5. Stay Overnight

59 8 1
                                    

"Eh, lo tau gak?"

"Gak, gak tau, dan gak mau tau!" Acuh Clara.

"Dih!" Umji merotasikan bola matanya.

"Guanlin katanya pindah rumah!" Clara yang mendengar itu hanya menghembuskan napasnya pelan.

"Udah tau," singkatnya.

"Hah? Tumben? Biasanya lo bodo amatan ama si Guanlin." Sekali lagi, Clara menghembuskan napasnya mendengar pertanyaan Sahabatnya itu.

Memang benar dia bodo amatan dengan berita tentang Guanlin, tidak hanya Guanlin. Dia juga masa bodo dengan berita orang-orang di sekitarnya. Tapi... kalian tau sendirikan jika Guanlin pindah di mana?

"Orang dia pindahnya di sebelah rumah gua," gumam Clara sangat kecil hampir seperti bisikan, namun Umji dapat mendengarnya dengan jelas.

"Hah sumpa lo?!" Pekik Umji yang langsung berdiri dari duduknya membuat ia menjadi pusat perhatian di kelas.

"Dih kecil-kecil dikit bisa gak?!" Clara menatap Umji dengan tatapan tajam. Menyuruh temannya itu agar memelankan suaranya.

"Yah maap," Umji kembali duduk menghadap Clara. "Tapi seriusan lo?" Umji kembali bertanya.

"Bacot amat dah lo njir! Jadi gak nih mau nyalin PR gua! Ntar keburu masuk! Gua sempelin kertas juga nih mulut lo lama-lama!" Clara mulai kesal.

"D-dih ngegas! Yudah iya nih aku nulis," Umji langsung bergegas menyalin Pr Fisika milik Clara.



.
.
.



"Woi jangan main aja lo! Lo di sini tuh buat belajar, bukan buat main!"

"Iya iya bentar lagi. Lo marah-marah mulu dari tadi heran gua," Guanlin tidak melepaskan pandangannya dali layar TV, ia sedang bermain Ps dengan Chanwoo.

Prakk!!

"Sakit anjer!" Guanlin mengusap kepalanya yang sakit, Clara melemparnya dengan remot TV.

"Makanya kerjain dulu nih soal! Lo tuh kesini buat belajar, bukan buat main Ps sama adek gua!" Clara melempar buku kepada Guanlin.

Guanlin menaru Stik Ps di lantai lalu ia mendekati Clara dengan perlahan, "lo emosian mulu dah dari tadi. Heran gua, pms lo?" Guanlin memelankan suaranya di akhir kalimat.

Brukk!

"Serah lo!" Clara berjalan menaiki tangga menuju kamarnya setelah mendorong tubuh Guanlin.

Chanwoo dan Guanlin saling memandang usai melihat kepergian Clara dari tempat itu.

"Tuh bocah napa dah emosian mulu dari tadi," Ucap Guanlin.

"Bawaan pms kali," balas Chanwoo. "Udah sih biarin aja, lanjun maen yok bang,"

"Skuy lah!"

Mereka berdua kembali bermain, tidak memperdulikan Clara yang tadak tahu sedang apa ia di kamarnya.



.
.
.




"Dekkk!!"

"Oi!"

"Chanwoo!!"

"Jung Chanwoo!"

"WOI BANGSAT LO PUNYA KUPING GAK SIH ANJER!"

Clara menjerit kesal, memaki adik laki-lakinya yang tak kunjung datang kekamarnya itu.

"Napa sih sat! Nganggu aja lo malem-malem gini," akhirnya Chanwoo datang menghampirinya.

[✔] I Hate You But I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang