Hai balik lagi dengan eyke hehe🙃
Kecepeten nggak nih aku up sekarang?
Nggak sabar sih buat up Mas Adam sama Hawa hihi
udah kali ya?
Langsung baca aja yuk
Vote dulu ya, sebelum baca, trims hihi🙏🏽
*
*
Adam menuntun Hawa untuk memasuki rumah kedua orang tuanya, tangannya menggenggam erat tangan Hawa seraya memberikan ketenangan dengan sesekali mengelus punggung tangan gadisnya. "Assalamu'alaikum ma, pa."
"Wa'alaikum salam, kami di dapur mas," seru Adara.
Keduanya memasuki dapur dan mendapati Mandalika dan Adara tengah menyajikan makanan ke meja makan lengkap dengan menggunakan apron.
"Wah masak apa ini? Tumben turun tangan semua?" goda Adam seraya menyalim tangan kedua orang tuanya begitu juga dengan Hawa.
"Siang om, tante," sapa Hawa dengan senyum malunya.
Mandalika tersenyum ramah. "Siang Wa, nah gini loh, sekali-kali mampir ke rumah," ucapnya seraya melepaskan apronnya dan membantu istrinya juga yang terlihat kesusahan.
Adara yang antusias pun langsung memeluk hangat Hawa sambil bercipika cipiki. "Ya ampun akhirnya loh tante bisa ketemu lagi sama nak Hawa, gimana kabarnya sayang?"
"Hehe iya om, tante. Alhamdulillah baik kok. Om sama tante sendiri baik juga kan ya?" tanyanya seraya duduk di kursi saat Adam menyenggol lengannya karena Adam sudah menarikan kursi tepat di sebelah lelaki itu.
"Alhamdulillah baik juga, nih loh buktinya demi menyambut cewek istimewanya anak cowok tante yang bandel itu tante rela-relain harus bikinan tante sama om. Masakannya nggak kalah kok sama masakannya Adam, Wa, kamu mau makan apa hm? Biar tante yang ambilin?" cerocos Adara panjang lebar membuat Mandalika dan Adam melongo total.
"Ma, nafas dulu," kata Adam dengan wajah polosnya.
Adara melotot kesal. "Apa? Kamu itu harus dipancing dulu baru bawa calon kemari, dasar cowok."
Hawa terkekeh geli, digaruknya hidungnya karena dia sendiri amat gugup sebenarnya. "Duh maaf tante jadi ngerepotin, Hawa ngambil sendiri aja tante."
Adara mengipaskan tangannya. "Nggak ngerepotin kok, Wa. Tante seneng, malah semangat akhirnya anak tante normal juga."
"Ma? Apa sih? Adam emang normal dari dulu," kesal Adam.
Mandalika tertawa keras lalu menganggukkan kepalanya sambil mangut-mangut. "Iya percaya kok mas, orang saban dina ndek hotel mepetin Hawa teros."
Adam menggaruk tengkuknya yang tak gatal, salah tingkah dia. lagian juga yang ngajarin kan juga ayahnya sendiri loh. "Kan biar Hawa tahu kalau aku sayang sama dia."
Mendengar jawaban Adam membuat kedua pipi Hawa bersemu merah, dalam hati pun dia menggerutui Adam, kenapa lelaki itu suka sekali membuatnya salah tingkah begini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam & Hawa
ChickLit"Mas bisa masakin buat kamu, Wa. Tinggal temenin belanja aja. Nanti juga ayo aja." "Nggak boleh gitu. Aduh mas gimana sih, nanti kalau mbak Jov tahu aku sama mas pergi bareng cemburu lagi, marahan lagi. Aku kan ja...