Can i kiss you ?

34 2 0
                                    

AUTHOR POV

Setelah semua penjelasan serta saling maaf-maafan, mereka-Juan, Jeje, Sonia dan Angella-langsung kembali kekelas, karena memang setelah mereka menyelesaikan masalah mereka, bel masuk berbunyi.

Berbeda dengan Juan dkk, Jihyun dan Felix memilih untuk memboloskan diri ke perpustakaan. Sebenarnya bukan kesepakatan dari keduanya, hanya ajakan dari Jihyun untuk membolos di perpustakaan, karena pelajaran berikut dikelasnya adalah pelajaran yang tak disukainya adalah matematika.

Dan disinilah mereka berdua. Duduk berhadapan di pojok perpustakaan didekat jendela dengan masing-masing membuka buku favorit mereka. Buku psikolog untuk Jihyun dan buku kedokteran untuk Felix.

Sebenarnya bukan dibilang membaca juga sih, sedari tadi keduanya tampak saling mencuri-curi pandang satu sama lain. Dan ketika tatapan mereka bertemu mereka akan tertawa geli tanpa sebab. Bahkan seluruh wajah Jihyun berubah warna menjadi merah.

"Jihyun"

"Ya ?"

"Kamu...apa ada seorang kamu sukai sekarang ?"

Pertanyaan dari Felix sontak membuat Jihyun segera menundukan wajah merahnya dan menutupnya dengan buku yang didepannya sambil terkekeh malu.

Tingkahnya bahkan membuat Felix gemas sendiri dan sontak tangannya ia gerakan untuk menarik pelan buku yang menutup wajah gadis itu. Bisa ia lihat wajah yang sangat memerah itu ketika berhasil menyingkirkan buku itu.

Jihyun yang diperlakukan seperti itu berusaha menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Bahkan ia memghindar ketika Felix berusaha menjangkaunya.

Karena gemas dengan Jihyun yang sedari tadi menghindar, akhirnya Felix berpindah tempat disebelah Jihyun dan duduk menghadap Jihyun dan menarik kemudian menahan kedua tangannya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk mengangkat dagu gadis itu, sambil sesekali terkekeh gemas.


"Hey...kenapa malu, hm ?"

"A-aku emang kayak gini, kalau udah di tanyain tentang privasiku. Maaf"

"Hm ? Kenapa minta maaf ? Kau tak salah. Aku gemas sama kamu jadinya. Lihatlah, wajahmu sangat merah"

Sekujur tubuhnya meremang mendengar bisikan nan berat dari Felix yang sambil menatapnya lekat.

Wajah yang tadinya sudah memerah lebih memerah terlebih saat Felix memajukan wajahnya sedikit lebih dekat dengan wajahnya. Kini wajah keduanya saling berdekatan dengan tatapan Felix yang menatapnya lekat. Bahkan Jihyun sampai menahan nafasnya akibat kedekatan mereka.

"Bernafas, Jihyun" bisiknya.

Lalu, dengan segera Jihyun membuang nafasnya dan menghirup lagi dengan rakus oksigen. Bahkan dengan tingkah yang seperti ini pun mampu membuat seorang Felix terkekeh gemas.

Masih dengan kedua tangannya yang kini menggenggam erat tangan Jihyun, ia memajukan lagi wajahnya sehingga sekarang tinggal sesenti jarak mereka.

Lalu, tatapan Felix perlahan turun kearah bibir tipis Jihyun, sedetik kemudian tatapannya kembali kearah kedua mata Jihyun dengan tatapan lekat.

"Can i kiss you ?"










"Ck..."

Sekali lagi decakan terdengar dari salah satu dari mereka berempat, membuat pandangan mereka teralihkan ke satu arah pandang yang sama.

"Kamu kenapa sih, Je. Sedari tadi berdecak tak jelas"

Ya, mereka berempat yang dimaksudkan adalah Juan dkk. Yang mendecak tadi adalah Jeje dan yang menegurnya adalah Sonia.

Sehabis kelas, mereka segera menuju kantin tanpa Felix dan Jihyun. Sebenarnya, sebelum ke kantin tadi mereka ke perpustakaan dengan alasan menyusul Felix dan Jihyun.

