2017Setelah Vira pergi menggunakan mobilnya, suasana menjadi hening. Hanya tersisa aku dan Viny di ruangan tersebut, kami masih saling memandang dalam kebisuan, ada perasaan canggung. Aku bingung harus berkata apa.
Akhirnya....
Tanpa basa basi, Viny melepas pakaiannya, dia menarik bagian bawah tanktop nya keatas melewati kepalanya. Kedua tangannya diangkat untuk melepas tanktop itu. Aku menikmati moment, dimana ketiak Viny yang putih dan mulus bisa kulihat dan aku hirup secara dekat. Aroma ini, aroma tubuh Viny sungguh memancing birahiku.
Anjir aku ngaceng lagi. Aku harus menahan. Sudah menjadi kode etik untuk fotografer tidak terpancing oleh modelnya. Kenapa hari ini berat sekali ya, biasanya ketika aku mendapat tugas serupa, pasti aku bisa melewatinya dengan kalem, tapi kali ini berbeda. Viny benar benar body goals banget, tubuhnya memenuhi fetishku, dan aku ngga bisa bohong bahwa aku tertarik secara seks dengan dia. Kalem... Kalem....
Selesai melepas tanktop, dia pun mencoba melepas beha yang kancingnya berada di punggung. Viny sedikit kesulitan melepasnya.
"Butuh bantuan?" Aku mengajukan bantuan.
"Boleh, hehe." Viny tertawa kecil.
Aku mendekat dan berdiri dibelakang punggungnya, aku bisa menghirup aroma tubuh dan rambutnya. Sedap sekali. Rambutnya yang hanya sebahu membuat punggung yang mulus dan putih bersih itu terlihat jelas. Aku meraih kancing beha miliknya, sengaja aku melambatkan gerakanku, agar aku bisa lebih lama menghirup aroma tubuh Viny. Jarak antara hidungku dan tengkuk Viny hanya beberapa senti. Setelah kancing lepas, Viny langsung bergerak menjauh, sambil memegangi beha nya agar tetap menempel di dadanya.
"Kok lu nafasnya deket banget sih di tengkuk gw, jadi merinding..." tukas Viny sambil mengusap usap tengkuknya berusaha menghilangkan ketegangan.
"Sorry hehe, abisnya rambut lu wangi banget, shamponya apasih" jawabku.
Viny mulai melepas beha nya perlahan, nafasku mulai ngga beraturan. Aku melotot ngga mau kehilangan moment ini. Step by step aku perhatikan...
Srettt....
Akhirnya lepas juga,.....
Payudara mungil yang sedari tadi aku tunggu tunggu akhirnya menampakkan wujudnya juga. Payudara kecil dengan lingkaran yang tidak begitu lebar, bulatan coklat muda yang mungil dan puting kecil ke-merah-muda-merah-muda-an, sungguh pemandangan yang luar biasa. Aliran darahku semakin kencang, detak jantung dan nafasku mulai ngga beraturan, tititku sudah keras sekeras kerasnya. Berkali kali aku menelan ludah, ingin rasanya aku menjilat puting mungil itu, menyedot menggunakan mulutku, mengulumnya, kemudian meremasnya... hmmmmmm
Aku mengusap keringat di kening, terasa panas sekali, padahal di dalam ruangan ini terdapat AC dan menunjukkan suhu 17°. Aku mencoba menahan diri, mengalihkan pandanganku dari Viny dengan pura pura mengatur setting camera.
Tapi mataku ngga bisa menahan hasrat untuk melirik Viny saat ia melepas rok kremnya. Paha jenjangnya begitu menggoda untuk ku jamah, perutnya begitu menggoda untuk ku endus. Sllrrrrpp aku menelan ludah lagi.
Kini hanya tersisa celana dalam berenda hitam tipis yang masih menempel di tubuh indah Viny. Aku udah ngga sabar pengen liat vaginanya.
Viny terdiam sesaat sambil menutup dadanya menggunakan tangan. Karena terlalu lama, akhirnya aku mengajukan bantuan.
"Lama banget sih, siini gw bantuin buka." Kataku dengan muka tak sabar
"Ciyeee udah ngga sabar ya pengen liat? Yaudah sini copotin daleman gw." Jawab Viny dengan senyum menggoda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Terimakasih ya Viny, hehe
Fanfiction18+ Kisah pemuda yang tidak sengaja menemukan gadis yang bahkan tidak pernah ia impikan sebelumnya... =================== Apabila ada kesamaan nama dan tempat, mohon dimaklumi, cerita ini hanyalah rekayasa =================== Cerita ini adalah cerit...