07•Tatap Dan Peluk

129 8 3
                                    

Happy weekend semua...
Butuh penyemangat😭
Vote walau cuma 1 tapi sangat berharga buat aku... ditunggu ya votmennya, selamat membaca :)

Nyaman!

Jam 5 pagi Teza sudah berdiri di balkon kamar Aga. Si punya kamar masih bergelut dengan selimut, bantal serta kucing di pelukannya. Ya, Aga si cowok pencinta kucing.

"Harus banget ya pa?"

"Harus. Papa percaya sama kamu, jagain Nata." Pungkas pria di sebrang sana.

"Kasih alasan ken-"

Panggilan di putuskan secara sepihak oleh Rundy. Teza kembali memandang ke bawah. Benaknya tengah dipenuhi oleh pertanyaan yang mengganjal belakangan ini. Dua hari lalu Rundy-papanya memerintahkan untuk menjaga Nata. Mengapa? Ia sudah menanyakan untuk apa memerintah demikian, tapi Rundy tidak memberi alasan pasti.

Pandangan cowok itu teralihkan tatkala mendengar pintu terbuka. Nata masuk ke dalam dan diakhiri dengan bantingan pintu yang cukup keras sehingga membuat Aga terbangun.

"Woi, santuy dong tutupnya" omel Aga seraya menguap. Dia sudah terduduk di kasur seraya mengelus-elus kucing, "Untung si Mila gak bangun" gumamnya yang membuat Nata memicingkan mata. Aga memang ada-ada saja, kucing dikasih nama Mila, sudah persis nama manusia.

Raut wajah Nata sangat datar, dia loncat ke atas kasur melewati selonjoran kaki Aga.

"Mau kemana? Itu kaki lo kotor." Aga menatap Nata tak suka pake acara loncat ke atas kasurnya.

Tidak menghiraukan ocehan adiknya Nata membaringkan tubuhnya di sana, "Kok Ini bukan bau rambut lo Ga" ucapnya sambil menghirup bantal. Bantal itu bekas kepala Teza. "Lo tidur sama siapa?"

"Teza" jawab Aga masih terus mengelus kucing, takut hewan kesayangannya terbangun.

Meskipun dalam hatinya berbicara wangi, tapi kadang mulut berbicara lain "Pantesan bau aki-aki" cetus Nata. "Si Ronald kemana sekarang?"

Karena balkon lampunya sengaja di matikan tadi oleh Teza, jadi Nata tidak menyadari kalau orang tersebut juga ada di sini.

"Pulang mungkin." Aga pun sama tidak tahu kalau Teza masih berada di sekitarnya.

Selimut yang dikenakan Aga direbut begitu saja oleh Nata, lalu dipakainya menyelimuti seluruh tubuhnya.

"Ssttt, jangan banyak omong." Nata merangkul perut Aga supaya dia ikut tertidur. Mereka sudah sama-sama berbaring.

"Ken-"

"Ssttt ada orang mau ke sini" di luar samar-samar memang terdengar suara ketukan high heels. Dengan cepat Nata menarik seluruh selimutnya sehingga menutupi badan Aga dan dirinya. Mereka saling berhadapan di dalam.

"Siapa?" Tanya Aga pelan, nyaris berbisik.

"Nyokap lo"

"Gue paham. Lo ngehindar dari mama kan? Gak mau ditanya-tanya tentang seminggu pergi dari mana." Aga sudah sangat paham gelagat kakak nya.

"Iya"

"Mama pasti ke kamar lo, pas ke dalem lo nya gak ada, gimana?"

Nata memperlihatan sebuah kunci pada Aga. Tenang, sebelum pindah ke kamar ini Nata sudah berbuat sesuatu. Tinggal nyalakan shower di kamar mandi, kunci pintunya dari luar. Pasti dikira lagi mandi kan oleh Manda?

"Udah gue setting semuanya, gak mungkin ketauan kalo gue ada di sini."

"Pinter banget si kakak gue" puji Aga sambil mencubit pipi Nata.

NATARO HITAM PUTIH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang