#12

294 29 2
                                    

Dengan langkah cepat taehyung mengambil kunci mobil miliknya, melajukan mobil dengan kecepatan tinggi ingin memastikan bahwa apa yang dia pikirkan salah. Eunsang bahkan tidak pulang. Hanya beralasan peegi menemui jungkook tapi berakhir tanpa jejak dan informasi bahwa eunsang sudah pulang dari rumah jungkook siang tadi.

Pikirannya hanya satu.

"dia pasti menemui jimin"

Begitulah kira-kira apa yang taehyung pikirkan. Dia tahu betul, meskipun eunsang sekuat mungkin menyangkal tapi taehyung sadar eunsang sangat mencintai jimin, tapi bukan berarti taehyung akan melepaskan begitu saja.

...

"aku cocok tidak sih dengan gaun ini hoseok?"

"sayang, dimana-mana pertanyaan yang wajar itu seperti ini 'aku cantik tidak pakai gaun ini?' bukan bertanya cocok atau tidak hm.. Kau cocok sayang, sangat cocok"

"bagaimana kalau rancang ulang? Aku tidak suka bagian punggung yang terlalu lebar seperti ini hoseok" nada kae begitu manja terdengar di telinga hoseok.

"rancang ulang?"

Tanya hoseok mendapati anggukan cepat dari kae.

"memangnya waktunya cukup?"

"kita menikah 2 bulan lagi, ya cukuplah hoseok sayang"

"bukan masalah 2 bulan lagi sayang. Tapi urusan kita tidak hanya soal gaun pernikahan hm"

"ya tapikan kau sendiri yang minta mengurus pernikahan ini kita yang atur, jadi kita keteteran hoseok"

"wedding organizer kan yang urus sayang soal sisanya, aku ingin mempersiapkan bulan madu kita"

Kae membolakan kedua matanya seketika.

"bulan madupun harus di rencanakan sejak sekarang? Eoh, ayolah hoseok.. Bulan madu itu tinggal pergi berangkat ke tempat yang kita mau"

"ya.. Ya.. Ya.. Yasudah ayo kita bicarakan pada designer nya langsung sayang"

Membicarakan rancangan ulang gaun pengantin pada designer bukan hal yang sulit untuk kae dan hoseok, keduanya fokus mempersiapkan segala macam hal gang dibutuhkan untuk keberlangsungan dan kesuksesan acara pernikahan mereka.

.

..

"jungkook" panggil han saat dirinya memasuki ruangan dimana jungkook berada dengan beberapa karyawan hotel yang lain, karyawan tersebut segera membungkuk pada han dan meninggalkan jungkook, memberikan waktu khusus agar jungkook dan han bisa bicara berdua. Perlahan-lahan memang keduanya mulai terbuka soal hubungan kepada para karyawan hotel milik han, beruntungnya semuanya dapat bersikap sopan, profesional dan tidak menimbulkan kontra yang membuat nama jungkook jelek.

"iya ibu han?" jawaban jungkook membuat sebuah pukulan keras dari han.

"selalu saja memanggilku begitu" han cemberut membuat senyuman jungkook timbul dan gemas akan tingkah han.

"kan sudah aku bilang jangan panggil aku begitu!"

"kita kan sedang bekerja hm" jungkook tak berhenti menggoda han.

"sekali lagi kau panggil aku ibu, kau akan aku panggil ayah" ancaman yang menggelikan memang.

"ya? Hahahahhaha iya sayang ada apa?" jungkook memeluk pinggang han dengan tak henti tersenyum.

Serendipity • Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang