7

71 4 0
                                    

Aku memikirkanmu seratus kali dalam sejam, kamu mengabaikanku seratus kali dalam sedetik.

***

Tuhan mempunyai lebih dari seribu macam cara, untuk mempertemukan anak adam dan hawa, salah satu cara di antara nya ialah, ketika Nata tak sengaja menatap mata hangat milik Darrel.

Seperti hal nya manusia biasa, jika mengalami hal yang membuat dirinya terus mengingat kembali, kejadian yang telah dilaluinya. begitu pula dengan Nata, dia terus saja mengingat kejadian kemarin, saat matanya tak sengaja bertabrakan, dengan mata hangat milik seseorang, yang membuat dia, kini tak fokus saat sedang berlari dan akhirnya Nata tersandung.

'Braaakkk'

"Aww, duh kaki gue"

Nata terjatuh, dia memegang kaki kirinya yang terkilir.

"Nataaaaa, lo kenapa" Teriak Visa.

Semua orang menghampiri Nata, termasuk Pak Nandang guru olahraga kelas XI.

"Nata, Bapak bantu berdiri ya, kita pergi ke uks saja" Ajak Pak Nandang.

"Eh nggak Pak, gak usah biar saya di sini aja" Tolak Nata halus.

"Oh kalo begitu, Visaa tolong bantu Nata bawa ke pinggir lapangan saja!"

"Siap Pak" Jawab Visa.

Visa pun membantu Nata berjalan ke pinggir lapangan.

"Thanks ya Saa, maaf gue udah ngerepotin"

"Ih lo mah kaya ke siapa aja Nat, yaudah gue tinggal olahraga dulu, gakpapa kan lo sendiri dulu di sini?"

"Iya Saa, gakpapa ko, udah sana balik ke lapang, sumpek gue liat muka lo."

"Dih dasar, dikasih hati minta empedu, yaudah gue balik dulu ke lapang, bye"

Visa pun pergi berlari, menuju ke lapangan meninggalkan Nata sendirian.

"Duh bosen banget gue, gak ada temen ngobrol" Gumam Nata sambil melihat ke sekeliling.

Beberapa menit kemudian Mang Aja, tukang bersih bersih di sekolah, datang menghampiri Nata, dengan membawa botol minuman di tanganya.

"Neng kenapa sendirian aja atuh?" Tanya Mang Aja.

"Eh gakpapa Mang cuman ngadem doang bentar" Jawab Nata.

"Oh ini Neng, tadi ada yang nitip ini ke Mang Aja, katanya buat Neng Nata" Ucapnya sambil menyodorkan sebotol minuman.

"Dari siapa ya Mang?"

"Dari Hamba Allah, katanya kalo Neng Nata mau tau dia siapa, Neng baca aja suratnya nih" Mang Aja memberikan secarik kertas yang tadi dia bawa.

"Oh yaudah makasih ya Mang"

"Muhun neng sami sami, Mang Aja pamit dulu atuh mau bersih-bersih lagi."

"Iya Mang."

*

Bel pulang pun berbunyi, semua siswa berhamburan keluar dari sekolah, yang telah mengurung mereka, dengan aturan-aturan yang membuat siswa ingin cepat-cepat mengakhiri masa putih abunya.

Berbeda hal nya dengan Nata, ia malah senang karna besok adalah hari libur, ia bisa bergadang semalaman, untuk menghabiskan waktunya, dengan membaca novel kesayangannya.

Setiba di rumah, seperti biasa Nata selalu merasakan kesepian.

"Ayah kapan pulang si?" Tanya Nata pada diri sendiri.

Nata langsung masuk ke kamar nya, yang bernuansa hitam putih, dan terdapat banyak boneka panda, dari mulai yang besar, sampai cucu cicitnya panda ada semua di kamar Nata.

Di simpannya tas Nata di meja belajar yang berwarna abu-abu. Setelah itu, dia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tiba-tiba terdengar suara, yang memekakkan gendang telinga manusia.

"Entah apa yang merasukimu, hingga kau tega menghianatiku, yang tulus mencintaimu.."

Teriak Nata sambil menggunakan sower sebagai mik nya, katanya suara dia lebih bagus dua kali lipat, ketika dia bernyanyi di dalam kamar mandi.

Lima belas menit berlalu waktu Nata mandi, di temani dengan konser alakadarnya.

Nata mengenakan baju dengan kaos pendek putih dan celana selutut, karna memang hari ini dia tidak akan kemana-mana, hanya bersantai di kamarnya, dengan membaca novel kesayangannya.

Nata mengambil novel yang berada di rak buku, dan tak sengaja Nata menjatuhkan tas nya, sehingga mengeluarkan isi tas tersebut.

"Yaampun, pake jatoh segala lagi"

Nata membereskan barang-barang yang keluar dari tasnya, kemudian terlihatlah secarik kertas, lalu di ambilnya.

"Eh ini kan surat yang tadi di kasih Mang Aja"

Nata menimang-nimang, untuk membuka surat tersebut atau tidak.

"Buka aja deh, toh cuman surat" Nata membuka surat tersebut dan membacanya.

Nata, Bandung titip kata buat kamu.
Katanya Bandung seneng.
Seneng soalnya Bandung sudah ada kamu.

                                    Bandung, 2  maret 2020
                                             _Hamba Allah.

Di balik surat tersebut terdapat tulisan. 'Taman Indah, Kamis jam 17.00.'

"Maksudnya apaan yaa, ni orang nyuruh gue ke taman, tempat biasa gue jalan-jalan sore."

"Bodo ah, kenapa juga gue harus ke sana, mending gue rebahan sama novel-novel gue." Ucap Nata sambil tiduran di kasur.

*

Darrel sedikit merapihkan rambutnya di kaca mobil.

Sore ini, dia akan bertemu dengan bidadari cueknya, semoga Tuhan mengijinkan Darrel menemui salah satu bidadari ciptaan-Nya.

"Gue udah ganteng belum ya?" Tanya Darrel pada diri sendiri.

Tiba-tiba Mamah Sari keluar, dari dalam rumah, menghampiri Darrel.

"Tumben jam segini udah rapih aja Rel, mau kemana?" Tanya Sari.

"Darrel mau ketemu sama bidadari, doain yaa mah." Jawab Darrel.

"Oke semoga lancar My Litle Boy" Ucap Sari sambil menepuk pundak Darrel, memberikan semangat.

"Darrel berangkat dulu mah" Pamit Darrel.

"Iya hati-hati sayang." Sari tersenyum melihat putranya yang begitu senang.

Darrel mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, karna jarak tempuh perjalanan ke taman, hanya membutuhkan waktu dua puluh menit, ditambah jalanan yang tidak macet, mungkin Bandung kini sedang berpihak kepadanya.

Darrel telah sampai di taman. Dia melirik jam di tangan kirinya.

"Bentar lagi" Gumam Darrel.

"Gue turun dulu kali ya, nyari tempat duduk yang enak" Ucap Darrel.

Sudah setengah jam Darrel duduk, menunggu Nata yang belum juga datang.

"Apa dia gak baca surat gue ya?" Pikir Darrel.

Dia melirik kembali jam di tangannya, sudah menunjukkan pukul enam sore. Namun, belum juga ada tanda-tanda Nata akan datang, akhirnya Darrel memutuskan untuk pergi dari taman, dengan perasaan yang sedikit kecewa tentunya.

~Notes

'Muhun neng sami sami' Artinya, Iya sama sama Neng.

Dunia KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang