anak baru

188 12 0
                                    


17 years later

"Iann~~ ayo bangun~~~".

"Mmhhhh..".

"Iann~~~~~".

"Ckk diamlah aku mau tidur lima menit lagi".

"Terakhir kali kau bilang begitu. Kau tidur selama lima jam".

"Huahh cerewet".

Haii namaku zian pramudya. Aku seorang pelajar tingkat dua di SMA TUNAS JAYA. Aku tinggal dibandung bersama dengan ayahku. Lebih tepatnya ayah angkatku. Beliau bilang kalau ibuku meninggal tidak lama setelah aku lahir, jadi aku simpulkan bahwa ibu meninggal karna melahirkanku. Dan seorang makhluk yang juga tinggal  bersamaku sejak aku berumur tujuh tahun. Kenapa aku menyebutnya makhluk. Karna dia adalah seorang arwah gentayangan.

Aku memiliki kemampuan berbicara dengan para arwah. Biasanya orang awam menyebutnya dengan anak indigo, aku menyadari kemampuan ku ini di saat aku menginjak umur tujuh tahun. Dan dia lah hantu pertama yang aku temui. Semenjak hari itu dia selalu mengikutiku. Aku pertama kali bertemu dengannya ditaman dekat rumah ku. Dia tengah duduk sendirian waktu itu. Aku menghampirinya, Saat itu aku tidak sadar bahwa dia adalah hantu karna tidak merasa curiga aku membawanya ke rumahku. Dan aku perkenalkan dia kepada ayah, ayah menatapku bingun dan mengatakan kalau aku hanya sendiri padahal waktu itu dia berdiri tepat disampingku, setelah itu dia mengaku kalau dia adalah hantu dari situlah aku tahu kalau aku ini seorang yang istimewa, yang bisa melakukan kontak dengan arwah-arwah.

###

Sekarang aku telah rapi dengan seragam sekolahku,  celana berbahan katun berwarna abu-abu, dengan seragam putih. Dan dasi yang sengaja tidak kupasang hanya disangkutkan seadanya dibagian leher.

"Ck ck ck ck.. kau pergi kesekolah atau ingin pergi ke pasar untuk memalak?".

"Memangnya kenapa. Menurutku, aku terlihat keren"

"Huhh? Kau suka memfitnah dirimu sendiri". Ujar hantu itu dengan nada mengejek.

"Ck". Aku hanya mendecih mendengar perkataan hantu menyebalkan ini. Dia orang yang menyebalkan, tapi berkat dia juga aku tidak merasa kesepian.

"Hei seta.." panggilku. Seta adalah nama yang kuberikan padanya. Dia bilang kalau dia tidak tahu jati dirinya. Dia pun tidak ingat dengan namanya. Karna itu aku memberinya nama seta.

"Hmm??.. siapa??". Tanyanya dengan wajah polosnya. Kalau menurutku itu adalah wajah bodohnya.

"Apa maksudmu siapa. Aku memanggilmu idiot".

"Ohhh... tumben kau memanggilku dengan formal". Ujarnya dengan pandangan curiga.

"Apa maksudmu.. memang aku tidak boleh memanggilmu dengan nama itu... lagipula aku yang memberikan nama itu padamu". Aku merasa jengkel dengan wajahnya itu. Rasanya ingin sekali aku memukulnya.

"Yhaa tidak apa-apa sih". Balasnya. "Ada apa?".

"Emmm.. aku mau bertanya tentang-".

"Iann!!!!.. cepat turun". Aku mendengar panggilan dari ayah.

"Kau sudah dipanggil tuh. Nanti saja bertanyanya sana pergi sekolah hushhh". Ya ampun berani sekali hantu ini mengusirku dari rumah ku sendiri.

Aku keluar dari kamar dan langsung menuju meja makan. Disana sudah berdiri seorang lelaki dengan memakai apron berwarna biru tua. Yupp.... dialah ayahku. Namanya adalah wisnu weda pratama, Orang yang merawat ku sampai tumbuh besar seperti sekarang. Walaupun dia bukanlah ayah kandungku, aku tetap bersyukur dialah orang yang merawatku.

Zian The Indigo BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang