Bel masuk istirahat sudah berbunyi. Kelas X IPS 1 sedang mempersiapkan diri untuk ulangan dadakan hari ini. Seisi kelas-pun dengan sistem kebut satu menitnya berkomat komit menghafalkan dan memahami materi. Ulangan pertama untuk hari ini dibagi beberapa sesi. Sesi Ganjil dan Genap. Sesi pertama untuk nomor absen Ganjil, sedangkan untuk nomor genap dipersilahkan keluar dari kelas dan menunggu di teras depan kelas. Falisha, Nida, Naya dan Nevanthi berada di sesi pertama (ganjil). Sedangkan Yolanda berada di sesi kedua (genap).
"aaaaAAAAAaaaaAAAaa." rengek Yolanda.
"Sabar yaa nda." ucap Nida mengelus punggung Yolanda.
"Nama lo ganti!." ucap Nevanthi menepuk bahu kanan Yolanda.
"Jadi.... Faradiva Yolanda." ucap Naya menahan tawanya.
"Bang...."
"Yolanda! Kamu keluar cepat!." tegur Mrs.Poni tegas.
"Iyaa bu." ucap Yolanda menurut dan berjalan keluar kelas. Sesekali dia memanyunkan bibirnya kepada keempat temannya itu.
Emang yak, rasanya ulangan tanpa teman yang udah dekat sama kita tuh gak enak. Apalagi dia pintar dan gak pelit. Gandeng deh yang kayak gitu mah, jangan sampai lolos HahahAHAHaHAHaaHaAAAaa.
Peserta ulangan disesi ganjil sudah berdiam diri dengan ketegangannya dibangku masing - masing. Falisha duduk di belakang tepatnya di pojok kiri(tempat duduk nida). Naya berada dipaling depan berhadapan dengan meja guru. Nevanthi berada di sudut depan sebelah kanan bersebelahan dengan kaca yang ada disebelah kanannya. Nida berada di belakang tepatnya pojok kanan. Mereka berjauhan. Terasa sangat sunyi dalam kesepian. Mereka duduk sendiri - sendiri.
Mrs Poni masih berdiri didepan menata lembar ulangan.
"Misi misiii." ucap seorang cowok melewati siswa dan siswi X IPS yang sedang berdiri diteras depan kelasnya. Semua mata memandangnya heran. Ada yang senang. Ada yang judes. Yolanda menatapnya bingung.
Lah lo ngapa? Kok kesini?. Batin Yolanda menatap punggung cowok itu yang berjalan memasuki kelasnya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam"
cowok itupun memasuki kelas dengan memegang satu buah pulpen yang ia putar - putar oleh jari jemarinya.
"Tidak ada meja kosong. Kamu duduk sama....." Mrs. Poni memencarkan matanya.
"Sama dia. Kamu, siapa namamu?." tanya Mrs.Poni.
Falisha mengerutkan kedua alisnya. Matanya berpencar, siapakah yang ditanya namanya oleh Mrs. Poni.
"Siapa namamu?."
Falisha menoleh ke belakang. Falisha lupa, dirinya duduk dibaris belakang. Mana ada orang lagi?. Yang ada hanya tembok.
"Kamu yang noleh ke belakang. Siapa namamu?." ucap Mrs. Poni.
Falisha menunjuk dirinya sendiri. Mrs. Poni-pun menganggukkan kepalanya dengan sedikit senyum menahan tawa. Ekspresi Falisha sangat lucu. Sungguh.
"Falisha Aileen bu." jawab Falisha.
"Ooh okee. Bian, duduk sama dia." ucap Mrs.Poni sambil menunjuk bangku kosong yang ada disamping kiri Falisha. Yap, dia adalah Fabian. Tepatnya dipaling pojok. Jujur saja Falisha sedikit terkejut.
"Ini lembar ulangan kamu. Udah sana. Ingat! Jangan mencontek! Kamu kelas 11, mereka kelas 10. Otomatis berbeda soalnya."
Fabian menganggukkan kepalanya sambil menerima lembar ulangan dan berjalan menuju bangku kosong itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falisha
Teen Fiction[On Going] Mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang gadis cantik bernama Falisha Aileen. Pada kenyataannya perjalanan itu tak selancar seperti jalan tol pada umumnya, melainkan banyak sekali lika - liku kehidupan yang harus ia hadapi. Mulai dari...