Sakura menatap kearah lautan melalui jendela mobil yang Sasuke kendarai dengan kecepatan sedang, birunya laut rasanya menenangkan hatinya namun ketika melihat laut rasanya ingatannya tentang ayahnya melintas dibenaknya.
Sakura masih ingat, ia selalu pergi ke pantai bersama ayahnya setiap ulang tahun ibunya ditengah kesibukan ayahnya pada saat itu.
Ia merindukan orang tuanya terutama ayahnya, ia tak pernah melewatkan satu malam pun untuk memikirkan bagaimana keadaan ayahnya, apakah ayahnya baik-baik saja? Apakah ayahnya makan dengan benar? Apakah ayahnya memasang obat nyamuk sebelum ia tidur karena biasanya Sakura yang memasangnya.
Kini dirinya merasa miris pada dirinya sendiri, disaat ayahnya tengah dalam situasi buruk ia malah ada di tempat asing seperti Albania untuk menyelamatkan dirinya sendiri meskipun bukan keinginan dirinya sendiri tapi ia tetap merasa bersalah.
"Apa yang kau pikirkan?"
Suara bariton Sasuke memecahkan keheningan dan membuyarkan lamunan Sakura membuat gadis itu kini menatapnya sambil menarik helaian rambutnya kebelakang telinganya.
"Aku..." Ucap Sakura pelan menggantungkan kalimatnya sambil kembali menatap kearah laut.
"Hanya memikirkan ayah ku" Lanjut Sakura pelan dengan suara yang jelas-jelas menunjukkan sebuah kerinduan yang menyedihkan.
"Ayahmu pasti baik-baik saja" Jawab Sasuke sementara Sakura nampak meremas ujung baju yang ia kenakan.
"Bisakah aku kembali ke Jepang?" Tanya Sakura menatap Sasuke dengan pengharapan penuh.
"Aku tidak tahu tapi sepertinya kau belum boleh kembali karena terakhir kali aku mendengar kabar bahwa kondisinya kurang baik" Jelas Sasuke membuat Sakura kaget.
"Kurang baik? Apa maksud mu dengan kata kurang baik? Apa yang terjadi pada ayah ku?!" Ucap Sakura panik hingga Sasuke menepikan mobilnya.
"Ayah ku tidak kenapa-kenapa kan?" Tanya Sakura hingga Sasuke menyentuh bahu Sakura.
"Sakura..." Panggil Sasuke ketika tubuh Sakura mulai bergetar secara perlahan.
"Aku mengkhawatirkan ayah" Ucap Sakura pelan dengan air mata yang mulai turun dari pelupuk matanya.
Secara perlahan Sasuke membawa kepala Sakura ke depan dada bidangnya lalu memeluk tubuh mungil gadis itu yang nampak rapuh.
Hal yang tak pernah Sasuke bayangkan, dibalik sosok Sakura yang akhir-akhir Sasuke kenal sebagai sosok dokter yang tangguh, cuek dan galak ternyata gadis itu juga memiliki sisi kerapuhan membuat Sasuke ingin melindung nya.
Sasuke ingin menjaga dan melindung permata seindah dan semenawan Sakura hingga ia mengeratkan pelukannya lalu melepaskan nya ketika gadis itu sudah mulai tenang.
"Jangan menangis lagi" Ucap Sasuke mengusap bahu Sakura secara perlahan ketika gadis itu mengusap air matanya.
"Dengar Sakura, kau ada disini adalah pilihan terbaik karena jika kau ada di Jepang, kau hanya akan mempersulit keadaan" Ucap Sasuke sedikit memberikan pengertian.
"Tapi aku tak bisa hanya diam disini ketika Ayah ku sedang mengalami kesulitan" Sanggah Sakura dengan emerald teduhnya yang bergetar.
"Sekarang disana berbahaya Sakura, tolong mengerti lah" Ucap Sasuke namun Sakura malah menggeleng pelan.
"Kau tidak mengerti perasaan ku saat ini Sasuke" Ucap Sakura membuat Sasuke menarik nafas panjang.
"Aku hanya tak ingin kau terluka" Jelas Sasuke namun Sakura justru menurunkan tangan Sasuke dari bahunya.
"Aku tak peduli jika aku akan terluka, aku hanya ingin berada disisi ayahku hingga akhir. Aku ingin melewati semua ini bersama ayah" Jawab Sakura membuat Sasuke menarik nafas panjang.
"Aku tak bisa membiarkan mu pergi" Ucap Sasuke membuat Sakura melebarkan matanya.