Tapi segera mereka urungkan ketika melihat posisi keduanya yang membuat mereka membelalakan mata tak percaya. Bahkan Juan dan Jeje sudah mengepalkan tangan mereka dengan kesal hampir maju menghampiri mereka kalau tak segera ditarik oleh Sonia dan Angella menuju kantin.

Dan berakhir seperti ini. Juan dan Jeje hanya menatap kedepan dengan tatapan tajam nan dingin dengan sesekali decakan keluar dari mulut mereka.

Sedangkan Sonia dan Angella duduk di depan mereka berdua dengan kedua tangan terlipat didepan dada dan menatap mereka dengan tatapan jengah.

"Ck"

Lagi.

"Ck"

Lagi.

Sonia dan Angella menghela nafas kasar lalu saling menatap satu sama lain kemudian kenapa menatap kedua lelaki dihadapan mereka dengan datar.

"Sebenarnya kalian kenapa jadi gini sih ?"

Pertanyaan dari Sonia berhasil membuat keduanya segera menatap kearah Sonia dan Angella bergantian dengan tatapan datar.

"Kalian menyukai Jihyun ?"

Lagi. Mereka menatap Sonia dan Angella dengan tatapan datar mereka ketika pertanyaan itu keluar dari keduanya.

"Tidak...hanya saja"

"Hanya saja apa ? Tak rela ?"

Perkataan Juan terpotong dengan pertanyaan Angella. Keheningan kembali melingkupi mereka. Bahkan keadaan kantin sekarang sangat tenang. Entah mengapa, seakan mereka memberi ketenangan pada mereka berempat untuk berbicara.

Apalagi melihat ekspresi Juan dan Jeje. Chris dan yang lainnya yang tempatny lumayan dekat dengan mereka hanya bisa menatap kearah meja mereka dengan tatapan penasaran dan pendengaran yang tajam.

"Yah..begitulah. kau tau kan kita sudah bersama sedari SD dan sampai sekarang pun kita masih bersama" jawaban dari Jeje belum sepenuhnya menjawab penasaran mereka , terbukti ketika Sonia dan Angella sama-sama memajukan wajah mereka dan meletakkan kedua tangan yang terlipat diatas meja.

"Benarkah hanya itu...Juan ?"

Pertanyaan dari Angella membuat Juan dan Jeje tiba-tiba menegang. Pasalnya, intonasinya sangat dingin untuk versi perempuan dengan tatapan yang sangat dingin pula.

"I-iya, hanya itu" jawabnya berusaha tenang.

"Apa ada yang kalian sembunyikan dari kami ?"

Byurrr

"Haha, ternyata benar ada yang kalian sembunyikan dari kami. Okelah, Angella, ayo. Kita kembali kekelas, dan kalian jangan bicara pada kami sampai kalian menceritakannya pada kami"

Setelah mengatakan itu, Sonia dan Angella meninggalkan keduanya yang kini menghela nafas lega mereka dan langsung terkulai lemas tertidur diatas meja.

"Tamatlah riwayatku"

"Kamu sih, ekspresimu mudah dibaca, Je"

"Kamu yang mudah dibaca. Buktinya, saat Angella bertanya tubuhmu menegang tiba-tiba"

"Kau tau, kan..."

"Yayaya aku tau. Tak perlu kau ulangi lagi"

"Ayo, kita segera menyusul mereka. Urusan Jihyun dan Felix belakangan yang penting sekarang bujuk Angella dan Sonia. Mereka kedua tersulit untuk dibujuk"

Ajakan Jeje segera disanggupi Juan dan keduanya berjalan menuju kelas dengan kegelisahan.




"Memangnya ada apa dengan Felix dan adikku ?"

"Kau tak tau ?"

"Karna aku tak tau, aku bertanya bodoh"

"Felix dan Jihyun sepertinya saling suka"


"APAAA ?!?!"






TBC
Please Vote and Comment
I need your opinion about my story too wkwk

I Love You [Lee Felix And You]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang