8

1.5K 94 6
                                    

Don't forget to vote and comment yeah guys😊

Happy reading😉

______________________________________________

~Jangan pergi, aku belum bisa membahagiakanmu~

_Bunga Citra Anjani

.
.
.
.
.

Sudah dua hari setelah aku bersama kak Fani di tempat yang dinamakan studio itu. Tapi aku belum melihat lagi kak Fani. Biasanya kak Fani selalu terlihat kesana kemari, dia memang orang yang sibuk. Dengan organisasi yang dia ikuti.

Aku juga baru mengingatnya bahwa beberapa hari lagi adalah hari ulang tahun kak Fani, jadi aku berniat bertemu dengannya untuk merayakan bersama dan mengucapkan ucapan selamat ulang tahun walaupun ini masih terlalu awal. Tapi setelah aku berusaha mencarinya, tetap saja aku tidak menemukannya.

Aku memutuskan untuk duduk di taman halaman belakang. Karena di sana lah tempat nyaman dan jauh dari kebisingan. Aku mencoba menghubungi kak Fani dengan ponselku, tetapi itu juga tidak berhasil. Nomornya tidak aktif.

💐

Jam sekolah sudah berakhir. Aku masih di depan gerbang sekolah menunggu kak Vano. Ya, mungkin saja dia tau dengan keadaan kak Fani. Mereka kan bersaudara walaupun saudara jauh pasti mereka saling tau.

Sudah lima belas menit berlalu tapi belum juga ada tanda-tanda kak Vano keluar.

"Udah lah kak. Kita pulang aja. Mungkin kak Fani sedang ada urusan" ucap Juna. Benar, aku disini menunggu kak Vano bersama Juna.

"Kalau kamu mau balik dulu ya sana" aku berkata pada Juna.

"Ya udah deh aku pulang dulu nih" Juna bergegas meninggalkan ku pergi. Aku hanya mengangguk menyetujui perkataannya.

"Kak Vano!" panggilku saat melihatnya keluar menuju parkiran.

Ia pun menoleh "Iya ada apa?" tanyanya.

"Mau tanya kak, kakak liat atau tau kabar kak Fani? Soalnya sudah dua hari nggak bisa di hubungi, terus dia juga sepertinya tidak masuk sekolah" tanyaku sopan.

"Kamu belum tau?" kak Vano tanya balik. Aku hanya menampakan raut wajah bingung. 'Tau apa?' batinku.

Dia menghela nafas panjang. Aku merasa ada sesuatu yang mungkin tidak baik. Dilihat dari wajah kak Vano yang..., sedih? Cemas? Entahlah. Aku akan mendapat jawabannya.

"Sebenarnya Fani sekarang ada di rumah sakit" jawabnya.

Aku seketika kaget dan melebarkan mataku "Apa!? Benarkah? Kak Fani sedang sakit? Sakit apa?" aku memberi banyak pertanyaan kepada kak Vano.

"Kalau kamu mau ikut, aku mau kesana sekarang. Nanti ceritanya disana aja" ucap kak Vano. Dia mengajakku untuk menjenguk kak Fani yang ada di rumah sakit.

"Baik kak, aku ikut" aku pun langsung menyetujui ajakan kak Vano.

Tanpa babibu kami pergi menuju rumah sakit yang di maksud kak Vano.

Setelah beberapa menit akhirnya kita sampai. Tidak terlalu lama, karena memang rumah sakit ini dekat dengan sekolah.

Ceklek. Kak Vano membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan dimana kak Fani berada. Aku pun mengekori kak Vano dan ikut masuk ke dalam. Setelah kami benar benar masuk, aku melihat kak Fani yang terbaring di bangsalnya dengan selang dan penuh dengan alat medis. 'Sebenarnya apa sakit kak Fani?' aku pun terheran sendiri.

Aku Gendut [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang