9. Poppy Si Rambut Pink

225 28 5
                                    


Dunia seakan berhenti.


"Ada apa dengan dia?" Ucapku memecahkan keheningan akan reaksi terkejut semuanya.

"Si rambut pink itu punya masalah apa?" Ucap Hiiro sambil melahap cherry di kuenya

"Biar Kuroto-san yang menjelaskannya" Jelas Parado

"Mungkin, kita tahu bahwa Poppy pipapo adalah pembantu kita di RCB. Tapi, bukannya aneh kalau seorang yang ditunjuk sebagai pembantu RCB adalah karakter visual dari Genm Corp."

"Itu 'kan perusahaanmu, Kuroto-san" Ucap Emu

"Bukan. Kau tahu sekarang yang memegang saham Genm Corp?" Ucap Kuroto

"Siapa?" Ucap kami bersamaan

"Dan Masamune." Ucap Kiriya sambil menggigit ujung kacamata hitamnya

"Bisakah kau tidak mengambil dialogku. Alu membencinya," kesal Kuroto sambil berlagak sok-sokan

"Berarti, apakah Poppy ada dibalik semua ini?" Tanyaku

"Bisa jadi. Namun, kuharap tidak." Jelas Kuroto

"Apakah kepemilikanmu terhadap Genm Corp masih ada? Kita bisa melacak apa yang terjadi di RCB juga," ucapku sambil menyederkan badanku ke tembok

"Aku masih memegangnya. Tapi, agar mereka tak curiga ... Mungkin aku akan menyuruh bawahanku,

Tsukuru Koboshi" jelas Kuroto tajam

"Tsukuru Koboshi, huh. Dia tak berguna dan bodoh. Aku tidak bohong," ucap Parado sambil menghela nafas

"Iya, kalau itu menurutmu. Orang bodoh mudah diperalat," ucap Hiiro tenang

"Kurasa kau ada benarnya, Hiiro-san." Ucap Emu sambil mengangguk

"Tapi, Poppy 'kan merupakan karakter visual yang memang dirancang menghibur dan menjadi perawat oleh Genm Corp. Berarti dia juga dicintai atau disukai semua orang, benar 'kan?" Ucap Parado

Kami semua mengangguk, termasuk aku.

"Jadi, itu memungkinkan kalau ....

Poppy juga diperalat menjadi mata-mata RCB!" Teriak Parado

Semuanya tersentak, apa yang dikatakan Parado juga ada benarnya. Bukan, 90% benar.

"Akhir-akhir ini memang Poppy-chan agak berubah. Dia justru agak 'kepo' dengan data-data privat," ucap Emu

"Tapi, sepenuhnya belum benar. Poppy selalu berada di RCB, dan kita juga. Masamune, Lovelica dan Graphite juga tak pernah mendekati Poppy," ucap Parado

"Apakah dia juga tak pernah mengobrol dengan Geng Masamune itu?" Tanyaku sambil memainkan sehelai rambutku

"Tidak. Bahkan Poppy hanya malu-malu untuk mendekati mereka. Tak lain lagi kalau Poppy juga malas bertemu orang baru. Ingat 'kan saat Emu baru magang juga Poppy hanya menatap Emu? Tidak berani berbicara dengannya" ucap Kiriya yang daritadi hanya asik menyimak

"Ah, iya. Bahkan aku juga pernah sampai suka dengannya karena dia imut~" ucap Emu terang-terangan. Tanpa rasa malu, dan-

PLAK!

"Sa ae lu Emu! Lagi serius malah ngebucin!" Ucap Parado sambil menjitak kepala tersayang kakaknya itu.

"Ya maap," lirih Emu sambil mengusap kepalanya yang tak berdosa

"Jadi, kita juga harus memantau Poppy?" Ucap Hiiro

Kami semua mengangguk, "Ya. Kita semua setuju,"

"Sekarang aku yang boleh bercerita, ya?" Jelasku, mereka menoleh menatapku dengan tatapan serius

"Ini tentang Nico Saiba, Gamer Jenius N."

|| Beyond The Wind || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang