang pintu rumahnya terbuka dan mellihatkan sesosok perempuan paruh baya mungkin itu ibu atau art dirumah dinda.
"Ehh pagi pagi udah ada tamu? Cari siapa? Rio?" ujar perempuan itu mengira aku adalah teman rio. Rio? Mungkin kakaknya batinku.
"Bukan tan... Saya cari dinda" jawabku.
"Kirain mau cari Rio... Hehe... Yaudah tunggu disini nanti tak panggil dindanya" ujar perempuan itu."Ok tan" jawabku mengiyakan.
Tidak lama setelah itu perempuan itu keluar lagi dengan membawa roti bakar.
"Makan dulu! Ga ada penolakan! Kalo nolak saya ga kasih restu.. Hehe"ucapnya sambil tertawa.
"Hah? Iya tan" gue terkejut mendengar apa yang diucapkan perempuan itu yang nampaknya ibunya dinda.
Setelah mengucapkan itu.
Cklek
Pintu tebuka dan terlihat cewe yang selama ini gue tunggu Dinda namanya.
***
"Din ini siapa? " ucap laras bertanya ke dinda.
"Ini te-... "Ucapan dinda langsung terpotong oleh reyhan
"Kenalin tan saya reyhan calon dinda alias pacarnya hehe"ucapnya tanpa dosa.
"Ohh... Gitu anak mamah udah gede toh.. " ucap laras mengerti.
"Gak gitu mah... ihhh... rey tanggung jawab lo!!" Dinda coba menjelaskan.
"Tanggung jawab? Emang kamu hamil? baru juga pacaran" jawab Reyhan polos.
"Ihh yaudah lah cepet berangkat nanti telat lagi!!" Dinda sudah jengah dengan kelakuan mamahnya dan Reyhan itu.
"Mahh dinda brangkat sekolah dulu ya assalamualaikum" pamit dinda lalu menyalami mamahnya.
"Wa'alaikumsalam hati hati dijalan ya!! Rey jangan lupa jagain anak tante jangan lecet!!"
"Siap tan hehehe" ucap reyhan cengengesan.
***
Maaf ceritanya agak sedikit gimana gitu soalnya masih pemula☺
Untuk part selanjutnya tunggu aja ya soalnya ngumpulin niat tuh gak gampang hehe😆😆
Jangan lupa tinggalkan bintangnya dipojok kiri
See you....