Chapter 13: In Danger

6.5K 722 100
                                    

Sasuke menatap langit-langit kamarnya setelah sekian lama ia tak menempati kamarnya itu. Ia tiba di apartemen nya sekitar 8 jam yang lalu dan ini sudah pagi namun pria bermarga Uchiha itu masih enggan untuk beranjak dari kasur empuknya.

Seharusnya ia kekantor pagi ini untuk membuat laporan tapi tubuhnya masih terasa lesu setelah mengemudikan helikopter dalam kurun waktu yang lumayan lama.

Tak apa lah jika ia tak pergi kekantor hari ini, komandan nya juga mungkin bisa memahami itu karena mau bagaimana pun Sasuke juga manusia biasa, ia juga bisa lelah.

Sasuke meraba sisi ranjangnya hingga ia menemukan ponselnya lalu menatap layar ponselnya itu cukup lama. Ia penasaran apakah Sakura sudah bangun sekarang tapi ia tak bisa menghubungi gadis itu karena ia tak punya nomor ponselnya.

"Aku menciumnya beberapa kali tapi aku tak punya nomornya, keren sekali" Ucap Sasuke sambil mendengus geli.

Suara bell apartemen nya tiba-tiba terdengar membuat Sasuke mau tak mau beranjak dari ranjangnya dan membuka pintu.

"Selamat pagi Tuan, ini ada paket" Ucap seorang pria didepan pintu apartemen Sasuke membuat Sasuke mengangguk pelan.

Sasuke pun mengambil sebuah kotak yang pria itu sondorkan lalu membawa kotak itu masuk kedalam apartemen nya dan meletakan nya diatas meja.

Secara perlahan Sasuke membuka kotak itu dan mendapati sebuah kue coklat yang nampak cantik dengan sebuah kertas berwarna putih.

Jemput aku, aku merindukan mu

-Hanna

Sasuke terkekeh pelan setelah membaca surat itu sambil geleng-geleng kepala lalu berdiri dan meletakan kertas itu didalam laci.

Hana itu kucing putih milik Sasuke, dia memang betina. Ketika pergi bertugas Sasuke biasanya menitipkan Hana di rumah orang tuanya dan sepertinya yang mengirim surat itu adalah Itachi, kakaknya.

"Benar-benar usil" Ucap Sasuke yang kembali mendudukkan dirinya namun baru saja duduk ponselnya sudah berdering nyaring.

Sasuke kembali beranjak dari duduknya dan mengambil ponselnya lalu mengangkat panggilan pada ponselnya tanpa melihat nama yang tertera disana.

"Kapten"

"Ah Komandan"

"Datanglah jam 9 ke Istana, ada pertemuan mendadak"

"Kenapa aku? Pangkat ku tak setinggi itu untuk hadir pada rapat di Istana"

"Presiden yang mengundang mu langsung, datang saja"

"Hn perintah diterima, hormat"

Sasuke segera bersiap untuk pergi ke istana padahal ia sedang sangat malas untuk berpergian bahkan mandi pun rasanya malas tapi tugas tetaplah tugas, mau tak mau ia harus pergi.

Setelah siap dengan pakaian dinas militernya Sasuke pun segera pergi dengan mengendarai mobil sport hitam yang sudah lama tak ia kendarai.

Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama akhirnya Sasuke tiba di istana namun sebelum masuk ke istana ia melewati begitu banyak pengecekan agar bisa masuk ke istana.

Sasuke berjalan dengan langkah tegas memasuki aula istana hingga ia melihat begitu banyak orang penting di sana tak terkecuali sang komandan dan Kizashi.

"Kapten Uchiha Sasuke" Panggil Kizashi hangat sambil berjabat tangan dengan Sasuke.

"Presiden Kizashi, senang bertemu Anda" Ucap Sasuke dengan senyum tipisnya.

"Ah iya, aku sangat berterima kasih pada mu karena sudah menjaga Sakura" Ucap Kizashi membuat Sasuke mengangguk pelan.

"Sudah tugas saya, ngomong-ngomong ada keperluan apa saya dipanggil kemari?" Tanya Sasuke sopan membuat Kizashi tersenyum tipis.

"Aku ingin membicarakan tentang keamanan Sakura, aku mendengar dari nya jika terjadi sesuatu" Jelas Kizashi membuat Sasuke mengangguk pelan.

"Dimana dia? Seharusnya dia ada disini jika ini menyangkut dia" Tanya Sasuke sambil mengedarkan pandangan nya namun tak kunjung menemukan Sakura.

"Ah dia pergi bekerja padahal aku sudah melarang nya tapi tenang saja Asuma sudah menyiapkan pengawalan yang ketat" Jelas Kizashi membuat Sasuke terdiam.

Sasuke lumayan kaget mendengar nama itu dari mulut Kizashi. Asuma, pria yang tengah ia curigai sebagai dalang dibalik semua kekacauan ini.

Tanpa pikir panjang Sasuke berlari keluar istana membuat sang komandan terus meneriaki namanya namun Sasuke tak menghentikan larinya.

Sasuke memasuki mobil nya dan mengendarai mobilnya dengan begitu cepat menuju rumah sakit dengan perasaan yang tidak tenang.

Setibanya dirumah sakit Sasuke segera menuju resepsionis untuk menanyakan Sakura namun sang resepsionis mengatakan jika Sakura membeli susu di caffe yang tak jauh dari rumah sakit.

"Apa tadi ada perempuan berambut merah muda kemari?" Tanya Sasuke yang langsung menanyakan Sakura ketika ia sampai di caffe itu.

"Tadi dia pergi dengan pacarnya, mabuk katanya" Jawab salah satu pelayan dicaffe itu.

"Pacar? Kearah mana dia pergi?" Tanya Sasuke tak yakin jika Sakura benar-benar pergi dengan pacarnya apalagi ketika ia mendengar kata 'mabuk'.

"Kearah sana" Ucap sang pelayan sambil menunjuk kearah jalanan lurus yang lumayan panjang.

'Itu kan jalan menuju pelabuhan' Batin Sasuke semakin khawatir sambil menatap arah jalan itu.

"Terimakasih" Ucap Sasuke membuat pelayan itu mengangguk pelan sementara Sasuke kembali memasuki mobilnya.

Sasuke melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata menuju jalanan panjang itu hingga ia mulai melihat pilar-pilar panjang di pelabuhan itu.

Dari kejauhan juga Sasuke melihat Sakura tengah ditarik secara paksa oleh lima orang yang pernah mereka temui di Albania.

"Tolong?!!!"

Sakura berteriak sambil meronta-ronta meminta agar dirinya segera dilepaskan membuat adengan tarik menarik pun terjadi.

Sasuke semakin mempercepat laju mobilnya sambil membuka pintu mobilnya lalu menarik tubuh Sakura untuk masuk kedalam mobilnya.

Sakura kaget dengan hal yang terjadi begitu tiba-tiba itu sementara Sasuke segera menutup pintu mobilnya dan memutar mobilnya keluar dari daerah pelabuhan itu.

"Kapten?!" Ucap Sakura tak percaya sementara Sasuke tak terlalu menghiraukan nya karena ia terlalu sibuk melihat dua buah mobil mengejar mobilnya melalui kaca spion.

Suara tembakan pun terdengar membuat Sasuke mengeram rendah sementara Sakura nampak begitu panik.

Sasuke mengeluarkan ponsel dari dalam saku bajunya lalu segera menghubungi seseorang yang segera mengangkat panggilannya.

"Lacak ponsel ku"

Setelah mengatakan itu Sasuke langsung mematikan sambungan telponnya dan semakin mempercepat laju mobilnya.

"Kage bagaimana ini?" Ucap Sakura panik sekaligus takut membuat Sasuke meliriknya sejenak.

Sasuke mengangkat tangannya dan menyentuh sebuah tombol disana lalu pindah ke kursi belakang membuat Sakura kaget.

"Apa yang kau lakukan?!" Pekik Sakura ketika melihat tak ada orang yang mengemudi.

"Mobilnya bergerak otomatis" Ucap Sasuke ketika pria itu membuka sebuah kotak yang berisi begitu banyak senjata.

Sasuke menurunkan kaca jendela mobilnya lalu mengeluarkan tangannya yang memegang senjata dan mulai menembak dengan begitu akurat, ia menembak tepat di ke empat ban dua mobil yang mengejarnya itu.

"Kembali ke apartemen" Ucap Sasuke membuat mobil itu segera berbelok ketika berada di persimpangan jalan.

Sasuke kembali ke bangku pengemudi dan menekan tombol yang tadi ia tekan sambil melirik kearah Sakura sejenak.

My Perfect Army Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang