Sakura duduk disebuah reruntuhan bangunan sambil melihat para tentara yang tengah berkeliling tanpa atasan dan memperlihatkan tubuh atletis mereka.
"Asupan yang bagus" Guman Sakura dengan senyum miringnya hingga ia tak sengaja melihat Sasuke berdiri tak jauh dari tempat nya.
Sai datang menghampiri Sasuke dan bicara sesuatu yang nampak nya serius membuat Sakura penasaran dan buru-buru menghampirinya.
"Kita kesana sekarang" Ucap Sasuke pada Sai ketika Sakura berada didekatnya.
"Ada apa?" Tanya Sakura membuat Sasuke menoleh kearah Sakura yang nampak mengerutkan keningnya.
"Teman-teman anak kecil yang kemarin sepertinya juga keracunan" Jelas Sasuke membuat mata Sakura melebar.
"Kalau begitu aku akan ikut" Ucap Sakura membuat Sasuke mengangguk pelan lalu kembali menatap Sai.
"Panggil kan Dokter Hinata" perintah Sasuke membuat Sai mengangguk dan segera pergi untuk memanggil Hinata.
Mereka pun pergi menuju sebuah desa kecil yang hanya dihuni oleh anak-anak kecil yang nampak sangat tidak terawat.
Sakura adalah orang pertama yang turun dari mobil dan melihat anak-anak kecil itu terbaring diatas kain tipis dan nampak kesakitan.
"Me ndihmo!" Teriak seorang anak kecil yang mengatakan 'Tolong aku' dengan wajah pucatnya.
"Kur ndodhi e gjithë kjo?" Tanya Sasuke yang mengatakan 'Kapan semua ini terjadi?' namun semua anak kecil itu menggeleng-gelengkan kepala mereka pertanda mereka tak tahu.
"Biar aku yang periksa" Ucap Hinata sedikit menubruk tubuh Sakura membuat tubuh gadis itu linglung.
Sasuke menahan tubuh Sakura sebelum gadis itu terjatuh sementara Sakura buru-buru menjauhkan tubuhnya dari Sasuke.
Hinata menyentuh pergelangan salah seorang anak kecil disana lalu mengeluarkan suntikan dari dalam tas ransel yang ia bawa.
"Maaf Dokter tapi sepertinya suntikan bukan lah hal yang tepat" Ucap Sakura berusaha menahan Hinata.
"Aku tahu apa yang aku lakukan" Ucap Hinata dengan nada ketusnya membuat Sakura terdiam.
Selintas Sakura menyadari bahwa Hinata tak menyukainya tapi karena apa? Ia bahkan tak pernah menyinggung perasaan gadis itu.
"Tapi Dokter, sebaiknya Anda mempertimbangkan tindakan Anda" Ucap Sakura membuat Hinata menatapnya tajam.
"Bisakah kau menutup mulutmu?" Tanya Hinata sedikit mendesis dan menatapnya tajam.
"Nuk dua të injektohem" Ucap anak kecil yang tangannya dipegang oleh Hinata yang mengatakan 'Aku tak ingin disuntik'.
"Dia tidak ingin di suntik" Ucap Sasuke membuat Hinata mengeram rendah karena Sasuke tak mendukung nya sama sekali.
Dalam satu kali sentakan, Hinata menyuntik nadi anak kecil itu membuat Sakura melebarkan matanya hingga tak lama berselang tangan anak itu nampak membengkak besar dan dalam hitungan detik tangan kecil itu meledak bersamaan dengan tarikan nafas terakhir anak kecil itu.
Darah berceceran dimana-mana bahkan wajah, rambut, dan pakaian yang Hinata kenakan berlumuran darah sementara tubuh Hinata nampak terguncang hebat.
Sakura menutup matanya ketika melihat apa yang baru saja terjadi didepan matanya secara langsung sementara para anak-anak lainnya berteriak ketakutan menjauhi Hinata.
"Apa yang aku lakukan?" Ucap Hinata tak percaya dengan tangan yang gemetaran.
"Nuk dua të vdes!!" Teriak anak-anak itu yang menyerukan kata 'Aku tak ingin mati'.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Army
FanfictionPemberontak sebagian rakyat Jepang yang dipicu oleh beberapa oknum membuat Kizashi selaku Presiden Jepang harus berada di situasi buruk, belum lagi sebagian rakyat akan berusaha untuk melukai keluarganya. Kizashi pun memutuskan untuk mengirim putri...