Twenty Five

605 49 20
                                    

Haiiiiiii readersku sayang heheheh

Maaf ya lama banget udah nggak up

Tapi ini udah up kok

Semoga yang udah kangen banget sama mas Adam dan mbak Hawa bisa terobati ya

Monggo

Eh klik VOTE dulu hehehe

*

*

Hawa dan Adam memasuki lift bersamaan dengan tangan yang saling menggenggam erat. Keduanya semakin mundur ketika beberapa orang ikut masuk ke dalam lift seraya menyapa keduanya.

Hawa merasa malu karena sedari masuk lift beberapa karyawan dengan terang-terangan melirik pada tangannya juga Adam yang saling menggenggam erat. Tak lagi, karena Hawa berusaha melepaskan genggaman tangan Adam, namun tak bisa lepas.

Hawa melotot kesal pada Adam namun kekasihnya itu hanya tersenyum manis tanpa berniat melepaskan genggaman tangannya.

"Mari Chef, mbak!" kata karyawan Housekeeping yang turun di lantai 3, menyisakan Adam dan Hawa berdua di dalam lift.

"Mariiii!" balas Hawa riang sedangkan Adam hanya berdehem seraya menganggukkan kepalanya.

"Tuh kan, kamu nih. Udah yakin deh aku kalo sekarang banyak yang ngomongin kita," decak Hawa seraya meremas tangan Adam dengan gemasnya.

Adam tertawa pelan seraya melepaskan cepolan Hawa dan membenahi rambut gadisnya. "Mas seneng aja kalo digosipin sama kamu, toh kamu juga pacar mas. Yang mas nggak suka kalo kamu masih mencoba mencepol rambutmu ini," kata Adam saat melihat tatapan kesal Hawa saat cepolannya kembali dirusak olehnya.

"Iiih tap,,," bantahan Hawa terhenti saat lift berhenti di lantai 5 dan Adam yang langsung menggandeng tangan Hawa membawa kekasihnya menuju ruangan Hawa.

Hawa mendudukan dirinya dengan wajah kesalnya, tangannya pun bersedekap menandakan kalo dia benar benar kesal membuat Adam tersenyum seraya mendudukan dirinya di meja Hawa sehingga dirinya berhadap-hadapan dengan kekasihnya yang sedang merajuk.

Adam menangkup wajah Hawa dan mengusap lembut pipinya. "Mas sebenernya juga nggak suka lihat kamu dengan rambut pendek kesayanganmu itu. mau tahu alasannya?"

Walau pun Hawa tidak menyahutinya namun Adam tahu kalau gadisnya itu penasaran dengan jawabannya. Adam sedikit menundukan wajahnya, lalu berbisik lirih. "Mas nggak rela mereka lihat dan yang paling susah adalah mas takut kelepasan."

Hawa bersemu merah mendapat pengakuan dari Adam dan berusaha mengalihkan pandangan matanya namun tak dibolehkan oleh Adam yang kini menangkup wajahnya lalu memberikan kecupan cepat di kedua pipinya. "Happy working sayang."

Hawa yang kaget pun dengan reflek memukul pelan tangan Adam seraya melihat kanan dan kiri lengkap dengan kedua pipinya yang sudah semerah tomat. "Berani banget sih, kalo ada yang lihat gimana?"

Adam terkekeh geli. "Ya nggak apa-apa," balasnya enteng seraya berdiri dari duduknya menghiraukan pelototan Hawa. "Mas keliling dulu ya?" pamitnya dengan meninggalkan kecupan hangat di kening Hawa lalu segera melarikan diri.

Sepeninggal Adam, Hawa menangkup kedua pipinya yang semerah tomat seraya menggoyangkan tubuhnya dengan lincah. "Ya ampun maluuuuuu!!!" serunya lirih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adam & HawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang