MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan sekolah, pengganti MOS, akhirnya datang juga. Hari dimana gadis itu merasa resmi menjadi anak SMA di kota ini.
Perkenalkan ia, Tarasha Syakina. Baru saja lulus dari salah satu SMP favourite di kotanya, SMP Permata Bangsa. Ia suka sunset, lebih dari apapun. Ia juga suka nasgor.
Oh ya, Tara sekarang ada di SMA Permata Harapan. SMA yang emang Tara idam-idamkan dulu. Alumni-alumni disini emang cerah-cerah, guys. Cerah masa depannya.
Hari ini, hari pertama ia menginjakkan kaki disekolah ini. Karena waktu mendaftar, sistemnya online, jadi ya tidak perlu ribet-ribet dateng ke sekolah untuk membawakan berkas.
Tara sangat excited menantikan, kejutan apa yang akan datang kepadanya di sekolah ini. Ia harap, 3 tahun disini dapat memberikan warna baru di hidupnya.
---
"Hai, adek-adek angkatan 28. Kenalin, gue Salsa Ainnaya. Panggil aja Kak Salsa. Salam kenal!" Sapa si kakak pembimbing kelas MPLS.
Kak Salsa itu tipe-tipe kyutie gitu. Pake kacamata hitam bulet, dan tidak terlalu tinggi. Kak Salsa juga body-goals dan kuning langsat. Dia friendly, juga!
"Hai, gue David. Biasa dipanggil David." Ucap kakak disamping Kak Salsa.
Kak David, orangnya kocak. Asik, pake banget. Selalu santai dan tidak pemarah orang nya!
"Hallo! Gue Wulanda Meria. Panggil Kak Wulan, aja. Gak usah tegang-tegang gitu, haha!" Sapa si kakak yang paling hype keliatannya dan peka sama suasana kelas.
Oh iya, Tara ditempatkan di kelas X 2. Ia senang sekali, karena disini ia bertemu dengan teman kecilnya dulu, Neina Kaiyla.
Ia juga senang mendapatkan kakak pembimbing yang membuat sekelas merasa tidak gugup atau tegang. Juga, ada satu kakak pembimbing lagi, Kak Reihan Ghifari.
Kak Ghip, panggilannya, itu adalah kakak pembimbing yang berhasil membuat Tara kagum sejak pertama kali bertemu. Bagaimana tidak, Kak Ghip pernah membawa nama sekolah di Olimpiade Astronomi tingkat Nasional.
Paras-nya yang juga mendukung, membuat Tara semakin mengagumi Kak Ghip. Tara berharap, ia bisa menjalin hubungan baik dengan Kak Ghip, walaupun masa MPLS sudah berakhir.
---
1 kata untuk 3 hari MPLS kemarin, MANTAB!!
Di akhir MPLS, setiap kelas diharuskan untuk menampilkan Pensi dan X 2 memenangkan juara 3 Pensi.
"Eh, gue mau nambah es milo nya dong. Pesenin lagi, gih, Bil!" Teriak Dodo a.k.a Revaldo.
Jujur, f-i Tara untuk anak ini, iw banget. Tingkah dia itu, absurd banget dan diluar nalar gitu. Bikin Tara ngucap. Bukan Tara aja sih kaya'nya. Semua juga pada ngucap!
Dodo cukup punya peran penting dalam Pensi kelas, dia nge-Stand Up, guys. Bikin Tara semakin mikir, dia bukan tipe gue!
"Pesenin sendiri sana, ah. Ada kaki, tangan, masih aja nyuruh orang." Kesal Nabil, sang Ketua Kelas.
Oh iya, Tara dengan teman-teman kelas sedang makan di salah satu cafe di Jakarta Selatan. Merayakan menang Pensi kemarin. Eh, tapi bayarnya tetap masing-masing, haha.
"Yaelah, Bil. Gituan amat perhitungan. Sama temen sendiri juga." Balas Dodo, masih mengunyah kwetiaw goreng udang-nya.
"Bodo ah. Gue mau makan dengan tenang, yang mau kan elo. Kok nyuruh-nyuruh orang." Sengit Nabil, sambil menatap Dodo kesal.
"Yaudah, sini gue aja. Sekalian gue mau pesen orange juice." Lerai Zivia, cewek paling famous se-antero sekolah, sambil berangkat menuju tempat pemesanan makanan.
---
"Sumpah ya La, gue males banget duduk didepan, bareng cowok juga. Bu Lyna juga ngapain pake duduk pasangan, gitu. Bukan muhrim, elah!" Kesal Tara sambil menatap wajah teman kecilnya itu.
"Yaudah sih, enjoy aja. Lama-lama juga lo ngerasa kerasan disitu." Balas Neina yang akrab ku sapa, Lala.
"Kerasan pala lo! Lama-lama gue bisa mati konyol disini! Lo mah enak, duduk sama Fariqa. Sama-sama cewek."
"Hahaha, ya namanya juga takdir. Kan anak kelas kita emang banyakan ceweknya, Ra. Wajar sih, gue bisa dapet duduk sama cewek juga." Ucap Lala, sambil tertawa.
Lala yang beruntung. Dari sekian banyak siswa, dia bisa hoki duduk dengan cewek. Lah Tara? Udah di depan, sama cowo pula. Nasib.
Di hari pertama masuk kelas baru, Wali Kelas menentukan tempat duduk murid. Mesti pasangan - pasangan katanya, biar saling kenal. Yang ada malah Tara tambah cuek bebek.
Tara duduk dengan Juon. Si anak Padang, beralis tebal, tinggi, hitam manis. Anaknya tidak ribet, keliatannya. Tipekal anak bandel, tapi tidak parah.
Tara juga berkenalan dengan teman-teman baru, Fariqa, Afifa, Raini, dan masih banyak lagi. Kalau cowok-nya, Tara tidak mengenal siapapun kecuali, Juon dan Farish yang notabene-nya, teman SMP Tara.
---
Kriingg!!
Anak kelas X Mia 2 sudah sangat rusuh. Ada yang sudah memegang tas, ada yang sedang ngerumpi, sedangkan Tara masih santai merapikan alat tulis.
"Astaga, Ra. Cepetan anjir. Masih santai-santai, gitu. Diteriakin sekelas, baru tau lo!" Tegur Lala.
"Gue gak mau ya alat-alat gue berantakan kaya' hidup lo. Kudu rapi, dong."
"Sembarang aje tu mulut. Buruan,"
Dengan sigap, Tara mengakhiri acara merapikan alat tulis dan mulai fokus menatap depan.
"Baik anak-anak, doa dulu, ya. Ketua kelas, pimpin doa." Ucap Bu Desi, guru Matematika Wajib.
Kegiatan doa pun lewat. Bu Desi keluar kelas dan diikuti anak kelas.
"Woi, gue pengen indomie goreng nih. TM bentar kuy, sekalian mabar." Teriak Dodo.
"Eh, boleh deh. Gue ikut." Ucap yang lainnya.
"Yang cewek-cewek kalo mau ikut, ayok." Ajak Farish.
"Enggak deh. Lo-lo kira kita apaan, kaya' orang lolo disana entar. Kalian juga bakal sibuk mabar." Ucap Oliv, menjauh dari kerumunan kelas di koridor.
"Heem, gue juga pengen me-time, haha." Tambah Rona, yang Tara tahu namanya.
***
Ada yang bilang, ini true story. Heumm, bener ga ya? Di akhir cerita, aku bakal jujur-jujuran dan juga buka QnA, tungguin ya. Utk skrg, aku need banget semangat kalian lewat komenan + vote dari kalian.
Salam hangat,
Pacar Jungkook bities

KAMU SEDANG MEMBACA
Double Do
Teen FictionTuhan selalu punya cara tersendiri dalam menuliskan skenario hidup kita. Baik buruknya menurut pandangan kita, Tuhan lebih tahu itu. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Entah apapun itu, aku selalu merasa bahagia atas takdirku dari Tuhan. Aku merasa...