Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
——————————————————
"woahh!!" teriak Chaeri dari kamarnya ketika melihat jalanan dipenuhi dengan bunga bunga bermekaran.
Teriakan itu membuat Jun berlari mengejar dan masuk begitu saja kedalam kamar. "ada apa?" tanya Jun diujung pintu.
Chaeri memutar badannya dengan rambut yang berantakan,bekas lipstik yang sudah sampai pada pipinya. Dalam pikiran Jun mungkin keadaan Chaeri saat ini tidak bisa dibilang mirip dengan manusia.
"augh..kepalaku masih sangat pusing,tapi sedikit membaik karena jalanan sangat cantik Jun! Lihat!" seru Chaeri tersenyum girang. Dan Jun? Dia menutup pintu kamar dan kembali keruang tengah "Jun! Apa kau mendengarku? Lihatlah keluar,pemandangan sangat cantik!" seru Chaeri lagi,tapi Jun justru menutup kedua telinganya dengan tangannya
"jun!" Chaeri keluar dari kamar tidak perduli bagaimana penampilannya saat ini
"apa? Aku sudah lihat" ucap Jun masih berdiri membelakangi Chaeri. Chaeri melangkahkan kakinya lebih dekat menuju pria itu. "bukan,bukan itu. Pagi ini aku mencoba mengingat sesuatu yang tidak bisa kuingat dengan jelas kemarin malam. Apa kau yang membawaku ke Apartment?"
Mata Jun melebar ketika mengingat hal kemarin,bagaimana ia menyelamatkan gadis bermata besar ini dari tiga pria asing dengan kekuatannya. Semoga saja Min Chaeri tidak akan pernah bisa mengingat kejadian semalam.
"pagi? Ini bahkan sudah pukul dua siang" ucap Jun berbalik menatap Chaeri yang sangat berantakan itu.
"siang? Benarkah? Astaga! Efek alkohol benar benar berpengaruh besar pada jadwalku" Chaeri melihat jam dinding yang tergantung,lalu menggelengkan kepalanya kecil
"tapi.. bagaimana kau bisa tahu tempatku? Ayolah beritahu aku,aku benar benar tidak bisa mengingat semuanya" Chaeri memukul kecil kepalanya "ah! Apakah kau mencariku dan menemukanku dengan kekuatanmu? Sekarang sebutkan kekuatan jenis apa itu Jun" sambung Chaeri membuat Jun tertegun.
"aku,hanya mencarimu dengan suara perutku yang berbunyi tidak makan seharian" ucap Jun sarkas
"apa? Hey, apa – apaan itu. Jangan membodoh bodohiku Jun,aku tidak bodoh. Mana ada kekuatan seperti itu!" ucap Chaeri tak terima
"aku mencari tahu dengan bau seseorang yang sering memberikanku makanan" Jun melipat kedua tangannya membuat Chaeri terkesima
"ah,jadi seperti itu. Seperti insting hewan? Begitu? Wah! Hebat!" Chaeri mengacungkan kedua jempolnya seakan akan ucapan yang keluar dari mulut Jun adalah hal hebat bagi Chaeri. Jun sendiri untuk kali kedua tersenyum,namun tersenyum geli melihat Chaeri yang mau saja percaya ucapannya.
"bodoh" ucap Jun singkat membuat Chaeri membulatkan matanya hampir saja terpancing rasa kesal.
