Beberapa bulan menyandang status sebagai siswa SMA memang sangat melelahkan. Tugas yang tidak puas berdatangan. Setiap minggu selalu ada tugas yang mengantri.
Mulai dari tugas individu, tugas kelompok juga tidak kalah menumpuknya. Oktober kali ini dibuka dengan tugas kelompok Sejarah. Tara sebenernya tidak mempermasalahkan itu selama anggota-anggota kelompoknya solid.
Ternyata, Tara sekelompok dengan Feby, Adi, dan Dodo.
Lumayan lah, ya.
Adi itu anak smart. Fisika, Matematika, dia jagonya. Dia itu tipekal anak pinter, anak kesayangan guru, dan anak LCC PKn.
Sedangkan Feby, anak biasa saja. Tidak terlalu menonjol dan suka bernyanyi. Suaranya lembut banget dan Tara menyukai itu. Oh iya, dia juga anak padus.
Di kelompok ini Tara merasakan santai yang sebenarnya. Anak-anaknya tidak menuntut untuk ngebut. Apalagi si Dodo. Waktu kelompok Tara bersiap-siap untuk presentasi, eh dia gini
"Woi, gue kelompok mana?"
Damn that.
Semua orang sibuk menghapal materi masing-masing, eh dia malah baru menanyakan kelompok mana. Sekelas sontak melemparnya dengan buku.
---
Pelajaran Fisika memang paling pas untuk ditambahkan ke list fav. List fav yang pantas untuk dibenci. Kepala Tara mumet banget harus menampung vektor dan sebangsanya.
loving can hurt, loving can hurt some-
Tara buru-buru mengambil hp di meja dan mengecilkan volume-nya. Tidak mau diperhatikan sekelas. Tara juga tidak sempat mengangkat telepon tadi. Lalu, ia melihat ke layar hp,
Lho, Dodo kenapa nelpon gue?
Tara membuka aplikasi WhatsApp dan terlihat ada chat masuk dari Dodo.
Dodoo
TarrIa bingung untuk membuka chat-an Dodo atau tidak. Dilihatnya ke arah tempat duduk cowok itu,
Lho? Dia nggak ada? Terus kenapa pake nelpon gue segala?
"Dari hp lo ya, Tar?" Tanya teman baru Tara, Alzha, memecah kebingungan Tara.
"Heem."
"Siapa yang nelpon? Cowo lo ya? Hahaha" Tebak Rona.
"Apaan? Ya bukanlah."
"Tara kan jomblo, guys." Olok Afifah.
"Heh, gue enggak jomblo ya. Gue single!" Tegas Tara.
"Sama aja, keleuss" sorak teman-temannya, yang untungnya kelas sedang minim siswa.
---
Setengah jam sehabis istirahat udah berlalu dan Tara masih memikirkan chat dari Dodo.
Dia hebat banget sih, udah bikin gue mikirin dia mulu. Edan!
"Ma'am Liss gak ada, tapi tugas ada. Buka group chat kelas, gue share disitu." Ucap Nabil di depan kelas.
"Hadoh." Eluh sekelas, termasuk Tara.
Ia mulai menyiapkan buku dan alat tulis males-malesan. Mengambil posisi di meja teman-temannya untuk mengerjakan tugas bersama-sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Double Do
Teen FictionTuhan selalu punya cara tersendiri dalam menuliskan skenario hidup kita. Baik buruknya menurut pandangan kita, Tuhan lebih tahu itu. Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Entah apapun itu, aku selalu merasa bahagia atas takdirku dari Tuhan. Aku merasa...