"selamat ulang tahun, jeon jungkook"
Ucap han dengan kue dan lilin yang menyala ditangannya. Senyum jungkook terukir juga terharu menyadari kenyataan bahwa tahun ini dia tidak merasa kesepian di hari ulang tahunnya berkat han seulra, bos sekaligus kekasihnya itu.
"jangan hanya melihatku, lilinnya sudah memendek, kau tidak mau meniupnya?"
Jungkook mendekat kearah han dan siap meniup lilin, tetapi dengan segera han menahannya.
"kenapa?" tanya jungkook yang menatap mata han dengan mata bulatnya.
"make a wish, kau tidak punya permintaan?" tanya balik han pada jungkook.
Kemudian jungkook tersenyum dan menutup matanya sebentar lalu meniup lilinya.
"horeeeeeeeeeeeee.. Sekali lagi selamat ulang tahun lelakiku, jeon jungkook".
Jungkook mengambil kue di tangan han dan menyimpannya diatas meja sampingnya kemudian memeluk han.
"terimakasih sayang.. Isi make a wish tadi aku berharap semuanya dalam keadaan bahagia termasuk kita, saranghae".
Han membalas pelukan jungkook lebih erat.
"nado saranghae.. Ah.. Aku juga punya kado untukmu"
"kado? Apa?" jungkook mengernyit heran.
"ayo ikut!" han menarik tangan jungkook ke basement apartemen, disana terdapat mobil mewah yang asing bagi jungkook.
"Jan....... untukmu" ucap han dengan mengangkat tangannya yang sedang memegang kunci mobil tersebut.
"kenapa?" tanya jungkook yang terlihat tidak senang.
"aku memberimu mobil supaya kita kencan kemana-mana mudah sayang tidak perlu lagi kita janjian disebuah tempat hmm.. Lagipula kau kan sudah bisa menyetir mobil, kau jug-"
"aku tau aku orang biasa han.. Aku memang tidak punya apa-apa sekarang, tapi haruskah kau memberiku kado seperti ini? Apa kau tak berpikir soal harga diriku didepan orang-orang yang tau hubungan kita?"
"b-bukan begitu maksudku sayang"
"kau yang membeli mobil ini, jadi mobil ini milikmu" cegah jungkook dengan cepat.
"......." han tertunduk sedih, bahwa itu bukan maksud han membelikan mobil untuk jungkook.
"kita masuk saja dan istirahat kalau kau mau menginap disini, jika tidak.. Pulanglah sebelum malam semakin larut.. Aku tidak bisa mengantarmu pulang" ucap jungkook sebelum dirinya pergi lebih dulu meninggalkan han.
Jungkook baru saja menutup pintu kamar apartemennya, han juga tidak mengikutinya di belakang. Bukan tidak, tapi belum. Ada perasaan bersalah di diri jungkook karena meninggalkan han begitu saja di basement tadi.
'apa han langsung pulang?' batin jungkook.
Jungkook baru saja akan beranjak dari tempat tidurnya, tetapi seseorang membuka pintu apartemennya dan membuat jungkook kembali ke posisi nya yang berpura-pura tidur. Dia yakin, orang itu adalah han.
Dan rupanya, dugaannya benar. Kini sepasang tangan memeluk pinggangnya, jelas pemilik tangan lembut dan halus itu adalah han. Bahkan aroma tubuh yang jungkook hirup sekarang adalah han. Jungkook membalikkan badannya dan balik memeluk han.
"Maaf" kini jungkook angkat bicara, tidak ada respon apapun dari han, kepalanya tetap menghadap ke dada jungkook seakan tidak berani menatap kearah wajah jungkook.
"kau menangis?" tanya jungkook ketika tangannya mengangkat kepala han.
"kau belum pernah semarah tadi sebelumnya.. Maaf, jika aku mengecewakanmu.. Tidak ada maksudku untuk merendahkanmu jungkook.." jawab han dengan pelan, terdengar begitu jelas han sedang menahan diri untuk tidak menangis lagi dihadapan jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity • Park Jimin
No Ficción[Complete] Hakikatnya Tuhan memang selalu membolak balikkan hati manusia. Segala sesuatu tidak bisa dipaksakan tanpa campur tangan Tuhan. Maka jangan berani mencoba menyalahi segala aturan-Nya.