"Kenapa?!" Ucap Sakura mencengkram pakaian yang Sasuke kenakan lalu mengguncangkan tubuh pria itu.
"Tugas ku adalah menjaga mu disini sampai Presiden menarik tugas ku" Jawab Sasuke pelan namun sukses membuat Sakura memukul dadanya.
"Kau jahat Uchiha!" Teriak Sakura memukul dada bidang Sasuke berulang kali.
Sasuke membiarkan Sakura melakukan semuanya sesukanya, Sasuke hanya diam ketika Sakura berteriak dan memakinya dengan air mata yang kembali mengalir.
"Sudah cukupkah? Aku bisa memberi mu pistol jika kau perlu itu, lakukan sesuka mu, kau bahkan bisa membunuh ku tapi tidak dengan meminta ku membawa mu kembali ke Jepang" Ucap Sasuke membuat Sakura terdiam.
"Kenapa hal seperti ini bisa terjadi dihidup ku?" Tanya Sakura dengan suara lirihnya membuat Sasuke menarik nafas panjang.
Sasuke keluar dari mobil dan berjalan memutar mobil lalu membukakan pintu untuk Sakura yang menatapnya lama.
"Keluarlah" Ucap Sasuke membuat Sakura keluar dari mobil itu hingga Sasuke menutup pintu mobil itu.
Sasuke berjalan menuju pinggiran jalan yang berupa tebing itu hingga Sakura berdiri disamping nya.
"Kenapa kita tak jadi meneruskan perjalanan kita?" Tanya Sakura sambil mengusap wajahnya.
"Aku tak mungkin pergi dengan perempuan yang pikirannya tak terkendali seperti mu, tenangkan terlebih dahulu emosi mu" Ucap Sasuke membuat Sakura terdiam.
Sasuke memejamkan matanya sejenak lalu menarik lengan Sakura untuk mendekat kearahnya. Sasuke mengambil pistol dari dalam tas pinggangnya dan berbalik lalu melihat 5 orang asing dihadapannya.
"Wah refleks yang bagus" Komentar salah seorang dari lima orang asing itu.
Lima orang itu secara bersamaan melempar sesuatu yang mengelilingi Sasuke dan Sakura membuat Sasuke menyipitkan matanya.
"Bom" Guman Sasuke namun dapat didengar baik oleh Sakura yang berada disampingnya.
"Bom?" Ucap Sakura mengulangi ucapan Sasuke dengan rasa takut dan tidak percayanya.
"Siapa yang mengirim kalian?" Tanya Sasuke dengan datar dan tajam, sebuah nada yang cukup menginterogasi.
"Kau tidak perlu tahu siapa yang menyuruh kami, yang kau perlu tahu adalah datang pada kami, tutup mulut dan biarkan wanita ini mati" Ucap salah seorang dari lima pria asing itu membuat Sasuke geram.
"Kau hanya punya waktu sedikit, bom itu akan meledak" Lanjutnya membuat Sakura menatap Sasuke yang mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Sakura.
"Saya Kapten Uchiha Sasuke, bersumpah untuk negara bukan untuk menjadi pengkhianat negara" Ucap Sasuke lantang membuat orang-orang itu tertawa.
"Itu pilihan mu Kapten" Ucap salah satu dari lima pria asing itu mengarahkan pistolnya kearah Sakura.
"Sasuke..." Guman Sakura ketakutan hingga Sasuke memeluknya dengan begitu erat.
"Apakah aku akan mati hari ini?" Tanya Sakura dengan suara yang terdengar amat lirih itu.
"Semua akan baik-baik saja, percayalah pada ku Dokter" Jawab Sasuke yang hanya bisa membuat Sakura terdiam.
"Tugas ku adalah menjaga mu jadi tak akan kubiarkan mereka melukai mu Dokter" Ucap Sasuke menarik tubuh Sakura kemundur.
Sakura terkejut ketika Sasuke menarik tubuhnya kebelakang yang tak lain adalah menjatuhkan tubuh mereka ke dasar laut.
"Aku disini" Ucap Sasuke memejamkan matanya ketika tubuhnya dan Sakura hendak menyentuh lautan.
Dan dalam hituangan menit, tubuh keduanya benar-benar jatuh kedalam lautan itu tanpa bisa diketahui mereka masih hidup atau sudah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Army
FanfictionPemberontak sebagian rakyat Jepang yang dipicu oleh beberapa oknum membuat Kizashi selaku Presiden Jepang harus berada di situasi buruk, belum lagi sebagian rakyat akan berusaha untuk melukai keluarganya. Kizashi pun memutuskan untuk mengirim putri...