Malam ini Dinda sedang belajar dikamarnya mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan besok.
Ketika sedang belajar dia tiba tiba lapar.
"Kryuuuukkk...." bunyi perut Dinda
Tanpa pikir panjang ia langsung menuju dapur untuk sekedar mengambil cemilan yang dapat menahan rasa laparnya tersebut.
Namun sayang, disaat ia membuka kulkas tidak nampak sedikitpun cemilan.
"Mahhh.... ga ada makanan apa?" Tanya Dinda.
"Ga ada.... tadi habis ada tamu papah soalnya jadi makanan semua habis." balas wanita paruh baya yang diketahui bernama Laras itu.
"Lagian kan kamu tadi sudah makan masa sekarang laper lagi?" Jawab laras mengingat bahwasanya Dinda tadi sudah makan malam.
"Tapi laper lagi mahhh..." jangan disangka walaupun perut Dinda kecil tapi kalau masalah makan dia paling joss diantara keluarga yang lain.
"Yaudah sana kamu beli cemilan di minimarket depan komplek!" Suruh laras.
"Uangnya?"
"Nihh..."
***
Saat berada didalam minimarket Dinda segera mengambil beberapa cemilan untuk dirinya dan untuk stok dirumahnya mengingat cemilan dirumahnya tadi habis entah kemana??
Saat ingi membayarnya ke kasir ia melihat ada sesosok laki laki yang tidak asing baginya. Ya, siapa lagi kalo bukan Reyhan kutukupret itu.
Ia pun berjalan menghampiri petugas kasir yang sedang menghitung belanjaan Reyhan, nampaknya ia disuruh oleh ortunya untuk membeli bahan bahan masak karena dilihatnya dibelanjaan Reyhan ada minyak goreng, sayur sayuran, dan beberapa cemilan untuk dirinya.
"Heyy..." sapa Dinda kepada reyhan padahal tadi pagi Reyhan adalah orang yang bikin darahnya naik tapi ia ingin melupakan kejadian itu dan memperbaiki hubunganya dengan Reyhan mengingat ia adalah murid baru disekolah.
"Hmm..." jawabnya singkat tanpa menoleh sedikit pun kepada Dinda.
"Kamu ngapain?" Tanya Dinda basa basi.
"Hmm..." lagi lagi Reyhan membalasnya dengan deheman.
"Sendiri aja nih?" Nampaknya Dinda belum kapok.
"Hmm..." lihat kan? Reyhan hanya membalasnya dengan deheman lagi. Bukanya ia tidak ingin membalas pertanyaan Dinda namun ia sangat malas untuk bicara hal yang tidak penting menurutnya.
"Ihhh nyebelin banget sih lo..." Dinda yang tadinya berniat untuk berdamai dengan Reyhan sekitika menghilang karena perlakun reyhan kepadanya barusan.
Bukanya menjawab Dinda, Reyhan malah pergi tanpa sepatah katapun meninggalkan Dinda yang tengan berdiri didepan kasir.
Dengan muka kesal Dinda membayar belanjaanya ke kasir.
***
Dinda sedang berjalan menuju rumah tempatnya tinggal yang berjarak tidak jauh dari minimarket.
Ditengah jalan Dinda dihampiri oleh dua orang preman berpenampilan gahar dengan celana sobek sobek entah disengaja atau tidak.
"Hai neng!! Sendiri aja nih?? Cowonya mana?" Preman itu menggoda Dinda.
"Apaansih... kepo lo" jawab Dinda dengan ketus.
"Ih jutek amat neng??" Preman iru kembali menggoda Dinda.
"Mending temenin abang neng!" Ucap Preman yang satunya.
"Ogah banget..." singkat Dinda.
Tiba tiba preman itu langsung memegang tangan Dinda dengan kasar dan menyeretnya ketempat yang gelap.