Halooo semuanyaa!
Apa kabar? Baik nggak nih?
Kembali lagi bersama Diana yang udah vakum dari 2021 hahahahaha
Selamat tahun baru 2023 semuanya! Terimakasih sudah bertahan di tahun 2022 yang penuh tangis, tawa dan tantangan hidup. Yang baru putus, yang baru kehilangan seseorang, yang hidupnya selalu penuh cobaan, broken home, dan lain-lain, mari kita semua berpelukan guys! Terimakasih ya sudah kuat di tahun 2022 ini!
Semoga di tahun 2023 ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi yaa
Selama tahun 2023 ini, cerita Leonaya akan menemani waktu santai kalian yaaa
Jangan lupa vote, comment and share cerita ini ke teman-teman, keluarga, serta saudara kalian, biar mereka juga ikut baca cerita ini!
Terimakasih untuk yang sudah berpartisipasi mendukung cerita ini!
Oiya panggil aku bunad aja yaa, bunda nadya😘😘
Selamat membaca ya guys! Semoga suka😍😍
***
CHAPTER SATU | PEKERJAAN BARU KANAYA
Kakinya terpaku sejenak kala memandang bangunan megah bernuansa Eropa yang kini terpampang jelas di matanya. Ia lantas melirik ke arah brosur pekerjaan yang tercantum tengah mencari asisten rumah tangga seraya menelan ludah susah payah. Dengan bermodal nekat, ia berniat bekerja di sini, tentunya mengikuti alamat yang tercantum di brosur.
Kanaya Talitha Ratihsyana, gadis berambut lurus sedada itu celingak-celinguk di depan pagar, layaknya orang kebingungan. “Ini bener di sini, kan, alamatnya?” monolog Kanaya sembari menggaruk tengkuk.
Tak berselang lama, seorang satpam dengan tampang galak dan kumis melintang menghampiri Kanaya, yang tentunya membuat gadis itu sedikit terkejut. Kumisnya pun bergerak ke atas dan bawah secara bergantian membuat Kanaya sedikit merinding.
“Cari apa?” tanya satpam itu dengan wajah menyeramkan menurut Kanaya.
Kanaya menggaruk tengkuknya yang mendadak terasa gatal. “A—anu, Pak ....”
Satpam itu menaikkan kedua alisnya seolah tak percaya, “Anu apa, hah? Kamu mau maling ya?!”
Kanaya membelalakkan mata mendengar pertanyaan satpam tersebut. Ia lantas menggelengkan kepala kuat dengan tangan yang dilambaikan kuat ke kanan kiri, tanda bahwa satpam itu salah.
Satpam itu memberikan tatapan sinis, “Halah, mana ada maling ngaku, Neng! Kemarin aja, ya, ada dua perempuan di sini yang diem aja, persis kayak neng sekarang. Eh ternyata mau nyusup ke dalem rumah! Bahaya banget emang anak-anak jaman sekarang.”
Kanaya mengernyit ketika mendengar cerocosan dari satpam tersebut, padahal ia tidak bertanya apapun sama sekali.
“Nggak, Pak! Sa—saya ke sini mau ngelamar pekerjaan,” Kanaya menyerahkan brosur tersebut, “saya dapet brosur itu di jalan kemarin, kebetulan juga shiftnya cocok dengan saya yang masih anak sekolah.”
“Oh! Bilang dong kamu daritadi!” ujar satpam tersebut merubah raut wajahnya yang galak menjadi lebih ramah, kemudian tertawa layaknya bapak-bapak kompleks yang lagi nongkrong alias ketawanya membahana. Kanaya pun sampai meringis kecil mendengar tawanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/215305883-288-k549162.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONAYA
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW DULU AGAR DAPAT MEMBACANYA!!] Kanaya Talitha Ratihsyana, seorang gadis yatim piatu yang sejak kecil tinggal bersama neneknya. Namun, memang nasib yang naas, neneknya ikut meninggalkannya, tepat enam bulan yang lal...