Jangan berani-berani ikut campur dengan hidupku. Aku tak suka itu! -Agnata
Nata hanya bisa menelan saliva saat bu Nenda menyeretnya ke lapangan. Pasalnya ia ketahuan tidur di saat bu Nenda mengajar. Guru BK di SMA Perjuangan masuk kelas satu minggu sekali dan waktu pembelajaran hanya satu jam.
Meskipun bu Nenda adalah tante Nata yang berarti adiknya Manda-mamanya, tapi hal itu tidak meruntuhkan rasa segannya dalam menghukum. Harus kalian ketahui, bu Nenda terkenal sebagai guru paling muda dan cantik yang banyak digemari kalangan siswa SMA Perjuangan, saat para siswa mengtahui ternyata dia akan menikah beberapa minggu lagi di sanalah mereka mengalami kandas masal.
Dari parasnya yang cantik Nenda juga terkenal paling baik. Misalnya di saat ada murid melakukan kesalahan dia tidak segan-segan untuk menghukum dengan keliling lapangan sebanyak 25 kali, atau bersih-bersih toilet, koridor, perputakaan bahkan gudang pun. Sungguh baik bukan?
Clana dan Toto hanya bisa menepuk jidat memata-matai sahabatnya dari lantai dua.
"Berdiri di sini, hormat bendera sampai jam pelajaran saya selesai" perintah bu Nenda kepada Nata yang sudah berdiri siap menghadap tiang bendera.
"Denger gak?" Gertaknya membuat Nata mulai menaikan tangannya, posisi menghormat bendera.
Nata mendongak menatap bendera berkibar di atas sana tanpa menganggap bahwa masih ada orang di sampingnya.
Nenda masih berdiri memantau bagaimana reaksi keponakannya, dia berharap Nata mengeluh meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya. Tapi nyatanya tidak mungkin, see raut wajah Nata tampak biasa saja, hal itu berhasil membuat Nenda dongkol. Nenda mengamati Nata dari samping, gadis itu tampak menatap kosong ke atas.
"Mama mu udah tanya-tanya soal kamu pergi?"
Karena Nenda bertanya alhasil hal-hal yang tengah mengisi pikiran Nata buyar seketika. "Saya bukan seseorang yang penting bagi dia, so ngerti kan?" jawab Nata santai.
"Ka Manda nggak ke rumah?"
"Ngga, dia gak punya rumah, cuma punya apartemen"
Nata bohong, jelas-jelas tadi pagi Manda ke rumah.
"Seharusnya kamu yang datang ke mama mu dan jelaskan semuanya, biar kesalah pahamannya selesai"
"Salah paham apa?"
"Kak Manda mengira alasan kamu pergi dari rumah karena sirik dengan Dirga yang di beliin mobil baru." Nenda jelas sudah tahu alasan Nata pergi, ya karena ibu nya, wanita rentan yang tak pernah menganggap ke hadiran cucunya-Nata.
"Gue gak se fanatik itu, tante" ucap Nata menekankan kata tante.
Nenda memilih diam saja. Jikalau Nata sudah menyebutkan kata gue padanya itu berarti suasana hatinya tengah memanas, sangat gak baik kalau terus mengungkit masalahnya.
Setelah hening beberapa detik Nenda kembali berkata "Ngga panas?" Ia menyilangkan kedua tangannya di dada.
Nata bukannya menjawab malah tertawa garing, orang udah tahu panas malah di tanya. Tantenya terlalu basa-basi.
"Tante gak sedang ngelucu" sanggah Nenda. Bagaimana reaksi Nata sekarang? Dia terus tertawa ngakak seolah guru itu sedang membuat sebuah lelucon.
Lama-lama di sisi keponakannya bisa-bisa membuat Nenda ikutan gesrek. "Saya kembali mengajar" kemudian berjalan meninggalkan Nata seorang diri di lapangan.
Nata menghela napas kesal. Sinar matahari cukup menyengat kulit putihnya. Dia harus tetap tenang, hukuman ini tidak begitu berat, bahkan harusnya sangat bersyukur di keluarkan dari kelas. Karena memang tidak bisa bohong, melihat wajah Nenda lama-lama membuatnya ingin muntah itu karenanya dia memilih tidur.
![](https://img.wattpad.com/cover/205356770-288-k543336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NATARO HITAM PUTIH [ON GOING]
Roman pour AdolescentsTeza Ronald, coba-coba masuk ke kehidupan Nata memunculkan tantangan baru untuknya. Nata, si cantik pencinta musik berkepribadian-entahlah. Hidup yang seolah tidak punya aturan membuatnya bebas sendiri. Tidak suka basa-basi dan tak suka urusannya di...