bimbang

39 2 0
                                    

Drap...

Drap...

Drap...

"tidak mungkinkan yang ku lihat tadi naila kan?. Naila tidak pernah melukai siapa pun, tapi siapa gadis yang kulihat tadi?. Tenanglah ian ayo kita temui naila dan tanyakan apa yang terjadi."

Ian berlari sambil terus meyakinkan dirinya tentang insiden beberapa jam yang lalu. Dengan gesit ian menghindari kumpulan siswa dan siswi di lorong, setelah kejaadian tadi ian dan beberapa murid yang terluka langsung dibawa ke UKS guna mengobati luka – luka mereka. Untung saja hanya ada beberapa gorsan di tangan dan pipi kanan ian akibat dari pecahan kaca juga beling, begitu pula dengan murid lainnya tidak ada luka serius yang diderita.

Setelah keluar dari ruang kesehatan tanpa sepatah kata ian langsung berlari meninggalkan samira dan andre yang menungguinya. Bahkan pertanyaan andre tidak digubris oleh ian. Dia langsung menuju ke tempat dimana biasanya naila berad.

, ya hanya apa benar naila penyebab dari insiden di lab?

"naila!!!!!.. keluar!! Ada yang ingin aku tanyakan padamu. Kumohon keluarlah"

Ian terus memperhatikan kesekelilingnya, harap – harap yang dicari akan keluar. Tapi sudah hampir 1 jam ian menunggu. yang di tunggu tak kunjung menunjukkan eksistensinya.

"naila ayo keluarlah, ada yang ingin aku bicarakan denganmu." ujar ian dengan putus asa. 

"oii!!! ian!.. apa yang kau lakukan disini?," 

tak berselang lama, rupanya samira dan andri menyusul ian.  

"emmm... bukan apa-apa."  mereka terdiam sesaat, tenggelam dalam pikiran masing-masing. 

"heyy!! ayo kita kembali nanti kita di marahi sama guru." ujar ian lagi memecah keheningan, dan berlalu melewati samira dan andri. 

"woyy!! dasar teman lukcnut. kita ke sini nyariin dia. dan sekarang dia meninggalkan kita, ayo samira" 

andri menyusul ian. sedang samira masih belum berpindah dari tempatnya. setelah andri dan ian hilang dari jarak pandanganya, barulah samira mendongakkan kepalanya. 

di atas sana ada bayangan hitam yang nampak menggantung dan memandang dingin kearah dirinya, 

"naila.. itukan namamu?" tanya samira. yang tak kunjung dijawab. hanya tatapan mata tajam yang dia dapati. 

"senang bertemu denganmu. tapi nampaknya kau membutuhkan bantuan huh?." 

naila mengabur dan menghilang. setelahnya samira pun berbalik meninggalkan tempat tersebut. 

haii readers semua. Maaf yhaa chap ini pendek karna jujur aja. Sekarang saya lagi punya kesibukan lebih banyak. saya baru masuk dunia kerjA ternyata sulit dari yang saya bayangkan. Karna itu saya usahakan dan menyempatkan untuk membuat cerita di waktu senggang.
Di tungguchap selanjutnya yha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zian The Indigo BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang