8. First Love

60 6 23
                                    

Part ini bisa membuat para joned iri dan dengki:) hehehehe:)
Bwhaaaa (ketawa jahad:>)

"Kau adalah cinta pertamaku, setiap hari
Sama seperti salju di musim semi, aku menunggumu
Hari-hari yang mendebarkan hati, malam-malam penuh mabuk
Hatiku terasa aneh setiap kali angin bertiup"

Sondia - First Love (Ost Extraordinary You)



Clara sedang duduk di bawah pohon taman sekolahnya sambil mendengarkan lagu dan cemilan yang menemaninnya.

Duduk di atas rumput-rumput hijau lalu udara yang menyejukkan memang paling menyenangkan.

Suasana ditaman tersebut sangat sepi, seluruh orang sedang menonton pertandingan bola antar kelas, namun Clara memilih untuk menyendiri di taman.

Jika ditanya alasan mengapa ia tidak menonton pertadingan adalah dia pusing mendengar teriak-teriakan yang sangat kencang itu.

"Siapa sih?!"

Clara berteriak saat ada seseorang menyambar makanannya dari tangannya.

Clara menoleh kesampingnya lalu menemukan Guanlin dengan wajah tanpa dosa memakan makanan Clara.

Clara menatap tajam Guanlin yang entah sejak kapan duduk di sebelahnya sedang memakan makanan miliknya itu.

"Apa?" Tanya Guanlin yang merasa di tatap oleh Clara.

"Asal nyomot makanan orang aja!" Clara mengambil kembali makananya dari tangan Guanlin lalu menaruhnya di sampingnya.

"Kan aku minta," Guanlin memanyunkan bibirnya.

"Kalo minta itu ngomong dulu Lai Guanlin," Clara mulai gemas sendiri kepada Guanlin, ingin rasanya Clara menyentil ginjal milik Guanlin sakin gemasnya.

"Lo kenapa gak nonton tuh pertandingan? Malah disini sendirian."

"Lo sendiri kenapa gak main bola?" Bukannya menjawab pertanyaan Guanlin, Clara malah bertanya balik kepada Guanlin.

"Gua kan anak basket,"

Clara mengangguk. "Eh tapikan lo juga bisa main bola,"

"Lagi males aja." Clara hanya ber-oh kecil lalu kembali mengangguk.

Hening kemudian, baik Clara maupun Guanlin sama-sama diam. Hanya terdengar lagu yang Clara putar tadi dari hpnya.

Clara terkejut saat Guanlin tiba-tiba tidur di pangkuannya. Ia ingin berontak namun ia hanya pasrah, percuma juga berontak hasilnya juga akan tetap sama saja.

"Udah diem, gua numpang tidur bentar." Guanlin memejamkan matanya.

Cukup lama diam, akhirnya Clara membuka suara. "G-guan..." Clara mengumpat dalam hati, kenapa ia gugup?

Tak ada jawaban, Clara pikir Guanlin sudah tertidur. Clara memperhatikan wajah Guanlin, wajah yang bak pangeran, rahangnya yang kokoh, hidungnya yang mancung lalu kulit Guanlin yang putih.

Jika dipikir-pikir, Guanlin terlihat lebih sangat tampan jika dilihat dari jarak dekat.

Dan Clara sekarang tersadar bahwa ia mencintai pria yang sekarang ini sedang bersamanya, pria yang dulu ia benci. Lai Guanlin.

Clara jadi mengingat ucapan Umji waktu itu.

"Tiati loh Ra, jangan benci-benci amat ntar lu cinta lagi sama Guanlin."

[✔] I Hate You But I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang