Menghilang adalah caraku untuk menenangkan hati. Dari orang yang tidak punya hati.
Tepat jam dua malam seorang gadis baru saja memberhentikan mobilnya di depan pagar tinggi yang melingkupi rumah mewah bercat putih. Pagar itu nampak sudah di kunci. Jadi ia tak bisa langsung masuk, kecuali ada orang dalam yang berbaik hati mau membukakan nya.
Dengan mesin mobil yang sudah di matikan gadis itu masih setia duduk di balik kemudi. Ia mengedarkan Pandangannya ke depan, memperhatikan rumah berlantai tiga di sana. Jelas terlihat sepi, toh ini sudah malam, dimana para manusia sedang bergelut dengan tempat tidurnya.
"Non, masuk!"
Mendengar instruksi dari wanita paruh baya yang kini sedang membuka pagar. Mendorong besi tersebut. Membuat gadis itu langsung menyalakan kembali kendarannya, lalu di masukan kedalam carport rumah.
"Bi Lily apa kabar?" sapanya setelah keluar dari mobil. Lalu membuka pintu belakang guna membawa carier. Ransel gunung tersebut berisi baju-baju bekas pakainya.
"Bibi baik Non. Non yang apa kabar? Udah seminggu pergi dari rumah, bikin khawatir bibi aja." papar asisten rumah tangga tersebut memperlihatkan raut wajah cemas bercampur rindu.
"Nata baik kok Bi" kata Nata sambil tersenyum manis kepada Bi Lily.
Rasa khawatir Bi Lily yang sudah di tahan kini terasa legah juga. Bahwasanya tuan rumahnya ini sudah pulang kembali kerumah, setelah seminggu pergi bagai di telan bumi begitu saja, sudah cukup membuatnya menjadi seorang ART yang lalai.
"Non dari mana? Kalo ada masalah, Non cerita sama Bibi. Jangan pergi dari rumah. Bibi sedih di tinggal Non." ucap Bi Lily sembari terus meraba tubuh Nata dari atas sampai bawah, takut-takut ada yang lecet.
Dengan cepat Nata menarik kedua tangan Bi Lily, digenggamnya erat-erat, meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja. "Dari Jogja Bi" jawabnya jujur.
Pupil mata Bi Lily melebar. "Mau ngapain jauh-jauh keluar kota? Bahaya Non. Inget, Non anak gadis"
"Dari kakek"
Bi Lily menatap Nata sendu, pasalnya sosok Kakek itu sudah meninggal beberapa tahun lalu. Mungkin, dengan perginya Nata ke Jogja untuk sekedar ziarah ke makam sang Kakek, meluapkan keluh kesah nya disana.
Senyuman hangat terbit di bibir Bi Lily, "Kepergian Non membuat Mama Manda khawatir. Beliau setiap hari selalu telepon, nanyain kabar Non"
Nata tersenyum hambar. Ini lah salah satu yang tidak di sukai Nata, Mamanya yang sok perhatian. "Kalo nanti Mama telepon lagi. Bibi jawab aja 'Nata udah pulang, dia dari Jogja, jangan sok khawatir' Oke Bi? Makasih Bi." Nata melepaskan tangan Bi Lily dari genggamnya, setelahnya ia mencium tangan kanan Bi Lily dengan sopan.
"Makasih juga buat pagarnya udah di bukain. Nata masuk ya."
Bi Lily dengan cepat menyambar carier yang tergeletak di bawah itu. "Ini biar Bibi yang bawa. Non masuk aja ya, istirahat." Nata hanya tersenyum mengiyakan.
Saat Nata akan melangkahkan kaki guna masuk ke dalam. Sorot matanya tak sengaja menangkap empat motor dan satu mobil terparkir rapih di garasi yang masih terbuka.
Nata mengernyit, niat untuk langsung masuk kedalam ia undurkan. Nata mendekat ke arah lima kendaraan tersebut. Di lihatnya satu persatu-bukan asing, melainkan bukan punya anggota keluarganya.
Si punya kendaraan itu ada di dalam kah? Benak Nata mulai bertanya-tanya.
Bi Lily yang sedang menutup kembali pagar seolah mengetahui isi pikiran Nata, "Mereka enggak ada di dalem ko tenang aja, Neng bisa bobo nyenyak deh" ucapnya sembari berjalan, mendekat ke arah Nata.
