Laa Tahzan 1

130 10 0
                                    

Kaadang yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki,cukup dipandangi dari jauh,lalu syukuri bahwa iya ada disana untuk dikagumi dalam diam

🌻🌻

Tiba-tiba segelintir air mata jatuh dari pelupuk mataku.aku langsung menghapusnya kasar dengan tanganku.
Sambil berkata didalam batinku jangan bersedih shanum,air matamu sungguh sangat berharga.Tapi inilah perasaan,sungguh aku tidak kuat menahan perasaan.mungkin aku harus belajar mencoba melupakan dan menghilangkan persaan ini.
Ku hembuskan nafas kasar 😧

Ku lihat kesamping ternyata ada fia,dia sehabis shalat tahajud tidur mulu,aku langsung membangunkannya untuk bersiap-siap melaksanakan shalat fardhu.

"Fi,bangun sudah mau shalat subuh,nanti kamu dapet poin,fi hey bangun"
aku mendengus kesal karena dari tadi dia tidak bangun-bangun aku coba ngerjain dia

" Fia ada santri putra kesini,bangun cepetan ngaji " aku langsung menutup mulut menahan ketawa

" Hah,apa mana-mana?ayo buruan kita ngaji,ngaji apa?"jawabnya celingak celinguk
Aku langsung menutup mulut menahan ketawa abisnya lucu kaya orang kena buronan.iya buronan santri😅

"Mana shanum katanya ada santri putra yang mau ngaji?" Jawabnya sambil mengangkat satu alis karena heran tidak ada siapapun cuman ada mereka berdua diruangan sholat

"Lihat jam noh" sambil menunjuk sebuah jam
"Kamu ngerjain aku yah...arghh kamu mah gitu,aku tuh lagi nyenyak-nyenyak tidur" sambil mengucek-ngucek mata

"Yaudah lanjut aja kalau mau nambah poin biar kena hukuman baru tau rasa" jawabku sambil bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat subuh

"Iya aku bangun,makasih udah ngebangunin aku"

"Iyah sama-sama fia,nanti ngaji bagian apa?"
tanyaku pada fia

"Ya gak tau kan kelas kita beda" jawab fia

"Iyah tau,kan aku tanya kamu ngaji bagian apa?"tanyaku lagi sambil mendengus kesal

"Oy santuyy atuh jangan sewot gitu nanyanya,iya aku ngaji ilmu nahwu sama si ustadz dingin lagi dan lagi,setiap pagi pasti akan ketemu sama si ustadz dingin,udahmah pagi dingin ditambah sama siustadz dingin jadi berasa dikutub"

Fia terus saja mengomel karena dia tidak suka sama si ustadz amir karena sikapnya. Aku hanya menggelengkan kepala

"Arghh kok kamu gak jawab omongan aku shanum?" Jawabnya kesal

"Ya terus aku harus jawab apa?yaudah yang sabar nikmati saja bawa happy,udah-udah kapan kita mau wudhu kalau kamu dari tadi ngoceh mulu,kalau ilmunya enggak berkah gimana?baru tau rasa kamu" jawabku sambil mengambil air wudhu

🌻🌻🌻

Setelah melaksanakan shalat subuh kami kembali kerutinitas kita yaitu mengaji.

Fia kelasnya dibawah sedangkan aku diatas untuk setiap ba'da subuh aku mengaji kitab akidatul awwam dan fia mengaji bagian kitab ilmu nahwu

Pada waktu itu aku yang terakhir masuk ke kelas dan ternyata ada ustadz amir.
Batinku berkata tundukan pandanganmu shanum,jangan melihatnya ingat lupakan dia

"Assalamualaikum warahmatullah" sambil menundukan kepala karena malu telat masuk terutama ada ustadz amir

Batinku terus bertanya-tanya kenapa dia ada disini katanya dia mengajar dikelasnya fia,kenapa dia ada disini

Amir POV

Setelah aku melaksanakan shalat subuh aku langsung mempersiapkan segala hal dari materi untuk mengajar samapi ke mental juga.

Lebayy banget ustadz amir,cuek-cuek juga masih mikirin mental,ehh afwann akhi dan ukhti author numpang lewatt kangen enggak sama si ustadz dingin?😂apa ada yang kangen juga sama author?😂silahkan dinikmati ceritanya😂

Seketika sedang mempersiapkan,aku teringat ada kitab akidatul awwam kepunyaan mita,dia adalah ketua kelas dari santri pemula

Aku berjalan menuju kelas santri pemula dan disaat aku sudah didepan kelas,aku teringat wanita yang selalu menundukan pandangannya.Dalam hatiku berkata kenapa aku jarang ketemu yah sama dia?apa dia udah pindah pondok,ahhh tidak masa baru santri pemula sudah pindah.
Aku langsung mengusap wajahku dengan kasar sambil mengucapkan Asstagfirullah

"Assalamualaikum warahmatullah" ucapku sambil membukakan pintu

"Eh ustadz amir,ko ada disini ustadz apa kabar?kayanya bukan bagian ustadz amir deh yang ngajar🤔kan ustadz itu ngajar dikelas ibtida ? Kangen yah sama aku?" Ucap dari salah satu seorang santri yang menyukai ustadz amir

"Jawab salamnya" jawab saya ketus,suka risi aja sama perempuan yang sok asik dan keganjenan

"Eh iyah afwan ustadz amir,wa'alaikumsallam calon imam" jawabnya dengan rasa PD

Aku tidak menggubris pertanyaan dia karena tidak penting.

"Nih" sambil memberikan kitab kepada mita

"Eh iya ustadz syukron"
"Na'am" jawabku langsung berbalik dan saat berbalik aku berhadapan dengan seorang wanita yang aku cari tapi aku lupa namanya

"Assalamualaikum warahmatullah" ucap siwanita itu yang selalu menundukan pandangannya

"Wa'alaikumsallam warahmatullah"

Dia terus menunduk sambil memegang ujung kerudung "afwan ustadz telat" ucapnya

"Ohh iyah gak papa,bukan bagian saya yang mengajarnya"
"Na'am ustadz" ucap siwanita itu sambil masuk kedalam kelas

"Ustadz amir,kapan mengajar dikelas ini?kami rindu sama ustadz "ucapnya lagi-lagi ada saja yang menggombal padahal gombalannya juga retceh

"Ya nanti sesuai jadwal"jawabku singkat sambil melengos keluar

Shanum POV

Saat saya masuk mau duduk ada seorang santri yang bertanya kepada ustadz dengan gombalannya hatiku langsung terpatah-patah,batinku berkata apa ini tamparan darimu ya rabb karena aku terlalu berharap sama dia?jikalau emang iya tolong hapuskanlah persaan ini

Aku langsung bergegas duduk untuk memuroja'ah nya kembali

Saat aku memuroja'ah tiba-tiba ada yang bertanya kepadaku "shanum tadi kamu ditanya apa sama ustadz amir?"

"Enggak nanya apa-apa ko,cuman saya meminta maaf sama ustadz sebab saya telat"

"Ohh gitu doang,dikira kamu gombalin ustadz amir"ucapnya sambil pergi untuk duduk

Batinku berkat berikanlah aku kesabaran ya rabb😌😌

Akankah perasaan shanum tetap sama?tunggulah kisah selanjutnya😁jangan lupa votes and komennya para readers💃
Maafkan author yah lama UP nya😁sebab sekarang author lagi menghadapi serangkaian ujian sekolah😂pokonya pantengin terus kisahnya😍





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Biarlah Takdir Yang MenentukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang