"Gue suka sama lo. Terima nggak?" ungkap cowok yang tengah berdiri di atas kursi tribun.
"MANTAP KRES. MAJU LO VANO" lanjutnya berteriak. Berhasil membuat para pemain di bawah sana menoleh. Terutama nama kedua yang disebut-Evano menatapnya sengit.
Cewek yang sedang mengikat rabut disampingnya menjawab "Oke, gue juga."
"Jawaban lo basi" cela cowok itu melirik jail.
Si cewek mendongak mendapati wajah menyebalkan cowok itu "Norak lo" menyilangkan tangan di depan dada. Sudah malas beragumen.
"Ngatain teh?"
"Bodo amat" Iren berdecak mendengarkan kata-kata penuh kepalsuan Ringgo. Pikirnya kapan sih dia bisa serius.
"Irennn" Ringgo mengulum senyum. Senang rasanya menggoda si ketua murid ini.
Mereka memang begitu, main-mainnya bawa suka-sukaan. Tapi yang jelas Iren sudah kebal oleh ungkapan Ringgo yang gamblang dan entah asli atau hanya bercanda tentang perasaannya. Mereka tidak baperan, kadang seperti musuh kadang juga seperti pasangan.
"Siap Pa." Mendengar panggilan dari pak Agis guru olahraga, Iren beranjak menghampiri. Sebelum itu dia sempat mendorong tubuh Ringgo sampai-sampai Ringgo terjungkal.
"Anjim kasar! Gue pecat dari deretan gebetan baru tau rasa lo." Teriakan Ringgo dibalas dengan juluran lidah Iren.
Kelas 12 Ipa 1 sedang olahraga di lapangan indoor SMA Perjuangan.
Para penonton berlomba melengkingkan suara bersorak menyemangati tim pilihannya. Kali ini penonton lebih gaduh dari biasanya, bagaimana tidak gaduh toh dimana Tim Teza Kresna melawan tim Evano Gavin. Yang biasanya satu tim kali ini dipisahkan.
Jelas maunya dipisah adalah kemauan Evano. Evano membuat perjanjian dengan Teza. Apa perjanjiannya? Hanya mereka berdua dan tuhan yang tahu. Haha
Dan mengapa Ringgo tidak ikutan? Cowok itu katanya males berkeringat. Si lebay memang!
Riuhnya sorak-sorak penonton membuat semangat Teza tambah berkobar untuk memenangkan pertandingan. Si es Kresna sedang menguasai bola.
Teza tersenyum licik kala sengaja menubruk bahu Evano. Membuat Evano terhentak dan langsung memberikan jari tengah padanya, tak lupa dengan mulut di silent mengucapkan kata "Fak."
Benda bundar beralih. Teza men-Crossover, yakni memindahkan bola dari satu tangan ke tangan lainnya dengan gerakan yang cepat dan mendadak. Gerakan untuk mengecoh penjagaan dari pemain belakang lawan sehingga mereka akan sulit untuk mengantisipasi.
Bola masih dikuasai oleh Teza Ronald, memantulkan mendribble diiringi oleh gerakan kaki dan tangan yang seirama mempertahankan dan membawa bola dari satu spot ke spot lainnya.
Keringatnya bercucuran bersamaan dengan dribbling sambil berlari menuju ring basket lawan, diakhiri dengan Lay Up Shoot, mencetak angka. Senyumnya merekah kala Pak Agis meniup peluit bertanda pertandingan usai.
Semua penonton lantas bertepuk tangan semakin gaduh.
"Teza!!! Omaygatt pacar gue" seru salah satu cewek berdiri mengepalkan kedua tangan ke udara. Kegirangan saat Teza membalas senyum padanya.
"Yeayyy menaaaaang" sorak si cewek berkucir dua.
"KAPTEN SARANGHEEEEE" tak mau kalah, Iren berteriak di samping telinga Pak Agis.
Kontan guru cadel laki-laki itu terpekik kaget "Astagfiluloh Ilen, belisik kali kau"
"Hehe maaf pa" Iren nyengir tanpa dosa.
![](https://img.wattpad.com/cover/205356770-288-k543336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NATARO HITAM PUTIH [ON GOING]
Roman pour AdolescentsTeza Ronald, coba-coba masuk ke kehidupan Nata memunculkan tantangan baru untuknya. Nata, si cantik pencinta musik berkepribadian-entahlah. Hidup yang seolah tidak punya aturan membuatnya bebas sendiri. Tidak suka basa-basi dan tak suka urusannya di...