#14

270 20 0
                                    

"besok perayaan kematian orangtuaku jim, aku berencana untuk memberikan persembahan kesana" ucap eunsang sebelum tidur, tangannya tak lepas memeluk jimin.

"aku ikut" jawab jimin dengan segera.

"harus, aku dengan siapa lagi jika tidak denganmu hehe"

"kau benar, mau jam berapa hm?" tanya jimin sambil menatap lekat manik mata eunsang.

"pagi? Aku juga mau jalan-jalan keluar"

"akan aku kabulkan baginda ratu hehe" jawab jimin membuat keduanya terkekeh.

...

"sebelum kita masuk, kamu yakinkan dulu apa kamu benar-benar serius ingin bertemu orangtuaku sekarang?" tanya han.

Kini jungkook dan han dalam perjalanan menuju rumah orangtua han. Setelah memasuki wilayah sekitaran rumah, jungkook tiba-tiba menggenggam tangannya dan membuat han bertanya seperti itu.

"aku sangat yakin, kenapa hm? Kau meragukanku? Menurut mu apa mereka akan menerimaku?"

Jujur, jungkook juga sedikit khawatir mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan nantinya, karena jungkook sangat sadar diri siapa dirnya. Bahkan beberapa kali sering bertemu dengan ibu dari Han di hotel dan nersapa sebatas karyawan dan ibu dari pemilok hotel. Jungkook meminta han untuk tidak memberitahukan seputar hubungan mereka.

"aku harus meyakinkan mereka untuk menerimamu.. Jangan merasa segan dan risih nanti jungkook.. Aku selalu di pihakmu" jawab han dengan tersenyum mengusap punggung tangan jungkook yanh sedang menggenggam tangannya.

"kalau begitu aku sangat yakin untuk masuk ke rumah mereka" jungkook menancapkan gas menuju rumah calon mertuanya. Menurutnya.

...

"kenapa han belum datang?" tanya kae pada hoseok. Mereka ada di kediaman orangtua hoseok hanya untuk makan malam bersama keluarga sebelun pernikahan hoseok dan kae berlangsung minggu ini.

"katanya dia bersama namjanya, aku rasa dia sebentar lagi datang" jawab hoseok yang berlalu lalang membawakan gelas wine ke meja makan.

"kau dari tadi bolak balik membawa gelas wine, dimana wine nya? Biar aku ambilkan, aku pusing melihatmu" tanya kae kesal.

"haha di ruang bawah tanah sayang, kau tinggal menuruni tangga disamping rak buku itu" mata hoseok membola sebagai isyarat menunjuk dimana tangga yang dia maksud.

"ya sudah, aku ambilkan ya"

Kae melangkahkan kaki menuju ruang bawah tanah, memasukinya dan kaget dengan betapa banyaknya wine berjejer disana tersusun rapi. Dia juga memiliki ruangan wine seperti itu, tapi tidak seluas dan serapi ini. Tiba-tiba hoseok berada di belakangnya.

"lama sekali sayang, sudah memilih dan mengambil wine nya?" tanya hoseok yang memegang pinggangnya kemudian berlalu masuk ke ruangan itu lebih dalam meninggalkan kae.

"aku rasa keluargamu pemabuk ckck" jawab kae dengan yakin.

"tepat hehe wine adalah kebutuhan pokok untuk ibu tiriku apalagi han, dia biasanya datang untuk mengambil beberapa botol wine untuk di appartemennya, kebiasaan itu menular pada ayahku, jadi seperti ini. Kemari sayang, pilihlah. Ini adalah lemari wine terbaik menurutku"

Serendipity • Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang