6. Diriku

232 28 2
                                    

Disaat itu juga, aku pingsan karena itu.

Dan aku juga menyadari kalau itu adalah Si anak magang

Baka.

Tunggu...

APA?!

Aku mengerjapkan mata dengan berat. Rasa pening masih menguasai kepalaku. Aku menatap langit-langit ruanganku yang gelap dengan sayup-sayup suara bising diluar

Ku melihat jam digital yang terdapat dimejaku, jam 06.00

Diatas keningku terdapat kompresan. Tubuhku juga terasa berat, panas dan benci kebisingan

Aku mengukur suhu tubuhku dengan merasakan nafasku.

"...hangat"

Pertanda, aku sakit. Itu sebab si Anak Magang RCB itu, baka.

Aku menengok kearah luar--lebih tepatnya lorong-- terlihat disana Nico membawa sebuah baskom

"Pasti ia akan menuju ruanganku" Gumamku kembali tidur di ranjang pasien diruanganku

"Huh.. dasar Taiga. Kenapa ia harus sakit sekarang?" Kesal Nico sambil mengganti kompresanku

"Sudahlah. Lebih baik aku main game lagi bersama yang lain" Ucap Nico sambil membawa baskom itu keluar

Aku melihat punggungnya sudah menghilang dibelokan lorong

"Bersama yang lain?" Gumamku

Aku berjalan secara pelan-pelan. Mengendap-mengendap kearah kamar Nico. Suara bising itu berasal dari kamarnya

"...Dan ternyata Emu bertemu dengan anak bebek itu. Emu menyadari anak bebek itu adalah Taiga yang sudah diubah DNAnya oleh Kiriya" Celoteh Parado sambil memainkan lakonan anak bebek

"Hahahaha!"

Semuanya tertawa kecuali, Emu, Kiriya dan Kuroto--termasuk aku--

"Kenapa aku harus dibawa-bawa sih?" Ucap Emu sambil mengerucutkan bibirnya

"Kiriya juga dibawa-bawa nggak kesel tuh" Celetuk Parado

"Dia gak merhatiin. Dia lagi main PSP bareng Kuroto" Ucap Nico

"SHIN DAN KUROTO!" Teriak Kuroto sambil fokus ke PSP nya

"Iyalah. Terserah. Eh, btw..., yang paling kasian 'kan Taiga-kun" Celetuk asal Nico

"Lagi sakit malah diomongin, tolol" Ucap Emu asal

"Lebih tepatnya, ghibah" Kata Poppypipopapo--Poppy-- menambahi

"Kasihan" Ucah Hiiro yang dari tadi hanya diam dan fokus dengan cake strawberrynya

PRAANG!

Aku memukul pintu besi yang menjadi batas lorong dan kamarnya,

Semuanya nampak terkejut. Mengalihkan pandangannya kepadaku.

"Jika kalian semua disini hanya untuk merendahkan diriku.., sebaiknya kalian keluar!" Bentakku kepada mereka dan berlari keluar

"Tunggu, Taiga!" Teriak Nico

"Taiga!" Ucap Nico memberhentikanku

"Lepaskan aku!" Bentakku

"Kau...,

Bukanlah Taiga yang kukenal.."

|| Beyond The Wind || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang