Six

466 75 23
                                    

Haiii hihihi

Semangat nulis nih, makasih ya buat respon positifnya🥰😘

Salam hangat dari Adam dan Hawa😘😘

Katanya mereka kangen kalian, makanya ini mau nyapa kalian🙃😉

Sebelumnya maapin ya kalo banyak typo, belom ku edit hehe😅

Vote dulu sebelum membaca ya guys🙏🏽🙏🏽🙏🏽

*

*

"Aku bakal kangen banget sama mas," Jovanka memeluk erat kekasihnya. Pagi ini dia akan melakukan penerbangan ke Jakarta pada pukul 6 pagi untuk kembali melakukan rutinitas kerjanya.

Adam balas memeluk Jovanka, mengusap pelan bahu kekasihnya untuk kemudian melepaskan pelukannya. Adam tersenyum saat mendapati Jovanka yang tengah cemberut karena dia melepaskan pelukannya. "Kamu harus masuk, Van."

Jovanka menatap Adam dalam, kedua tangannya pun menggenggam kedua tangan Adam dengan erat. "Beri tahu aku ya mas. Beri tahu aku kalau aku udah menang, kalau pun aku kalah mas juga harus bilang aku ya?"

Adam balas menatap Jovanka dengan pandangan tak enak. Dia belum bisa menemukan Jovanka selama ini, tapi mereka mempunyai keinginan besar padanya dan Jovanka. Satu lagi, Jovanka juga tertarik padanya.

Ingin menolak, tapi nggak mau mengecewakan orang-orang yang disayangnya. Hanya mau mengikuti tapi tidak bisa berjanji. Adam kembali mengelus pundak Jovanka. "Ya. Jangan lupa, aku ngasih kamu kebebasan, Van. Kamu bisa memilih. Di sana juga ada dia."

Jovanka tersenyum kecut, diraihnya koper yang tadi dibawa oleh Adam. Ditatapnya kembali lelaki di depannya. Lelaki yang akhir-akhir ini juga memberi warna hari-harinya. Lelaki tampan yang langsung menarik perhatiannya di kali pertama pertemuan keduanya. "Aku masih nggak tahu mas."

Adam tersenyum maklum, dianggukkan kepalanya dan kembali memberi kode pada Jovanka bila gadis itu harus masuk sekarang kalau tidak mau ketinggalan pesawat.

Jovanka terkekeh. "Iya, aku pulang ya mas. Sering sering tengokin aku ya?"

"Iya, kalau ada waktu luang mas mampir. Kalau udah sampai, kamu bisa ngabarin mas," balas Adam dengan senyum rupawannya.

Jovanka menganggukkan kepalanya, dia melambaikan tangannya dan kemudian berjalan masuk untuk menempatkan diri di dalam pesawat.

Sebelum memasuki pesawat Jovanka mengambil ponselnya kemudian mengetikan beberapa kalimat.

To: Sharim

Aku udah mau flight bang.

Jovanka kembali memasukkan ponsel pada tasnya dan memasuki pesawat.

Adam sendiri yang sudah tak melihat Jovanka pun membalikkan badannya untuk kembali ke parkiran. Diraihnya ponsel di saku celana dan menelpon gadis cantik yang kemaren ngambek padanya.

Cukup lama sampai akhirnya Adam mendengar suara ketus dari seberang sana, membuatnya terkekeh geli membayangkan gadis di seberang sana tengah merengut kesal.

"APA?"

"Assalamu'alaikum, Wa,"

Hawa. Gadis itu berdecak kesal. "Wa'alaikum salam mas. Apa telpon-telpon?"

Adam & HawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang