"Eh, Tar. Lo kenapa?"
Tara dan Alzha menatap orang itu.
"Ini, si Tara suka gak hati-hati. Jatoh, Do." Ucap Alzha.
Orang itu, Dodo lantas turun dari motornya dan menghampiri Tara.
"Sakit banget, ya?" Ucap Dodo sambil meniup-niup luka Tara.
"Sakit banget sih, enggak. Perihnya itu yang enyut-enyutan." Ucap Tara, mencoba berdiri dari posisinya.
"Mau berdiri? Sini gue bantu."
Degg
Dodo merangkulnya. Membantunya berdiri. Alzha hanya menatapnya dengan tatapan menggoda.
"Lo berdua mau kemana sih emangnya?" Tanya Dodo sambil memapah Tara duduk di bangku trotoar jalan.
"Tadinya mau ke Indomaret depan." Jawab Alzha.
"Yaudah, gue aja sini yang beliin. Daripada entar Tara jalan, terus sakit-sakitan."
"Emang lo tau kita mau beli apaan? Mending lo jalan bareng Tara aja. Tara ikut lo kesana bareng motor lo. Biar dia bisa belanja apa yang gue sama dia mau tadi." Ucap Alzha senang.
Tara membelalakkan matanya menatap Alzha.
Heh, lo gila? Cari mati emang ni anak!
Sedangkan Alzha hanya cengengesan seakan tau isi hati Tara.
"Gak usah, gak usah, Do. Ngerepotin. Mending gue sama Alzha balik aja. Gak jauh kok rumah gue, daripada ke Indomaret." Tolak Tara halus.
Tara tidak siap menghadapi gemuruh jantungnya.
Cari aman, mending gue gak usah ke Indomaret aja lah!
"Gak pa-pa, Tar. Gue juga sekalian mau ke Indomaret. Ayok, gue bantu naik motor." Ucapan Dodo membuat Tara meremas saku hoodie-nya.
Segera, Dodo mengambil posisi jongkok membelakangi Tara.
"Ayok gue gendong punggung. Gak pa-pa kan?" Ucapnya sekali lagi yang membuat remasan di saku hoodie Tara semakin kuat.
Alzha segera mengambil ancang-ancang membantu Tara naik di punggung Dodo. Tak lama, Tara sudah berada di jok belakang motor Dodo.
"Hati-hati ya. Jagain Tara buat gue, Do!" Ucap Alzha dengan raut bahagia.
"Beres, eh tapi elo gimana?"
"Santai aja. Gue langsung cuss ke rumah Tara, deket kok dari sini." Jawab Alzha.
"Okee. Duluan ya, Zha."
---
Hanya bunyi putaran roda troli yang terdengar. Dengan Tara yang dipapah Dodo dan Dodo yang sedang memegang troli belanjaan.
Keduanya sibuk dengan pemikiran masing-masing. Tak elak, Tara. Gadis itu rasanya sudah mati rasa. Mengapa rasanya seperti mimpi?
Tuhan memang memiliki cara istimewa untuk setiap makhluk-Nya. Itu yang selalu Tara syukuri. Pertemuan pertama hingga saat ini dengan Dodo, membuat Tara semakin yakin,
Tuhan selalu dengar doa gue. Gue bisa bahagia.
"Tar, mau beli apa lagi? Udah cukup?" Ucap Dodo membuyarkan pikiran Tara.
"Bentar, gue absen dulu." Ucap Tara sambil menghitung dan mengabsen barang-barang di troli.
"Tinggal satu lagi, Do. Chocolatos Dark Chocolate 3."
![](https://img.wattpad.com/cover/215057343-288-k829197.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Do
Novela JuvenilTuhan selalu punya cara tersendiri dalam menuliskan skenario hidup kita. Baik buruknya menurut pandangan kita, Tuhan lebih tahu itu. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Entah apapun itu, aku selalu merasa bahagia atas takdirku dari Tuhan. Aku merasa...