1! Shocked

6.6K 739 81
                                    

—————————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————————————————

Pria itu berdiri tepat didepanku,secepat mungkin kualihkan pandanganku agar tidak saling bertukar pandangan. Tapi sialnya,dia berdiri tepat didepan pintu masuk kedalam Apartment ku

Mataku sempat mencoba melirik dari gaya berpakaiannya. Dia benar benar mengenakan jubah berwarna hitam.

Hanya jubah hitam!

"Mm,be-begini. Aku tidak tahu kau dari sekte atau aliran mana,tapi yang jelas. Aku,aku tidak tertarik untuk bergabung dengan apapun kelompokmu sungguh" ucapku gelagapan.

Tapi pria itu masih terus menatapku dibalik jubah yang menutupi setengah wajahnya.

Keringatku seakan mengalir lalu membeku,aku benar benar takut saat ini. Kuraih ponselku diam diam didalam tasku,tapi tangannya bergerak mendekatiku.

Kumohon jangan sakiti aku.

Mataku terpejam menunggu apa yang akan ia lakukan,bibirku terkunci. Tidak bisa mengeluarkan suara sebesar apapun.

Padahal nyatanya aku adalah gadis dengan suara yang cukup lantang.

Tapi untuk saat ini?

Menyerah adalah satu satunya kunci.

Tangannya mulai mengarah kepadaku,ia membalikkan tangannya dan.

Mataku kembali membesar. Lebih besar dari sebelumnya.

"K-kau terluka?"

Bodoh. Jangan berbicara pada orang asing Chaeri!

Kutatap sekilas wajahnya ia mengangguk pelan.

"K-kau mau meminta bantuanku?" Ntah insting apa yang menjalar di pikiranku,tapi yang pasti luka pada telapak tangannya tampak begitu hebat. Luka itu terbuka,hampir membuatku menegang cukup lama ketika darah darah ditangannya menetes kelantai.

Yang pasti aku tidak tahu apa yang menyebabkan luka cukup serius itu.

Mataku terpejam mencoba memperbaiki getaran pada bibirku saking takutnya. Kutatap ia sekali lagi

Tidak Chaeri. Tidak pedul tangannya yang terluka ataupun hatinya. Kau tidak boleh baik begitu saja dengan orang asing!

Tapi samar samar kudengar rintihan kecil dari bibirnya ketika aku lama bermain dengan pikiranku.

Pasti sakit sekali

Aku menatapnya untuk meyakinkan diriku sekali lagi. Sebenarnya aku ingin membawanya ke rumah sakit atau klinik terdekat. Tapi kakiku benar benar mati rasa untuk harus bergerak naik turun tangga.

Yakin atau tidak yakin,niatku adalah membantu. Setelah itu,jahat atau baiknya orang aneh ini. Aku menyerahkannya pada tuhan.

Sekiranya itulah perdebatan kecil yang kulakukan pada diriku sendiri,selagi aku mencoba untuk meyakinkan diri sendiri. Taklama pria itu melepaskan jubah yang menutupi kepalanya lalu menutupnya kembali.

SMOKIN' HOT BEAST!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang