11. Change

34 6 2
                                    

Clara P.O.V

Sudah satu tahun sebelas bulan hubunganku dengan Guanlin.

Ya, sudah selama itu.

Nilai-nilai Guanlin meningkat cukup besar, ia mendapati peringkat 13 di sekolah.

Siapa bilang hubunganku dan Guanlin selama satu tahun lebih ini baik-baik saja?

Tidak, kami juga sering bertengkar seperti pasangan lain.

Dan kalian tahu?

Semenjak kelas tiga semester dua ini ia berubah.

Dia menjadi dingin dan menghindariku, entah apa penyebab dia tiba-tiba berubah seperti itu.

Mungkin ia ingin fokus belajar?

Ya, mungkin dia ingin fokus belajar dulu.

Kadang aku berpikir semenjak kehadiran Shin Ryujin dalam kehidupan Guanlin, pria itu menjadi berubah.

Jika kalian tidak tahu siapa itu Shin Ryujin, dia adalah teman dekat Guanlin yang pindah kesekolah kami saat kelas tiga.

Ryujin sangat cantik, baik, wanita yang periang, ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja.

Dia sekelas denganku, dan Guanlin juga sekelas denganku.

Saat mengetahui bahwa Guanlin satu kelas denganku aku merasa senang dan juga merasa sakit.

Guanlin selalu saja bersama Ryujin, mereka berdua selalu bercanda dan tertawa.

Sedangkan aku?

Hanya tersenyum tipis melihatnya, menahan rasa sakit yang kutahan saat melihat Guanlin dan Ryujin berdua layaknya orang yang sedang berpacaran.

Untungnya masih ada Umji satu kelas denganku, jadi aku merasa tidak terlalu kesepian.

"Guan, nanti pulang sekolah bareng yah?" Aku berdiri di samping Guanlin yang sedang berbicara dengan Woojin.

Guanlin menoleh dan menatapku dingin, "gua udah ada janji sama Ryujin, pulang sekolah ini gua sama dia mau jalan."

Ucapan Guanlin terdengar biasa saja, tapi itu menbuat hatiku sakit.

"Sebenernya pacar kamu itu aku atau Ryujin sih Guan?! Kenapa semenjak ada Ryujin kamu jadi berubah gini?!" Aku mencoba mengntrol emosiku yang sudah kutahan selama ini.

"Ryujin temen gua, jadi wajar kalo gua deket sama dia. Lo gak usah mikir yang aneh-aneh deh!"

Baiklah, mataku sudah merah, aku sedang mati-matian menahan tangisku agar tidak pecah.

Aku memaksakan untuk tersenyum, "ok fine, up to you."

Setelah mengucapkan itu aku langsung berbalik dan berjalan dengan air mata yang membasahi pipiku.

Aku bisa mendengar suara Woojin dan Guanlin yang sedang beradu mulut.

"Lo apa-apaan sih Guan?! Kenapa lo gitu ke Clara?!"

"Dia yang apa-apaan!"

Aku berjalan menuju toilet untuk menenagkan diriku, tapi sialnya saat aku masuk di situ ada Umji dan Mina yang sedang berhias.

Umji dan Mina terkejut saat melihat mata dan hidungku merah akibat menangis.

"Clara lo kenapa?!" Mina menangkup kedua pipiku, memperhatikan mata dan hidungku yang merah.

Aku hanya mengeleng pelan saat Mina bertanya seperti itu.

Aku berjalan menuju wastafel lalu membilas wajahku dengan air.

[✔] I Hate You But I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang