Black Devil

60 6 0
                                    


Pada chapter ini akan diceritakan tentang asal mula kenapa sampai mereka memilih nama BLACK DEVIL.

Happy reading!!

AUTHOR POV

Bel tanda istirahat berbunyi, membuat para siswa segera berhamburan keluar kelas menuju kantin. Begitu juga dengan Juan dkk. Termasuk Felix.

Sesampai didepan kelas, Juan berhenti saat merasa dihalangi oleh empat lelaki didepan kelas mereka, diikuti tiga orang dibelakangnya.

"Ada apa ?" tanya Juan to the point.

"A-ah...a-anu, Felix..."

"Dia ikut dengan kami, Bang. Bolehkan ?" potong Jeje ketika tau arah pembicaraan.

Mereka berempat terdiri dari, Rino, Chris, Nando dan Kenzo terdiam mendengar pernyataan itu. Rino dan Felix saling bertatapan. Tentu Felix dengan tatapan memohon dan Rino dengan tatapan pasrah.

"Tak apa. Tapi jangan melukainya. Anak buahnya si ini nih" ujar Nando menunjuk Rino dengan dagunya.

"Tau kok. Ya udah. Kita mau menjemput Tuan Putri. Sebentar lagi dia akan menelpon dan marah-marah" kata Jeje, dan Chris dkk beranjak ke kantin meninggalkan Juan dkk didepan kelas.

Baru akan melangkahkan kaki, terdengar nada dering dari Sonia. Tanpa melihat ia sudah tau siapa yang akan menghubunginya.

"Woyy, lama amat sih. Udah lapar nih. Tau gitu tadi aku jalan duluan"

"Yaelah, Ji, Ji. Baru aja keluar kelas. Iya nih, kita lagi otw. Nunggu aja bentaran napa sih. Ngga sabaran amat jadi orang"

"Ya, pikir aja sendiri. Nyuruh nunggu, taunya datangnya lama. Pokoknya 2 menit lagi sudah harus ke sampai dikelasku"

Pip

Sonia hanya memandang tak percaya pada handphonenya. Tak percaya dengan gadis yang baru aja menghubunginya.

"Ha ha...lucu" tawa hambar dari Sonia.

"Apa dia bilang ?" tanya Jeje sambil berjalan bersampingan dengan Sonia, menyusul Juan dan Felix yang sudah duluan.

"Dia bilang 2 menit lagi sudah harus ada di kekelasnya" ujar Sonia.

"Yaudah, yuk cepetan. Ngga mau diomelin aku" kata Jeje mempercepat langkahnya diikuti Sonia.

JIHYUN POV

Setelah bel istirahat berbunyi, para teman kelasku berhamburan keluar kelas menuju kantin. Mengapa aku tidak ? Yah tentu saja, aku sedang menunggu para curutku untuk menjemputku. Terkesan manja, namun ini bukan kemauanku. Melainkan mereka sendiri.

Karena bosan menunggu, aku pun menelpon Sonia.

"Woyy, lama amat sih. Udah lapar nih. Tau gitu tadi aku jalan duluan"

"Yaelah, Ji, Ji. Baru aja keluar kelas. Iya nih, kita lagi otw. Nunggu aja bentaran napa sih. Ngga sabaran amat jadi orang"

"Ya, pikir aja sendiri. Nyuruh nunggu, taunya datangnya lama. Pokoknya 2 menit lagi sudah harus ke sampai dikelasku"

Pip

Tak lama kemudian, kulihat Juan dan seseorang yang tak ku kenal masuk kedalam kelasku. Aku hanya mengangkat sebelah alisku penasaran.

"Dia anggota baru kita. Anak baru dikelas kami juga" jelas Juan tanpa kutanya.

"Namaku Adam Felix" ucapnya. Woah..terkesan dengan suaranya.

Aku melipat kedua tanganku didepan dada dan menatap datar kearahnya. Kebiasaanku ketika akan berbicara dengan orang baru.

"Adam ? Ah...kau adiknya Rino" ucapku. Dia hanya menganggukan kepalanya yang kulihat sedikit...takut ? Oh, ayolah, apa dia takut dengan perempuan sepertiku ?

I Love You [Lee Felix And You]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang