2017Suasana saat itu sangat berisik dan riuh, orang orang berteriak serta berseru serapah, mengumpat tindak bejat kami. Suara ketukan di jendela makin kencang dan ramai. Awalnya hanya dari sisi kanan, namun sekarang merambah dari sisi kiri dan sisi belakang. Untung sebelum bermain dengan Viny barusan, aku sempat mengunci pintunya. Disitu aku panik dan bingung, diluar sudah ramai sekali, dipenuhi para warga yang murka..... mungkin sekitar 6 orang pria. Di samping kiriku ada Viny yang sedang menggigil ketakutan, tubuh nya dingin dan gemetar hebat. Dia menangis sambil menutup telinganya, berusaha meredam pendengarannya dari ketukan heboh dan caci maki warga yang menghujat kelakuan tidak terpuji kami. Kakinya dilipat di depan tubuhnya, diangkat keatas jok. Sambil sesekali berteriak hiteris ketika ada yang memakinya " Lonthe" .
Oke..... ini semua memang salahku, ngga seharusnya aku tadi menarik dia masuk ke dalem mobil lagi dan menciumnya. Harus nya tadi aku biarkan aja dia masuk rumah dan membiarkan dia beristirahat. Tapi...... yang sudah terjadi, ya terjadilah.
Kegaduhan belum berhenti, kini warga mencoba menggoyang goyangkan mobilku ke kiri dan ke kanan hendak menggulingkan mobilku, membuatku semakin panik. Aku meraih sarung di bawah dashboard dengan susah payah. Dengan guncangan guncangan tersebut, membuatku kesulitan bergerak. Aku melihat Viny masih menangis, bahkan sekarang tangisnya makin menjadi jadi, terdengar pilu di telingaku, membuatku makin merasa bersalah.
Akhirnya aku dapat meraih sarung itu dari bawah dashboard. Langsung aku tutup tubuh Viny yang sedari tadi terbuka menggunakan sarung tersebut. Aku ngga mau warga tau bahwa perempuan ini adalah Viny, tetangga mereka sendiri, mengingat bahwa sekarang kami berada di komplek perumahan Viny. Aku ngga mau martabat Viny serta keluarganya jatuh gegara kesalahan besarku ini. Saking ketakutan, ia hanya bisa menangis dan sama sekali tidak berusaha menutupi dirinya sendiri. Aku menyambar jaket dan menutupkan ke kepala Viny. Kini identitas Viny aman..... untuk sementara, nampaknya warga belum menyadari bahwa dia adalah Viny, salah satu warga mereka.
"Kalo ngga mau menyerahkan diri, kita bakal pake cara kasar!" Ancam salah satu warga.
Pukulan demi pukulan terus mendarat di kaca mobil.
PYYAAAAAARRRRRRR........
"Aaaaaarrrrrhhhhhhhhhhh........." Viny histeris.
Kini warga memakai batu untuk memecahkan kaca jendela sebelah kanan belakang, pecahan kaca nya pun berserakan, beberapa pecahannya melukai tanganku.
"WOY NGENTOT, KELUAR LO ANJING!!" Perintah salah satu warga, berumur sekitar 50an.
Kini aku bisa melihat mereka dengan jelas lantaran kaca gelap tersebut sudah pecah, mereka pun bisa melihatku dengan jelas, masih dalam kondisi telanjang. Aku menahan sakit akibat pecahan kaca. Terlihat seonggok tangan kekar mencuat masuk ke dalam mobil, meraba raba, mencari tuas pembuka pintu. Dengan sigap aku menendang tangan tersebut beberapa kali.
Braaaaakkkkk....... braaaaaaaaakkkkk.......... braaaaaaaaakkkkkkk.........
" GOBLOOKKK!!!" Orang tersebut menarik tangan nya keluar lagi, mengurungkan niatnya untuk membuka pintu.
Aku pun melompat ke jok depan, hendak menyalakan mobil kemudian kabur dari kepungan warga. Aku memutar kunci......
Ckikikikikikikikik...............
Ckikikikikikikikikikikik..............
Ckikikikikikikkikikikikikikkiikik..............ANJINGG!!! Kenapa harus mogok disaat seperti ini?
Tiba tiba...
PYAAAAAAARRRRRRR.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Terimakasih ya Viny, hehe
Fanfiction18+ Kisah pemuda yang tidak sengaja menemukan gadis yang bahkan tidak pernah ia impikan sebelumnya... =================== Apabila ada kesamaan nama dan tempat, mohon dimaklumi, cerita ini hanyalah rekayasa =================== Cerita ini adalah cerit...