9

1.5K 86 4
                                    

Votmentnya gaiss jangan lupa😃

______________________________________________

~Bahagia yang sederhana yaitu saat kita bisa tertawa dan bahagia bersama.

_Bunga Citra Anjani

.
.
.
.
.



Hari ini aku akan mengunjungi kak Fani lagi yang masih di rumah sakit.

Ini masih jam pelajaran. Lebih tepatnya jam pelajaran terakhir. Ya karena ini adalah materi tambahan sebelum liburan semester. Bel pulang belum juga kunjung berbunyi. Aku masih mendengarkan Bu Laras yang sedang menjelaskan teori dan rumus kimia.

Kringg.

"Haah" aku menghela nafas lega. Akhirnya pulang juga. Aku akan langsung mengunjungi kak Fani. Aku sudah berpamitan dengan Mama tadi pagi jadi dia pasti tidak khawatir.

Aku bergegas menata dan merapihkan buku dan alat tulis lainnya. "Karena bell pulang sudah berbunyi, jadi ibu akhiri pelajaran hari ini" ucap Bu Laras. Ketua kelas memimpin doa dan selanjutnya kami memberi salam pada bu Laras.

"Buru buru sekali Bunga, mau kemana?" tanya Sinta yang melihatku masih mengemasi barang barang dengan cepat.

"Ah mau ketemu kak Fani" jawabku.

"Iya ya, kok aku baru sadar kalau dia nggak keliatan beberapa hari ini. Dimana dia?" tanyanya.

"Di rumah sakit" jawabku.

"Kak Fani sakit?" tanyanya lagi.

"Iya sudah beberapa hari dia dirawat" jawabku. Aku tidak menceritakan yang sebenarnya. Aku hanya berkata seadanya.

"Kamu mau kesana kan? Aku ikut ya" pintanya.

"Iya ayo" kamipun pergi ke rumah sakit.

💐

Kami sudah disini. Di rumah sakit. Kami kesini menggunakan bus. Aku disini bersama Sinta dan juga Sarah. Iya, tadi saat perjalanan kesini berpapasan dengan Sarah jadi dia juga ikut.

Aku membuka pintu ruangan tempat dimana kak Fani berada. Aku melihat dia sedang berkutat dengan ponselnya.

"Permisi, hallo kak" aku masuk dan disusul oleh Sinta dan Sarah.

Kak Fani menoleh "Oh hay. Kamu kesini lagi Bunga? Nggak usah repot repot dong" ucapnya. Dia lalu menoleh pada Sinta dan Sarah "Kalian juga, teman Bunga kan?" tanyanya.

"Iya kak, saya Sarah" jawab Sarah.

"Sinta" Sinta pun ikut menjawab.

"Oh iya, makasih ya kalian semua" ucap kak Fani dengan tersenyum hangat. Walaupun dia sedang sakit, tapi dia selalu menampakan kebahagiaan di wajah nya seperti tidak terjadi apa apa. Aku sangat salut dengan Kak Fani. Walaupun dia dikenal banyak orang, disukai banyak orang, cantik, kaya, ramah, tapi dia tidak pernah berlaku sombong dan sejenisnya.

Aku meletakan buah yang kami beli saat perjalanan kemari, lalu "Gimana kak? Udah mendingan?" tanyaku.

"Udah kok. Nih udah bisa lompat lompat kan" kak Fani turun dari bangsalnya dan mencoba untuk melompat lompat.

"Ish iya kak udah jangan lompat lompat" ucapku membuat Kak Fani kembali lagi ke tempatnya.

"Iya kak Fani lucu juga yah" ucap Sinta dan kak Fani pun terkekeh. Melihat dia bisa tersenyum membuatku juga bisa tersenyum. Kami tersenyum dan tertawa bersama.

Aku Gendut [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang