————————————————————Mataku tak berhenti menatap Jun yang hanya mengambil dan mengunyah buah buahan.
Hanya buah buahan.
Padahal aku sudah membuat banyak porsi Bulgogi untuknya dan untukku.
"Apa kau sedang dalam proses diet? Kau bahkan tidak menyentuh nasi dan daging itu" ucapku menghentikan aktifitasnya mengunyah.
Jun hanya menggeleng dan kembali memasukkan satu.dua.tiga. Buah Anggur kedalam mulutnya.
"Tapi aku sudah membuatkanmu Bulgogi ini" tanganku menggeser mangkuk berukuran sedang dengan isi penuh tepat didepannya.
Jun hanya menatapnya sebentar lalu beralih menatap diriku.
"Kenapa?" Tanyaku heran
"Aku tidak makan itu" ucap Jun sambil menunjuk Bulgogi yang suah kubuat dengan sepenuh hati
Mataku berputar malas,aku sudah dengan sepenuh hati membuatkan makanan yang termasuk mahal ini untuknya.
"Hey,dengar. Kulihat dari postur tubuhmu,tidak mungkin kau hanya memakan buah buaha. Atau sayur sayuran. Jadi setidaknya cobalah eoh? Aku lelah membuatnya" ucapku memasang wajah memelas
Jun kembali menatap mangkuk itu
"Tidak kuracuni kok,tenang saja. Batas kesabaranku masih aman untukmu,jadi aku belum memiliki niat untuk membunuhmu" ucapku menyeringai membuat Jun melotot kepadaku.
Seketika aku berusaha mencoba menahan tawaku. Ekspresi wajahnya tampak begitu serius mendengar ucapanku barusan.
"Aku bercanda,cobalah eoh?" Ucapku kemudian kembali berakting dengan wajah memelas.
Persis seperti pengemis.
Tangan Jun bergerak ragu menyentuh sumpit dan mengambil satu potong daging dengan potongan sangat kecil.
Woi!
Potongan sekecil itu tidak akan terasa Jun!
Kuperhatikan bibirnya tampak bergetar ketika daging itu mulai memasuki mulutnya.
Dan wajahku?
Menunggu reaksinya setelah ini.
Wajahnya tampak diam sambil mengunyah,sepertinya tengah merasakan masakanku.
"Bagaimana? Enak kan?" Tanyaku dengan wajah penuh harap.
Jun menatapku dengan tatapan datar,"hm" ucapnya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMOKIN' HOT BEAST!
Teen Fiction"Aku bisa menjadi malaikat dan bisa menjadi iblis bagimu" Atau "Aku bisa menjadi surga dan bisa menjadi neraka bagimu" - Jun Herakles Zephyr Semua bermula ketika Min Chaeri merawat burung merpati putih yang masuk kedalam rumahnya. ©sarrdey,2020