15. Don't Leave, Please

49 4 5
                                    

Clara demam tinggi, dia terpaksa harus di rawat inap di rumah sakit. Sudah dua hari dia di rawat di rumah sakit, kondisinya sangat buruk, dia tak ingin makan, hanya diam saja.

Clara menatap atap langit-langit rumah sakit, dia benar-benar tak bersemangat.

Umji dan Mina berusaha menghibur sahabatnya itu namun tak berhasil, sudah banyak cara yang mereka lakukan agar Clara bisa tersemyum.

Ibu Clara, Taeyeon di paksa pulang untuk mengistirahatkan dirinya, sedangkan ayahnya sedang berada di luar negeri jadi tidak bisa merawat Clara. Jadi Mina, Umji dan Minkyu yang menjaga Clara sekarang.

"Clara... makan dulu, ya? Sedikit aja." Umji menyodorkan sesuap nasi, namun Clara menolaknya, dia benar-benar tak nafsu makan.

Ah sial, Mina dan Umji ingin menangis melihat keadaan sahabatnya itu sekarang.

Pintu tiba-tiba terbuka, ibu Clara datang, dia lalu menghampiri Clara yang sedang terbaring lemah.

Taeyeon bertanya kepada kepada Minkyu apakah anaknya itu ingin makan, Minkyu mengeleng menjawabnya.

Taeyeon mengambil alih untuk menyuapi Clara makan, dia membujuk anaknya itu untuk makan walaupun hanya sedikit yang penting perutnya harus terisi. Setelah cukup lama di bujuk akhinya Clara luluh juga, dia hanya makan lima sendok setelah itu sudah.

Minkyu mendapatkan telepon dari Woojin, pria itu mengangkat panggilan tersebut.

Mata Minkyu membulat mendengar ucapan Woojin, ia mematikan panggilan tersebut lalu menatap Clara yang menatapnya heran.

"Dari siapa Kyu?" Tanya Mina yang penasaran ketika melihat reaksi Minkyu.

"Clara..."

Clara menatap Minkyu heran, ada apa dengan pria itu?

"Guanlin... berangkat ke New York, dan 2 jam lagi dia berangkat."

Tubuh Clara langsung lemas mendengar ucapan Minkyu.

"Ma..." Clara menatap ibunya lemas, "ma, Clara mau nyusul Guanlin..." Clara menangis memohon kepada ibunya.

"Clara, kamu masih sakit."

Clara terus memohon kepada ibunya agar diberi izin, dia terus menangis mengingat Guanlin akan pergi.

Taeyeon yang tak tega melihat anaknya itu menangis akhirnya memberi izin, Clara di temani oleh Minkyu, Umji dan Mina ke bandara.


.
.
.
.


Mereka pergi ke bandara menggunakan taxi, Clara terus menyuruh supir taxi itu agar melaju dengan cepat.

Untungnya jarak dari rumah sakit tidak terlalu jauh, jadi mereka cepat sampai.

Clara langsung berlari memasuki bandara, meninggalkan teman-temannya. Matanya sibuk mencari keberadaan Guanlin, dia hampir putus asa ketika tidak menemukan keberasaan pria yang sedang di carinya.

"Guanlin!" Clara langsung berlari lalu langsung menghamburkan kedalam tubuh Guanlin, memeluk pria itu dengan erat seolah tidak ingi laki-laki itu pergi.

Guanlin terkejut saat Clara datang dan tiba-tiba memeluknya, dia menatap tajam Woojin, pasti dia yang memberi tahu Clara. Padahal dia sudah memberi tahu apapun kepada Clara bahwa dia akan pergi ke Amerika.

"Jangan pergi," lirih Clara yang masih memeluk tubuh Guanlin.

"Kamu ngapain di sini? Kenapa pergi dari rumah sakit?" Tanya Guanlin lembut, mengalihkan topik pembicaraan.

"Kamu sendiri ngapain mau ke New York?!" Guanlin langsung terdiam, dia tak bisa berkata apa-apa lagi sekarang.

Guanlin melepaskan pelukan Clara lalu menunduk, menyamakan tingginya dan gadis itu.

[✔] I Hate You But I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang