F 21 : I want you dead!

52 6 0
                                    

Falisha membuka matanya perlahan. Rasa sakit dikeningnya masih sangat terasa. Gelap. Falisha tidak bisa berbicara! Mulutnya di bekap serta tangan dan kaki yang terikat pada bangku yang sekarang ia duduki. Matanya diikat dengan kain. Falisha dimana!? Tolong...

"Udah bangun yak lo?." suara perempuan yang datang dari belakang serta pijakkan kaki yang terdengar. Sepertinya bukan hanya satu orang saja.

"Buka saja bekapan yang ada di mulutnya, biarkan dia berbicara." lanjut perempuan itu.

Salah satu orang itu mendekat ke falisha dan membukakan bekapan mulutnya.

"GUA DIMANA?! LO SIAPA?!." teriak falisha dengan kekesalannya.

"KAK REZA!!!!!!." teriak Falisha kembali. Ia ingat, tadi ia diajak pulang bareng dengan kak reza, tetapi tiba - tiba ada sebuah batu besar yang menghantamnya dari samping kanan tepat ketika ia menoleh seraya berteriak meminta tolong.

"AHAHAHAHAHA." tawa perempuan itu menggema di tempat ini.

"Reza? Siapa reza?." tanya perempuan itu meremehkan.

"Oohh, cowok itu. Dia sudah habis babak belur dan sengaja ditinggal. Gua cuma butuh lo, bukan dia." ucapnya.

"IMPOSSIBLE! Lo gak mungkin bisa ngabisin dia sendirian! Gua tidak sebodoh itu!." ucap Falisha dengan nada menekan.

"Cuih! Jadi lo meremehkan gua? Lo mau gua habisin sekarang?." tanya Perempuan itu mendekat lalu menarik dagu falisha dengan kasar.

PLAAKKK!!

Baru saja Falisha membuka mulutnya, Tamparan kuat melesat tepat dipipi kirinya.

PLAAKKK!!

PLAAKKK!!

Tamparan tanpa jeda itu membuat falisha meringis kesakitan dicampur dengan tetesan darah dari keningnya bekas lemparan batu besar tadi. Tetes demi tetes darah melaju deras pada sisi kanan wajahnya.

"ululuuuuu.... sayang, kamu berdarah? Mau aku elapin? Kenapa? Kamu sakit yak? Uuuu anak mama." perempuan itu berkata sangat lembut dari sebelumnya seraya mengelus pipi kanan falisha. Falisha menarik napas untuk mendapatkan lebih banyak oksigen. Ruangan ini sangat panas dan minim sirkulasi udara.

"Aku salah apa?." tanya Falisha pelan seraya merasakan sakit pada kening dan kedua pipinya.

"HAHAHAHAHAHA." tawa perempuan itu meledak setelah falisha melontarkan pertanyaan kepadanua.

"LO SALAH APA? SALAH LO BANYAK, STUPID!." perempaun itu menoyor kepala falisha dengan kasar.

"DO YOU KNOW WHO YOU ARE JERK?!!." perempuan itu menarik kasar dagu falisha dan dengan lantangnya berteriak tepat di depan wajah falisha.

"WHO ARE YOU, DAMN IT!." Teriak Falisha membalasnya dengan rasa kesal. Perempuan itu ingin berdebat bahasa inggris rupanya. Falisha nenarik sudut bibirnya.

PLAAKKK!!

AAAAAAA!!

Teriak Falisha setelah menerima tamparan kuat tepat diatas luka keningnya yang dari setadi tanpa henti mengeluarkan darah. Falisha sangat yakin, di telapak tangan perempuan itu terdapat darahnya.

"Kenapa anda melakukan itu pada saya? Saya salah apa? Anda siapa?." pertanyaan yang dilontarkan falisha dalam keadaan setengah sadarnya. Falisha dapat merasakan perempuan itu berjalan menuju belakang secara perlahan.

"I know you have a wound in the stomach." bisik perempuan itu pada telinga kiri falisha.

"Saya tahu Anda memiliki luka di perut." ulangnya lagi dengan menggunakan bahasa indonesia. Jujur saja! Tanpa harus ia terjemahkan, falisha pasti sudah sangat mengerti! Dasar!.

FalishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang