Latika
Pict by : Pinterest
Note: Kalau tidak sesuai dengan hayalan kalian, nggak papa kok. Lanjutkan hehehe. Blu cuma ingin kasih tau aja, santuyy.
•°•°•
"Mau apa datang kesini?" lanjut Yolanda ketus dengan memasang wajah jutek.
"Gu..gua mau......."
"Kuntii!." panggil Fabian sedikit menekan memotong pembicaraan perempuan itu.
Yolanda mencebik dan memutuskan untuk keluar dari kamar rawat VIP itu.
Ceklekk!
Pintu tertutup rapat. Falisha yang darisetadi hanya terdiam heran mendengarkan yolanda berbicara ketus dengan perempuan yang tengah tertunduk berdiri didekat pintu. Jujur saja, ini pertama kalinya falisha mendengar suara ketus yolanda. Biasanya gadis itu selalu manja dan tertawa dengan wajah manisnya, tetapi entah mengapa yolanda saat ini jauh berbeda 180° dari biasanya ketika bertemu dengan perempuan itu. Ada apa ini? Siapa dia?
"Haii!." sapa Falisha ramah mencairkan suasana. Pasalnya ini sudah 6 menit mereka berdiam diri tanpa percakapan satupun.
"Sini duduk, nanti kamu capek berdiri terus disana." ajak Falisha ramah seraya membenarkan posisi bangku yang ada disampingnya itu.
Dia bisa dengar gak, yak? Gua gak bisa pakai bahasa isyarat lagi. Nunduk terus deh, ada apa sih? Kayak orang lagi banyak masalah. Kasihan juga dia kalau dilihat - lihat. Gak tega ya allah. Bisa ngomong gak, yak? Gimana nih.. -Batin Falisha
"Ehmm.. apakah kamu bisa.."
"FALISHAA" sebuah pelukan menyambar erat pada tubuh falisha membuat empunya terkejut terheran - heran. Falisha bingung harus berbuat apa.
Kenapa dia mengenalku? Siapa dia sebenarnya? -Batin Falisha.
Perlahan tapi pasti, falisha dapat mendengar isak tangisnya. Sontak kedua tangan falisha mengelus punggung perempuan tersebut agar ia mendapatkan ketenangan "Nangis aja dulu, gapapa" ucapnya.
Setelah meluapkan segala tangisannya dibahu falisha, perempuan itu menghapus air matanya sesuai permintaan falisha. Ia duduk dibangku itu dengan wajah yang tertunduk dan sebuah tissue digenggamannya.
"Can you speak up, please?." tanya Falisha sopan. Perempuan itu menganggukkan kepalanya mantap lalu menyeka air matanya.
"Panggil aja gua latika. Gua seumuran sama fabian dan farren. Kita ngomongnya 'lo' 'gua' aja gapapa, 'kan?." tanya latika tersenyum sendu.
"Oohh, gapapa kok." jawab Falisha dengan senyumnya.
"Gua mulai yak, ceritanya?." tanya Latika.
"Boleh, silahkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Falisha
Teen Fiction[On Going] Mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang gadis cantik bernama Falisha Aileen. Pada kenyataannya perjalanan itu tak selancar seperti jalan tol pada umumnya, melainkan banyak sekali lika - liku kehidupan yang harus ia hadapi. Mulai dari...