Gue ketawa aja pas lihat note alay dari Jamet.
Lagian, setiap hari, kue satu itu nggak pernah lepas dari kulkas. Kalau buka, isinya pasti ada kue bolu ketan hitam andalannya.
Semakin dia kasih warning begitu, ya makin demen lah gue ngerjainnya.
Mana dia sok-sok sibuk pula. Berhari-hari bisa nggak pulang ke rumah karena alasannya ada tugas dari kampus.
Anak baru mah gitu, masih semangat minta ampun. Tunggu aja lo nanti udah semester 5, rasanya mau meledak kepala. Pusing memikirkam harus setoran judul seminar apa ke pembimbing.
"Ya!"
"Ya, Bu!"
"Tolong dong ini, gimana sih caranya ngapus SMS kita yang udah terlanjur terkirim di WhatsApp?"
SMS apa WhatsApp, semuanya diembat dalam sekali waktu?
Gue berjalan ke ruang tamu dan melihat Ibu lagi tiduran di sofa sambil sibuk mantengin handphone.
"Lagian ngirim chat apa sih sampe salah segala?"
"Ibu lagi marah sama Ayah, yang kekirim malah gambar pelukan begini. Nggak suka."
"Alamakjang. Gitu aja yaudah sih. Toh kekirim ke suami sendiri."
"Buruan apus ih. Gimana ini?"
Setelah berusaha menelan kue di mulut, gue langsung ambil handphone-nya dan melakukan perintah.
"Kamu makan bolunya Biyas lagi ya?"
"Dikit doang. Nih, udah."
"Caranya gimana bukan malah kamu yang ngapus. Niat nggak sih ngajarin orang tua sebenernya?"
Drama, drama. Sekeluarga demen drama semua. Gue duduk di sebelahnya dan mulai mengarahkan dengan dosis kesabaran yang gue tambah. "Misalnya chat ini yang mau diapus nih kan."
"He'em. Terus?"
"Terus dipencet lama, sampe muncul tanda beginian. Nah, nanti ada nih di sebelah kiri kayak tong sampah gini, pencet itu. Terus ada pilihan hapus pesan buat sendiri atau everyone."
"Gampang begini ternyata?"
"Yeeee, gampang juga Ibu sebelumnya nggak bisa."
"Kalau gitu apus semua SMS Ibu ke Ayah."
"Lah kenapa?"
"Biar dia penasaran Ibu ngomong apa."
"Amsyoooong deh ah. Bisanya kalau abis kirim langsung apus, kalau chat lama nggak bisa." Gue bangkit dan bersiap untuk kembali melangkah. "Udah terima aja."
"Mau ke mana kamu?"
"Jemput Riana lah. Kan Mbak Zia nggak bisa."
"Ohiya. Yaudah, ati-ati. Jangan diajak ngeskrim teros, Ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ NOVEL ] setelah jadian, memangnya kenapa?
ChickLitkomitmen itu penting. gue ngak tahu juga. tapi, apa komitmen itu harus berada dalam sebuah ikatan resmi? semacam pacaran? pernikahan? like, seriously? yang pacaran bisa putus dengan gampang ketika merasa bosan, tertekan, atau sesimpel nemu yang dia...