Harusnya saat ini Nata mengikuti pelajaran di kelas. Karena rasa kantuk dan malasnya selalu merajalela, Nata memilih bolos saja. Soal murkanya guru pelajaran yang mengajar di kelasnya sekarang sama sekali tidak ia pedulikan.
Rencananya sih akan absen kelas sampai istirahat pertama, tapi kalau masih malas, ya akan sampai pulang nanti. Nata benar-benar semangat untuk memilih ruangan yang enak buat dirinya rebahan dan memejamkan mata sebentar. Kebiasaan buruk saat di sekolah itu entah kenapa suka dilakukan Nata.
Ada yang lebih parah. Waktu kelas 11 Nata pernah bolos seharian, ia gunakan untuk mengunci diri di gudang sekolah dan tidur di sana sampai jam 5 sore, tepat di gudang lantai 4 itu memang tempat aman, CCTV rusak dan jarang dilewati orang.
Pemilik nama panjang Agnata Bila Winajaya itu gadis yang selalu bolos pelajaran di saat otaknya tidak mendukung. Pendidikan bagi Nata adalah nomor sekian. Sekolah seenaknya. Dia bukan cewek yang tipikal badgirl sekolah, bukan! cuma, mungkin dia kurang pengawasan dan didikan orangtua di masa remajanya saat ini. Entahlah, kehidupan Nata sendiri memang memilih jalan berbeda dari abang dan adiknya.
Sekarang Nata tengah berdiri di balkon lantai 4. Memang SMA perjuangan ini lapang outdoor nya nyaris dikelilingi tahapan balkon depan kelas, lantai atas.
Kini Nata melempar botol berisi air putih ke bawah sana. Di bawah sana sudah ada Aga tengah ancang-ancang untuk menangkap botol tersebut. Dan tepat botol berhasil Aga tangkap dengan cekatan oleh kedua tangan kekarnya.
"Makasih" teriak Aga berterimakasih.
Nata yang mendengar itu hanya mengacungkan jempol bertanda membalas ucapan adiknya.
"Kanat kenapa gak masuk kelas?" Teriak Aga lagi.
"Males" jawab Nata seadanya.
"Elo seminggu gak sekolah, masih aja males-malesan" tukas Aga "Masuk sana" titahnya.
"Gue bilang... gue males" balas Nata.
"Tunggu di sana! Kita pulang aja, gue juga cape." Mendengar itu sontak Nata mengerutkan kening. Aga yang tadi memerintahnya untuk masuk kelas, barusan malah ngajak pulang. Ada apa dengan Aga? Apakah kepalanya terpentok? Sudahlah, ini kesempatan emas untuk Nata.
"Tunggu gue di tangga." Aga melangkahkan kaki ke belakang, dia berjalan mundur dengan kepala masih mendongak.
Nata manggut-manggut seraya tersenyum senang. Dibalik senangnya Nata ada rasa aneh yang mengganjal dalam hatinya. Bahwasannya sikap Aga berubah, tidak seperti biasanya. Aga yang selalu menjadi CCTV berjalan suruhan mama dan abangnya, kini mengajak untuk bolos sekolah. Benar! Kayaknya kepala Aga memang terpentok.
"Bolos?" Tanya Nata memastikan.
"Nanti gue yang izinin"
"Serius lo?" Nata memastika lagi.
"Iya, serius"
"Tumben lo bolos, biasanya juga kek anak baik" ucap Nata.
"Bukan bolos. Ada kepentingan" kilah Aga.
"Alesan aja" timpal Nata "Yaudah. Buruan Ga, gue udah males di sini" tambahnya.
"TUNGGU... GUE GABUNG DULU, BENTAR LAGI BUBAR KOK." Aga pun memutar badan, lalu lari.
Setelah memastikan Aga sudah kumpul kembali ke kerumunan kelasnya di tengah-tengah lapangan untuk melanjutkan olahraga, Nata memilih berjalan ke arah tangga.
Ia duduk di anak tangga guna menunggu kedatangan Aga, sekaligus menganyam bulu mata sebentar. Nata menyenderkan kepalanya di tembok, kakinya di selonjorkan ke gundukan tangga bawah lainnya. Suasana sekolah hening karena masih KBM. Nata melirik jam yang tertera dalam layar ponsel, bel istirahat akan berbunyi sekitar satu jam lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/205356770-288-k543336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NATARO HITAM PUTIH [ON GOING]
Novela JuvenilTeza Ronald, coba-coba masuk ke kehidupan Nata memunculkan tantangan baru untuknya. Nata, si cantik pencinta musik berkepribadian-entahlah. Hidup yang seolah tidak punya aturan membuatnya bebas sendiri. Tidak suka basa-basi dan tak suka urusannya di...