"Kemana?" tanya Nata memperjelas.
"Tiap hari mereka bertugas nyari Non. Dari pulang sekolah, sampai malam mereka setia nyari kesana-kemari"
Nata tertegun. Tak menyangka, dengan dirinya menghilang selama seminggu ternyata sudah merepotkan banyak orang. Ia tak enak hati karenanya.
"Serius?" Nata bertanya lagi seolah tak percaya.
"Iya. Malahan sekarang Bang Dirga sama mereka-mereka itu lagi ke Bandung nyari non. Rame-rame naik mobil baru Bang Dirga."
Ke Bandung? Sampai sejauh itu mereka mencari dirinya. Nata benar-benar merasa lebih tak enak hati. Tapi dengan cepat juga Nata menepis perasaan tersebut.
Mereka seperti itu, mau repot-repot nyari, capek-capek kesana-kemari pasti juga disuruh oleh Manda, Mamanya. Terus sebagai imbalannya pada di kasih uang banyak. Basi.
Otak Nata seketika berjalan cepat. "Bi, dirumah gak ada orang?"
"Cuma ada Mas Aga. Katanya, mau tunggu Natanya pulang." Kata Bi Lily sambil terkekeh pelan.
"Sok care banget ya!"
Mendengar jawaban Nata tampak acuh tak acuh membuat Bi Lily tersenyum kecil. Karakter gadis ini sudah ia hafal di luar kepala. Walupun Nata terlihat dingin dari luar, percayalah dalamnya teramat sangat hangat. Sayangnya keras kepala dalam dirinya sangat-sangat mendarah daging. Bila dirinya sudah A, ya akan tetap kekeuh A.
Nata seketika teringat dengan nama yang sudah seminggu mencarinya. Bang Dirga? Bukannya dia sedang keluar pulau acara kampus?. Mati. Jika ada Abang yang satu itu, siap-siap saja Nata memasang kuping baik-baik. Harus mendengarkan ocehannya. Sudah seperti seorang Papa yang sedang menasehati anaknya.
"Bang Dirga bukannya acara kampus tiga bulan Bi?"
"Harusnya begitu. Karena Mas Aga laporan perginya Non, jadi Bang Dirga mendadak pulang saat itu juga." kejujuran Bi Lily membuat Nata mendengus dan mengumpati Aga dalam hati. Dasar mulut ember!
"Si Aga ada di dalem kan?"
Bi Lily yang sudah mangap akan menjawab pertanyaan dari Nata rupanya keduluan oleh sahutan dari arah pintu.
"Dibelakang" sahutnya.
Nata dan Bi Lily sebelum menoleh ke arah suara itu, sempat saling melempar tatapan terlebih dahulu. Terkejut, dikira siapa, ternyata cuma Aga.
"Kirain udah lupa jalan menuju rumah. Baru pulang?" perkataan Aga tertuju untuk Nata.
Tidak menghiraukan pertanyaan Aga, Nata langsung saja melenggang pergi. Masuk ke dalam rumah. Melewati Aga yang berdiri di ambang pintu tengah menatapnya Seraya geleng-geleng kepala.
"Sayang, maen masuk aja. Jawab dulu pertanyaan gue!" Ucap Aga setengah berteriak.
• kalo banyak typo, maklum pemula ^^
• Moon maaf dengan tulisan yang terkesan ribet dan berbelit-belit.
• Aku butuh kritik dan saran, readers silahkan tulis di kolom komentar.• Jangan lupa Share, vote dan komen nya, di tunggu... Sudah? Makasih. Kalau berkenan Follow juga hehe
Semoga kalian suka.. Aamiin..
• Berteman yuk! Follow akun instagramku @intanrraa
![](https://img.wattpad.com/cover/205356770-288-k543336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NATARO HITAM PUTIH [ON GOING]
Teen FictionTeza Ronald, coba-coba masuk ke kehidupan Nata memunculkan tantangan baru untuknya. Nata, si cantik pencinta musik berkepribadian-entahlah. Hidup yang seolah tidak punya aturan membuatnya bebas sendiri. Tidak suka basa-basi dan tak suka urusannya di...